Sirkel B - 30

859 143 3
                                    

Davin duduk bersila di depan kelasnya 11 IPA 3, bermain ludo dengan teman-teman kelasnya. Ada bedak bayi juga yang disiapkan untuk mengoles pipi setiap pemain yang kalah. Dan diantara semua orang, hanya Davin yang baru mendapatkan satu olesan bedak.

Hal itu tidak luput dari perhatian Senja sejak tadi, ia duduk dengan Leon di depan kelas. Leon tengah bermain gitar sambil bernyanyi, sedangkan ia hanya bermain ponsel dengan sesekali melirik pada Davin.

Davin benar-benar menjauhinya, atau mungkin sekedar melakukan apa yang dia minta. Anak itu tidak menyapa saat berpapasan, sekedar memandangnya pun tidak.

Begitu juga Pras dan Rama yang tadi pagi sempat berpapasan di koridor. Dua temannya itu melewatinya tanpa melihatnya sedikitpun.

Senja rasa, dia terjatuh karena keinginannya sendiri.

"Sen, nyanyi."

Biasanya, Senja tidak pernah mau bernyanyi di tempat umum. Tapi dia rasa mungkin saja hal ini bisa menarik perhatian Davin.

"Hold on, chord overstreet."

Senja berdecak melihat siswi-siswi 11 IPA 4 yang entah sedang apa di depan kelas mereka hingga menutupi aksesnya untuk melihat Davin.

"Sen." kode leon agar senja cepat memulai.

Loving and fighting, accusing, denying

I can't imagine a world with you gone

The joy and the chaos, the demons we're made of

I'd be so lost if you left me alone


Berhasil, Davin menoleh ke arahnya. Bukan hanya Davin sebenarnya, tapi teman-temannya juga.

You locked yourself in the bathroom

Lying on the floor when I break through

I pull you in to feel your heartbeat

Can you hear me screaming? Please don't leave me

Beberapa anak 11 IPA 5 yang memang di luar bergabung dengan Leon dan Senja, ikut menyanyi bersama.

Hold on, I still want you

Come back, I still need you

Let me take your hand, I'll make it right

I swear to love you all my life

Hold on, I still need you

Di depan kelasnya sana, Davin tau Sejak tadi Senja terus melihat ke arahnya. Davin tersenyum disela permainannya, saat Farda mengoleskan bedak bayi ke pipinya.

Ia rindu Senja, sangat.

Melihat Senja menangis di bus kemarin, membuat rasa bersalahnya muncul karena sudah memaksa adik kesayangannya untuk segera berbicara.

Davin tidak ingin membuat Senja tidak nyaman, itu mengapa ia menuruti apa yang Senja inginkan. Tidak mengganggu Senja sampai besok ia mau menemui mereka.

Apapun yang sebenarnya terjadi, Davin hanya ingin semuanya tetap utuh.

"Davin! Ke bawah ayo."

Sirkel B [BTS Lokal] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang