Bab 13. Ide Gila

10.7K 1.2K 209
                                    

Kini Cana dkk sudah berada di kamar bernuansa biru dan putih tulang. Kamar siap lagi kalau bukan kamar Cana yang sangat maniak akan warna biru dan putih tulang.

Mereka saat ini sedang berdandan sendiri-sendiri, untung saja make up Cana banyak dan gaun Cana yang ada di walk in closed ada sekitar 200 san. Jadi mereka bebas milih gaun yang mana.

"Sa, gue cantik kan?" Tanya Anna pada Larisa yang lagi bermake-up di samping Almeera yang juga sedang fokus bermake-up

Larisa menoleh ke arah Anna yang ada di sampingnya dan seketika saja wajah gadis itu berbinar "Cantik banget." Larisa langsung memberikan dua jempolnya pada Anna

Anna memukul dada nya sombong "Siapa dulu dong, Anna gitu loh." Sombongnya.

Larisa hanya memutar bola matanya malas lalu kembali fokus untuk merias wajahnya. Anna melirik Almeera yang lagi fokus tangan nya dengan iseng mengangkat wajah dagu Almeera

"Buset, Lo cantik banget Ra" Jujur Anna ketika melihat wajah cantik Almeera sudah di hias oleh Almeera sendiri.

Larisa menoleh ke arah Almeera gadis itu langsung saja berdecak kagum "Kamu sangat pintar bermake-up Almeera." Puji Larisa tulus

Almeera malu gadis itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya "So-soalnya aku pernah kursus kecantikan waktu SMP." Jujur Almeera malu-malu

"Hebat banget, nanti kalau mau ke pesta kita gak usah ke salon. Kita ke Almeera saja." Saran Anna antusias yang tentu saja di setujui Larisa tak kalah antusiasnya

"Aku setuju, di salon memang kualitas nya lebih bagus namun sayangnya mahal banget kalau di Almeera kan udah bagus gratis pula." Antusias Larisa tanpa tau wajah Almeera yang sudah madam sejak tadi.

Kalian mau tanya kemana Cana?

Cana ada di belakang Larisa, katanya dirinya mau beri kejutan pada mereka dengan make up-nya yang sangat pro.

Namun sepertinya itu hanya perkataan semata pasalnya gadis itu sedang menatap antusias pada kalung dengan bola-bola mutiara yang sayangnya palsu itu. Cana mengambil satu bola putih itu.

Gadis itu mengambil cermin lalu melihat wajahnya, mata gadis itu fokus pada hidung mancung terlihat mungil itu. Cana memegang hidungnya lalu memasukkan jari telunjuknya pada lubang hidung nya namun sayangnya tidak terlalu muat, gadis itu membesarkan hidungnya namun sama saja tetap saja kecil.

Cana mengeluarkan jari telunjuk dari hidung nya gadis itu kembali memasukkan jari kelingkingnya pada hidungnya dan itu terlihat juga tidak terlalu pas.

"Kenapa lubang hidung ku terlalu kecil sih." Gerutunya sambil mengeluarkan jari kelingkingnya dari hidungnya. Gadis itu kembali menatap bola mutiara di tangannya.

Pikiran gila mulai terlintas di otak kecilnya itu.

Cana dengan percaya dirinya memasukkan bola mutiara itu kedalam salah satu lubang hidung nya dan itu muat, gadis mungil itu dengan senangnya memasukkan lebih dalam bola mutiara itu pada hidungnya setelah di rasa cukup dirinya kembali bercermin dengan antusiasnya.

Cana langsung bergidik ketika melihat hidungnya besar sebelah "Jelek banget ih." Komentar nya.

Cana tanpa basa-basi langsung saja mengeluarkan bola mutiara itu dari hidungnya namun...

"Egh!?! Kenapa tidak bisa?" Gumamnya pelan.

Gadis mungil itu kembali mencoba mengeluarkan mutiara itu dari dalam hidungnya namun tetap saja mutiara itu tidak mau keluar.

Cana panik woyy T_T

Cana menutup lubang hidung satunya dengan tangannya lalu menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskanya secara kasar melalui hidungnya namun sayangnya bukannya bola mutiara itu yang keluar melainkan darah nya sendiri.

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang