Bab 21. Kena Azab

7.4K 1K 126
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 02.17 pagi, di kamar yang serba biru dan putih tulang itu terdapat seorang gadis cantik yang sudah tertidur lelap di atas queen size nya. Selimut biru membungkus tubuh mungilnya.

Jendela kaca kamar gadis mungil itu terbuka memperlihatkan sosok berpakaian serba hitam, memakai masker hitam serta topi hitam, sosok itu mulai masuk kedalam tidak lupa menutup kembali jendela kaca itu. Sosok itu melangkahkan kakinya masuk dengan matanya yang fokus pada gadis mungil yang tidak menyadari kehadirannya.

Sosok itu membuka masker serta topi yang menutupi wajahnya dan terpampang lah wajah tampan milik seorang Kaisar De Lucaz Baskaraja. Salah satu sudut bibir Kaisar mulai tertarik keatas ketika melihat wajah mungil gadisnya yang di tutupi oleh rambut nakal milik gadisnya.

Kaisar dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana melangkah mendekati gadis nya. Membaringkan tubuhnya di samping gadisnya berbagai selimut dengan gadisnya rasanya sangat nyaman, memeluk tubuh mungil gadisnya lalu menghirup aroma bayi milik gadisnya.

Astaga Kaisar sungguh di buat gila oleh gadis mungil dalam pelukannya ini. Dirinya bertanya-tanya gadisnya ini kenapa sih selalu membuatnya selalu candu padanya, Kaisar tidak seperti ini, dia itu tidak suka namanya perempuan karena menurutnya akan sangat menyusahkan dengan segala tingkah cerewet dan manja nya.

Tapi kenapa buat Cana beda? Dirinya bahkan ingin selalu Cana manja padanya dan cerewet hanya padanya.

"Eughh." Lenguh Cana ketika merasa perutnya terasa berat

Perlahan mata bulat itu mulai terbuka bersamaan dengan tangannya memegang sesuatu yabg melingkar di perutnya. Cana menundukkan kepalanya melihat apa yang melingkar di perutnya yabg ternyata sebuah tangan yang lebih besar dari tangannya.

Dengan reflek gadis itu menutup matanya dengan jantung yang sudah berdisko ria, pikirannya sudah traveling kemana-mana.

"S-siapa? Hantu yah?" Cicit Cana takut-takut dengan mata yang masih terpejam kuat.

Tidak ada jawaban membuat perut Cana mules. Yah begitulah dirinya jika sudah takut perutnya pasti akan mules dan itu sungguh membuat Cana frustasi kawan :')

Sedangkan di sisi lain Kaisar sudah menahan tawanya mati-matian ketika merasakan tubuh gadisnya bergetar ketakutan apalagi mendengar cicitan gadisnya yang mengira dirinya adalah hantu.

Nauzubillah gadisnya ini terlalu polos atau apa sih? Sudah tau ada tangan manusia yang melingkar di perutnya bisa-bisa nya mengira kalau itu adalah tangan hantu. Jikapun hantu kenapa gadis nya ini tidak berteriak?

"Ja-jangan makan Cana yah Tuan hantu eh Nona Hantu. Hugh Nona atau Tuan yah? Hantu itu perempuan atau laki-laki?" Cana mulai memutar otaknya entah pergi kemana rasa takut gadis mungil itu yang penting saat ini Kaisar sudah mengeluarkan air mata karena menahan tawa yang hampir saja meledak.

"Oh sepertinya Hantu perempuan yah? Soalnya kata hantu ada huruf a, n dan u nya perempuan juga ada a, n dan u nya sedangkan laki-laki hanya ada a nya saja berarti Hantu adalah perempuan! Hehehe Cana pintar banget." Ucap Cana riang, gadis itu bahkan memuji kepintarannya yang sepertinya sudah kelewat pintar "Nona hantu jangan makan Cana yah? Nanti gigi nona hantu rontok soalnya Cana itu keras kayak batu!" Mohon Cana yang mulai kembali takut

"Begini saja kalau Nona hantu gak makan Cana nanti Cana kasih es krim rasa coklat yang banyak, terus Cana gak bakal kasih tau abang biar Nona hantu gak di marahi abang seperti Cana. Oh iya Nona hantu tenang saja es krim lembut kok gak kayak Cana yang keras." Cana mulai tawar menawar dengan orang yang ia kira hantu itu

"Bwhahaha..." Meledak sudah tawa Kaisar di sertai dengan air mata.

Bukannya terkejut Cana justru semakin ketakutan "Nona Hantu kenapa ketawa? Cana gak bohong kok! Tapi kenapa Nona Hantu aroma nya sama kayak aroma Kaisar?" cicit Cana takut dengan mata yang ia pejamkan dengan sekuat tenaga dan sempat-sempatnya gadis itu bertanya seperti itu padahal dirinya sedang takut setengah mati loh

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang