"Mau gue dijahati ataupun digosipi gak baik gue gak peduli! Yah namanya juga hidup, santai ajalah."
Fabiola Canara Winaya
~~~~~
Cana kini sedang menuruni satu demi satu anak tangga dengan seragam BHS sambil menenteng tas ransel berwarna biru pastel. Hari ini akan pergi ke sekolah sebenarnya abangnya melarangnya dengan alasan luka di dalam hidungnya belum sembuh tapi karena pada dasarnya Cana adalah gadis yang keras kepala akhirnya menang juga.
Kaisar pun mengizinkannya yang penting gadisnya senang, kalau masalah luka, bagi Kaisar itu hanyalah luka kecil toh gadisnya juga tidak merasa sakit lagi. Kaisar kan sudah bilang, dirinya tidak mau mengekang gadisnya.
"Abangnya Cana, yuhuuu Cana udah siap ini. Abang di mana?" Panggil Cana namun gadis itu tidak berteriak, dirinya justru bergumam.
Dan kelakuan Cana itu mampu membuat para pelayan di kediaman Winaya heran, Nona mereka ini bermaksud memanggil Abang nya atau tidak sih?
Laras, wanita paruh baya yang baru pulang tadi subuh itu menghampiri Nona nya, wanita paruh baya itu memegang kotak bekal berwarna biru dan putih itu dan kotak bekal itu tentunya untuk sang Nona.
"Nona, ini kotak bekalnya." Laras memberikan kotak bekal itu pada Cana yang kepalanya tidak bisa diam.
"Ah, terimakasih bibi. Bibi sudah makan?" Cana mengambil kotak bekalnya itu lalu memasukkannya kedalam tasnya.
"Sudah Nona." Jawab Laras lembut. Cana hanya manggut-manggut menanggapinya
"Bibi tau dimana Abang?" Tanya Cana yang kepalanya kembali tidak bisa diam
"Den Steve sudah di luar Nona." Jawab Laras
"Oh, terimakasih yah bi. Cana pergi ke sekolah dulu Assalamualaikum." Cana mencium telapak tangan Laras lalu berlalu pergi.
Laras syok, Nona nya ini semakin hari semakin sopan dan baik tentu nya "Wa'allaikumsalam" jawab Laras dengan senyum lembutnya semoga saja Nona nya itu terus seperti itu.
***
Cana kini sedang berjalan sendiri menuju kelasnya, Abangnya tidak bisa mengantarkannya sampai di depan pintu kelasnya sebab Abangnya itu bilang ada urusan.
"Ish gue pikir itu maklam gak lagi sekolah gegara kerasukan kemarin."
"Ho'oh, gue yakin itu setan yang merasukinya pasti orang yang dia buli hingga yang di buli nya itu terpaksa bunuh diri karena tidak sanggup lagi"
"Gak mungkin, kita aja gak dengar ada yang meninggal tuh saat maklam masuk di BHS ini."
"Iya, pasti akan gempar kalau ada yang pernah meninggal di BHS ini."
"Bisa saja kan, maklam itu menyembunyikannya, diakan anak orkay. Apa sih yang gak bisa uang lakukan."
"Lo benar itu bisa saja, sekarang ini orang pada mainnya uang. Harga diri aja bisa di bayar dengan uang."
Cana pikir bisikan syaitan padanya sudah hilang saat abangnya mengancam mereka ternyata tidak, bahkan sekarang semakin menjadi-jadi.
Cana hanya bisa menghela nafas gusar lalu kembali melangkah namun sebuah tepukan di pundaknya membuat gadis mungil itu menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang melihat siapa yang habis menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Protagonis S1 (End)
FantasyTransmigrasi Quenby aku ubah judulnya jadi Hello Protagonis Season 1 ____ Quenby Elvina, gadis yang entah bagaimana bisa masuk kedalam dunia novel 'Hello Protagonis'. Alih-alih panik gadis itu justru sangat bahagia namun kebahagiaan nya itu langsung...