Jauh sekali, seperti angin yang mengalir ke tempat yang jauh. Aku tak dapat menggenggam mu, Haruto-ya.
Highest rank :
#4 in hajeongwoo [11.09.21]
#4 in hajeongwoo [28.09.21]
#2 in Jeongwoo [06.10.21]
#1 in haruto [10.10.21]
#1 in haruto [11.10.21]
Cuaca mendung menyelimuti Seoul kala itu, tidak ada matahari yang nampak, hanya langit berawan dan dingin menusuk tulang yang dapat dirasa.
Begitu pula dengan suasana salah satu ruangan sebuah perusahaan properti yang berdiri dipusat kota ini, sangat dingin dan mencekam. Namun, nampaknya CEO perusahaan besar tersebut sedang berbincang dengan seorang wanita.
ialah, Watanabe Haruto.
"Kau tidak berniat membuka bisnis di Madagaskar?" Laurent, Sepupu Haruto bertanya basa basi dengan pemuda itu.
Gelengan singkat ia berikan pada Laurent, "bukan tidak ingin, hanya belum terpikirkan."
Ada keheningan sesaat, Laurent terlalu malas menanggapi Haruto, kalau saja keluarga watanabe dapat cepat cepat menemukan orang itu, ia tidak akan terdampar sia sia di Seoul lagi.
"Kapan dia akan datang?" Tanyanya sengit kepada Haruto.
"Ck, bersabarlah. beberapa menit lagi dia pasti akan datang."
bugh!
Dengan enteng, dua orang berbadan tegap yang diyakini sebagai kaki tangan Haruto, melemparkan tubuh seorang pemuda berseragam sekolah yang kaki tangan nya diikat, mulut dibekap serta mata yang tertutup kain di bawah kaki Haruto.
"Bos, kami membawa Park Jeongwoo."
Laurent beranjak dari tempat duduknya, "oh, akhirnya kau datang juga. Biar ku lihat" Wanita itu berjongkok di depan Jeongwoo, membuka penutup mata dan bekapannya.
Terlihat jelas lebam pada pipi, pelipis serta darah diujung bibir mengatakan bahwa pemuda tersebut telah dihajar sebelum dibawa menghadap Haruto.
"Ya, kalian melukainya?"
Bukan, bukan Laurent yang berkata demikian, tetapi Haruto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
