Bab 12. Main Di Rumah Cana

10.6K 1.2K 96
                                    

Cana menuruni satu demi satu anak tangga seperti seorang pencuri. Mata bulatnya itu bergerak kesana kemari seperti sedang mengawasi sesuatu.

Kini dirinya sudah berada di lantai bawah menghela nafas lega sejenak lalu dirinya langsung saja berjalan perlahan-lahan lalu lari terbirit-birit menuju dapur selayaknya seorang pencuri.

Kembali menghela nafas lega ketika dirinya sudah berada di dapur tanpa di ketahui seorang pun. Di dapur tidak ada seorang barang satu pun pasalnya hari ini adalah hari Selasa yang berarti para pelayan di kediaman Winaya di liburkan kecuali para bodyguard yang hanya ada 10 orang

Kenapa Cana tidak ke sekolah? Dia kan habis kesurupan kemarin jadi Steve izin pada wali kelas adiknya sekalian dirinya juga meminta izin dengan alasan menjaga adiknya. Sedangkan teman-teman nya yang lain pada bolos kecuali Kaisar yang sebenarnya hari ini sudah mulai sekolah.

Kaisar tidak perlu minta izin toh sekolah itu milik bokapnya dan tinggal beberapa tahun lagi sekolah itu akan menjadi miliknya

Oke, Back to topic

Cana mulai bergulat dengan alat-alat dapur, gadis itu mulai memasak makanan kesukaannya yaitu mi instan dan telur ceplok tanpa menyadari ada sepasang mata tajam yang sedang memperhatikannya sejak gadis itu menginjakkan kaki mungilnya dilantai bawah:)

Tidak perlu menunggu lama masakannya sudah masak, gadis itu membawa mi instan dengan panci-panci nya ke meja makan dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya. Gadis itu sambil tersenyum kembali ke dapur bermaksud mengambil telur ceplok nya sekalian dengan nasi nya.

Namun di depan pintu dapurnya sudah ada seorang pemuda tampan ah tidak sangat, sangat, sangat, sangaaaatt tampan sedang menyenderkan badannya di pintu dengan kaki menyilang serta tangan di lipat didepan dada sambil tersenyum miring.

Senyum Cana seketika luntur begitu saja, Cana merinding gadis itu langsung memutar badannya 180° "sial, sial, sial anjirr napa tuh cowok ada di situ sih ahkk!" Gumam Cana malu setengah mati.

Iya, pemuda yang lagi menyender di pintu dapur itu adalah pemuda yang lewat di depan pintu kamarnya dan melihat dirinya dalam keadaan kek pantat babi.

Pemuda yang tidak lain adalah seorang Kaisar menyeringai. Kaisar menghampiri Cana yang sedang membelakanginya, Cana tidak menyadarinya gadis itu ingin sekali lari saat ini juga namun kaki nya tak kunjung bergerak, bagaimana mau bergerak kalau sekarang kaki nya sudah bergetar hebat

Kaisar mendekatkan wajahnya pada telinga Cana yang masih belum menyadari kedekatan mereka "Kopi." Bisik Kaisar yang saat itu juga langsung melenggang pergi meninggalkan Cana yang masih terkejut setengah mati.

"Setan, di-dia setan. G-gue yakin banget." Monolog Cana setelah sadar dari keterkejutannya

"Dia suruh kamu buat bikinin dia kopi." Sebuah suara yang berasal dari belakang Cana mampu membuat gadis mungil itu kembali terkejut

"Cana cantik manjalita." Kaget Cana "Ish Abang ngagetin Cana aja." Lanjut Cana ketika mendapatkan sosok Abangnya di belakangnya

"Walaupun Abang sedikit tidak senang dengan perintahnya kamu harus menuruti nya, jadi buatkan dia kopi." Ujar Steve sambil mengusap rambut adiknya gemas.

"Hah? Buat kopi? Untuk siapa bang?" Tanya Cana tak paham

"Untuk Kaisar sayang, cowok yang tadi." Jelas Cana.

Cana mengangguk paham namun sedikit kemudian kening gadis itu mengerut.

Tunggu dulu...

Abangnya tadi nyebut nama Kaisar kan?

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang