"INILAH SAAT TERAKHIRKU MELIHAT KAMU, JATUH AIR MATAKUUUUUUU HUHUHUUUU."
"Gagitu pantek!" Davin menggeplak kepala Pras gemas.
"Menangis pilu ege." Sambung Rama, tangannya sibuk membuka kulit kuaci yang bandel tidak mau terbuka-buka.
Mereka berempat ada di depan kantin sekarang, tepat dijalan masuk dekat pintu kantin. Yang begini nih yang sering membuat siswi malu untuk lewat.
Ada Senja juga di sana, duduk anteng memakan sandwich bekal yang Rama bawa buatan kakak anak itu. Hal yang jarang, Rama mau membawa bekal.
"Ekhem-ekhem.. INILAH SAAT TERAKHIRKU MELIHAT KAMU, JATUH AIR MATAKU MENANGIS PILU."
Pras menarik salah satu siswi yang lewat, ia menahan tangan siswi tadi. "Hanya mampu ucapkan. Selamat jalan, kasiihh.." Pras melepas dramatis siswi tadi yang berjalan cepat memasuki kantin.
Padahal siswi tadi sudah memberanikan diri untuk lewat, tapi malah kena juga. Kelakuan Pras tidak bisa sehari saja benar sepertinya.
"Jamet! di lampu merah aja lo nyanyi sana." Rean lewat, berdecih melihat Pras dan yang lain.
"Beuh, ibu komplek lewat." Celetuk Davin dari belakang.
Pras tertawa keras tepat di depan wajah Rean membuat emosi anak itu tersulut.
"Apa lo bilang?" Rean sudah maju selangkah, sayangnya tangan anak itu ditarik temannya untuk segera memasuki kantin.
"Nyinyir aja kerjaan, heran kapten basket ngga ada wibawanya." Ini Rama, gedeg juga lama-lama.
Hari ini hari dimana pensi dimulai, tahun ini sekolah hanya mengadakan dua hari berturut-turut hari senin dan selasa. Sengaja mengambil hari produktif agar saat pembukaan nanti yang datang sedikit demi sedikit tidak terlalu pecah seperti tahun lalu.
Jam Pensi akan di mulai dari jam 2 siang sampai jam 8 malam. Pagi hingga jam 12 SMA Nusa Bangsa masih melakukan kegiatan belajar seperti biasa, hanya saja dipadatkan jamnya.
SMA Nusa Bangsa memiliki band yang terkenal hingga luar sekolah, namanya Rebel band. Semua anggotanya laki-laki dan banyak yang menyukai mereka. Selain itu, yang ditunggu juga penampilan Rama si mantan ketua eskul dance dan Pras ketua eskul dance yang tahun lalu tampil luar biasa. Ada banyak hal lain lagi kenapa anak sekolah lain tertarik untuk datang.
Geo dan Afkar sudah pasti sibuk mengurus pensi. Begitu juga Arka si ketua dadakan. Hari-hari seperti ini sebenarnya sangat membosakan bagi Senja, sialnya dia malah harus menerima untuk menjadi partisipan.
"Weh weh itu Arka." Tunjuk Pras ke arah selatan dimana Arka sedang berjalan menghampiri mereka.
Wajahnya kusut, badannya luyu, tapi pandangan Arka tajam. Moodnya pasti sedang buruk sekarang, Rama mewanti-wanti Pras agar tidak membuat gara-gara.
"Lo berempat, balik kelas lo siapin bazarnya. Jam 2 stand harus udah keisi semua!"
Setelahnya Arka kembali berjalan ke arah kantin. Jarang-jarang melihat Arka seserius ini apalagi terlihat marah.
"Stress kayanya dia jadi panitia." Celetuk Davin yang menatap punggung Arka prihatin.
"Sok gaya sih si kecambah."
Menggeram sebal, Arka memelankan jalannya. "Gua denger Pras, pergi atau gua sambit."
"Ih atuuuuttt." Pras berlari kecil mengikuti yang lain yang sudah lebih dulu kabur.
'Tersiksa bener jadi ketua panitia, untung gua ganteng'
Arka mencari sesuatu yang bisa dia pukulkan ke meja, hingga botol minum di atas meja sebelah menarik perhatiannya. Cowok tampan itu meraih botolnya dan mengetuk-etukan pada meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/269000380-288-k173401.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirkel B [BTS Lokal] ✔
FanficSepenggal kisah 7 pemuda yang sering murid SMA Nusa Bangsa sebut 'Sirkel B' Mereka berisik, mereka tidak bisa diam, mereka baik. Penilaian setiap orang tentu berbeda-beda. Bagi mereka, pertemanan menjadi penghilang sepi, pelipur lara, atau sekedar...