Bab 15. Gadisnya Kaisar

10K 1.3K 431
                                    

Kini Kaisar sedang menatap intens wajah gadisnya yang sedang terlelap dalam pangkuannya padahal saat ini hidung gadis itu sedang di periksa oleh Natalia yang sudah berkeringat dingin, kakinya saja sudah gemetaran. Karena Natalia adalah seorang dokter yang sangat profesional jadi tangan wanita itu tidak nampak gemetaran.

Bagaimana tidak gemetaran coba, yang dia obati ini adalah gadis Tuan Muda yang terkenal akan dingin dan kekejamannya salah-salah nyawanya bisa terancam jika dirinya mati otomatis suaminya akan menjadi Duda dan anaknya akan menjadi piatu, oh Natalia masih menyayangi putranya itu dirinya belum siap mati dan meninggalkan kedua orang yang paling dicintainya.

Natalia sebenarnya bisa saja mengobati nya dengan santainya namun pawang gadis itu ada di sini, menjadikan dirinya sebagai kursi untuk gadis cantik nan mungil itu yang lagi enak-enakan tidur.

30 menit berlalu kini Natalia sudah mengobati luka yang ada di dalam hidung Cana, wanita itu segera saja berdiri sambil menunduk hormat

"Sudah selesai Tuan Muda." Seru Natalia

Kaisar tidak menjawab mau dari suara ataupun dari bahasa isyarat, pemuda itu langsung saja beranjak pergi dan tentu saja Cana yang masih dalam gendongannya, Natalia hanya bisa mengusap dada sabar:)

Mereka kembali menjadi pusat perhatian para perawat, dokter, maupun pasien yang ada di RSB. Kaisar tidak peduli, pemuda itu dengan santainya melangkahkan kakinya menuju parkiran RSB.

Kaisar membuka pintu mobilnya lalu masuk kedalam bersama Cana yang ada di pangkuannya. Kaisar mulai menjalankan mobilnya sambil mengusap lembut punggung Cana.

Kaisar merasa tidak capek sama sekali menggendong Cana kesana kesini sebab dirinya seperti menggendong seorang balita, gadisnya itu ringannya bukan main. Kaisar jadi bertanya-tanya gadisnya itu makan apa saja sampai-sampai berat badannya segitu ringannya Kaisar bahkan tidak mengeluarkan setetes keringat pun saat menggendongnya.

"Eugh..." Lenguh Cana, mata nya mulai mengerjap.

Cana mendusel-duselkan wajahnya di ceruk leher Kaisar membuat Kaisar terkekeh gemas "Masih ngantuk?" Tanya Kaisar lembut

Matanya yang selalu tajam setiap melihat makhluk hidup apapun kini berubah menjadi lembut hanya untuk satu orang.

Gadisnya!

Suaranya yang biasanya tegas penuh kepemimpinan dan terdengar sangat mengerikan kini terdengar sangat lembut hanya untuk satu orang

Gadisnya!

Dingin dan datarnya seorang Kaisar mulai sekarang akan mencair hanya untuk satu orang

Gadisnya!

Kaisar yang tak tersentuh, tidak suka salah satu anggota tubuhnya di sentuh oleh siapapun kecuali kedua orang tuanya kini tubuhnya mulai sekarang hanya akan menjadi milik satu orang.

Gadisnya!

Kekejaman seorang Kaisar, kebengisan, keberingasan, dan kesadisan nya itu mulai sekarang akan hilang hanya untuk satu orang

Gadisnya!

Hanya untuk gadisnya seorang tidak ada yang lain bahkan ibu nya. Karena mulai sekarang, detik ini juga gadis yang berada di pangkuannya ini adalah miliknya.

Kaisar menyukai gadis yang berada di pangkuannya ini bukan karena gadis itu cantik ataupun gadis itu berada di kalangan atas melainkan kelakuan gadis itu yang sangat lucu dan menggemaskan.

Kaisar tidak akan mengekang gadisnya karena dirinya tau gadisnya adalah sosok yang sangat bebas. Oleh karena itu, Kaisar tidak ingin mengekang gadisnya seperti burung yang di sangkar.

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang