Bab 4. Gak Bisa Ngambek

12.4K 1.3K 13
                                    

"Sahabat itu adalah orang yang senang ketika melihat sahabat nya menderita selama tidak melewati batas!"

Azhar Siregar

~~~~~

Aezar Keven Stewart, sang sekretaris. Keven ini memiliki agama yang sama dengan Keizaro yaitu Kristen! Pemuda satu ini memiliki wajah yang tak kalah tampan dari Keizaro hanya saja kulit Keven berwarna kuning Langsat dan yang terpendek dari teman - teman nya yang lain serta sifat pemuda ini sangatlah ramah dan kekanak - kanakan.

Virote Kenzo Phanumas, sang hackers. Kenzo ini memiliki sifat yang sangat konyol dan humoris. Wajahnya? Jangan di tanya, sangat tampan! Karena itu cowok satu ini selalu saja tebar pesona, katanya "buat apa tampan kalau gak di manfaatin."

Azhar Siregar, sang penasehat. Pemuda ini memang sangatlah tampan namun sayangnya ia tidak memanfaatkan nya karena katanya "cukup Kenzo saja yang menjijikkan." Sangat sarkas. Azhar ini orangnya rada - rada sinting, bila sudah ketemu Kenzo raja nya gila, kalian pasti tau kan apa yang akan terjadi?

Sofian Steve Winaya, sang ahli strategi. Manusia satu ini seperti patung berjalan, wajahnya yang datar bak tembok itu selalu saja membuat Kenzo ingin sekali menempelkan upilnya di wajah datar yang sialnya tampan itu. Steve ini tidak peduli sama sekitarnya, katanya "buat apa peduli kalau gak di pedulikan."

Aldebaran Mandala, sang bendahara. Aldebaran atau kerap di sapa Bara ini memiliki sifat yang tak menentu, sifatnya terus berubah - ubah bukan setiap hari tapi setiap detik cuy. Jika di tanya mengapa? Maka dengan acuh tak acuhnya pemuda itu menjawab "gue juga gak tau, tanya saja sama tuhan."

Dan terakhir sang ketua. Kaisar De Lucaz Baskaraja. Kalau pemuda yang satu ini Canara tidak terlalu tau sebab author novel tidak menjelaskan lebih rinci tentang pemuda ini. Canara hanya tau kalau pemuda ini sangatlah misterius itu saja hehehe:)

Oke back to topik.

"Diam!"

Hening....

Satu kata yang keluar dari mulut seorang Aldebaran Mandala mampu membuat seisi kantin yang tadinya seperti pasar berubah mendadak menjadi kuburan.

Cukup sudah! Bara sudah kehilangan kesabarannya, mereka ini apa susahnya sih diam saja bila mereka datang untung ini di sekolah. Bersyukurlah mereka tidak bersama Pak bos, bisa jadi lautan darah ini kantin bila dia ada.

"Kalem man." Ken menepuk bahu Bara yang langsung mendapatkan delikkan tajam dari sang empu.

"Ih gak suka gelayy!" Setelah mengucapkan itu dengan gaya menjijikan pemuda pemakai topi belakang itu segera berlari menyusul Azhar yang sudah stand bay di meja yang paling pojok belakang bagian kanan. Meja milik inti geng Xaverius

"Teman Lo tuh." Seru cowok yang mengunyah gula - gula karet pada cowok di sampingnya.

"Teman Lo juga bangke." Kesal Steve lalu segera menghampiri sahabatnya yang sudah duduk manis di kursinya masing - masing

Keven hanya memasang cengiran nya lalu mendekati dua cowok berwajah datar yang juga sedang menyusul sahabatnya yang lain

"Zaro sama Bara tau pak bos kapan pulang?" Tanya Keven dengan suara khas anak kecil

Kedua pemuda yang di tanya itu hanya mengangkat bahu acuh membuat Keven ingin menangis

Sedangkan disisi lain Canara tidak bisa melepaskan pandangannya dari ke enam pemuda itu dengan binar dimatanya. Memang pada dasarnya tokoh novel, ketampanan mereka itu sungguh sangat mengerikan.

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang