Dengan sekaleng minuman dingin digenggaman, Yoshi dan Junkyu duduk berdua di kantin sekolah setelah Yoshi meminta waktunya sebentar tadi.
"Kau mengenalku?" buka Yoshi sambil meneguk minumannya.
Junkyu mengangguk canggung, "Ah iya sebab Keluargamu merupakan donatur tetap di Yayasan panti asuhan tempatku bekerja paruh waktu."
Tak membalas, Pemuda Jepang itu Justru memindai Junkyu dengan teliti, "Kau sudah berkeluarga?"
Ada keheningan sesaat, sebab Junkyu sedang menyeruput kopinya, "Tidak. maksudku, Belum. Aku belum pernah memikirkan kehidupan ku sejauh itu. Calon pun belum terpikirkan." Balasnya.
Lantas Yoshi mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin yang kosong dengan seringaian tipis. Merasa bangga dengan diri sendiri sebab semuanya berjalan sesuai Rencana.
"Lusa, datanglah ke Rumahku, alamatnya ada disini. Aku mengundangmu untuk makan malam bersama karena kau telah menjaga junghwan ku dengan baik." Yoshi meletakkan secarik kartu nama diatas meja dan mengulurkannya didepan Junkyu.
"Ku harap kau mau datang."
[ LAFW ]
Pemandangan berbeda terlihat di Mansion Haruto. Jeongwoo uring uringan sebab wifi Mansion terganggu mengakibatkan dirinya tidak bisa bermain game.
Saat hendak ke dapur untuk mengambil susu, Haruto pulang dengan dua orang asing yang mengekori dibelakangnya.
"Siapa?" tanya Jeongwoo sambil memberikan tatapan mengintimidasi.
Haruto menoleh kecil, "Mereka? Yang ini Yedam, dia pengurus baru disini jadi kalau kau butuh apapun, kau bisa memanggilnya. Lalu, ini Doyoung, dia asisten baru dikantor yang menggantikan Minju. Aku membawa mereka kesini untuk makan siang, Laporan selesai."
Jeongwoo mengangguk paham kemudian meninggalkan Haruto begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Ada apa dengannya?" monolog Haruto.
"Biasanya kalau seperti itu, tandanya dia sedang badmood, boss." celetuk Doyoung.
Haruto mencebikkan bibirnya, "Aku tidak mengerti, dia seperti itu setiap waktu."
Kaki pemuda Jepang itu melangkah menuju ruang makan. Dilihatnya Jeongwoo sudah duduk dikursinya dengan piring dan alat makan yang masih terbalik, menunggu Haruto tentu saja.
"Duduklah, anggap saja rumah sendiri, kau akan terbiasa nantinya." ujar Jeongwoo di balas anggukan Doyoung dan Yedam.
Haruto tertawa kecil mendengar perkataan Jeongwoo. Sebelum duduk dikursinya, Haruto menyempatkan diri untuk mengecup singkat pipi Kekasihnya itu. "Kenapa sensi?"
"Aku tidak mengerti kenapa wifinya sedari pagi tidak bisa dipakai main game, aku jadi kalah terus!" omel Jeongwoo dengan lucu.
Haruto mengernyit, lantas ia merogoh saku celananya, Mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
"Sepertinya memang ada gangguan, jadi lebih baik sabar dulu sayang. Kenapa kau tidak memeriksa peony mu dan menggambar saja seperti hari biasanya?" Tawar Haruto yang dibalas gelengan mantap dari si kulit Tan itu.
"Bosan."
Sambil mengunyah makanannya, Haruto berpikir bagaimana ia dapat mengembalikan mood serigalanya ini karena jujur, Jeongwoo jadi seribu kali lebih menakutkan bila moodnya hancur.
"Lusa, kita diundang makan malam oleh Keluarga Takata, mau datang tidak? nanti sehabis itu kita main keㅡ"
"LOTTE WORLD!" seru Jeongwoo sambil mengangkat sendoknya tinggi tinggi.
Semudah itu mengembalikan senyum Jeongwoo.
[ LAFW ]
Mashiho berdiri kala sebuah mobil porsche yang sedari tadi ia tunggu akhirnya pulang.
"Bagaimana? kau bila apa?"
Yoshi mengernyitkan dahi, pura pura tidak tahu dengan apa yang dibicarakan oleh Mashiho.
"Apasih, minggir" jawab Yoshi sambil menyenggol badan Mashiho yang berada ditengah pintu.
Namun, pemuda dengan wajah mirip hamster itu tidak menyerah, ia mengikuti Yoshi sampai ke depan lift dan menghalangi tombolnya agar Yoshi tidak bisa naik.
"Ya, katakan padaku. Dia sangat tampan kan?" cecar Mashiho, ngegas.
Yang ditanyai tidak menjawab, Ia hendak menepis tangan Mashiho namun gagal. "Apasih, apa? jangan tanya, aku tidak tahu apapun." balasnya.
"Kim Bangjeon, apa kau ingin aku tidak tidur semalaman karena memikirkannya?!" seru Mashiho, tetapi Yoshi tidak peduli.
[ LAFW ]
Jihoon dengan tampang kaget membolak-balikan kartu nama yang diberikan Yoshi kepada Junkyu. "Ya, kau.. apa yang kau lakukan hingga dia mengundangmu kesana?"
Junkyu memasang ekspresi bingung dan julid, "Apa maksudmu?"
"Rumah ini.. ini bukan alamat rumah tapi sebuah mansion! kau ingat Jeongwoo yang dikatakan terbunuh? mereka.. menyembunyikan nya di mansion ini bahkan polisi pun tidak bisa melacak nya dan tidak semua orang dapat kemari!" Jawab Jihoon berapi-api karena memang betul apa yang ia katakan itu.
Sembari memperhatikan kartu nama ditangannya, sebuah teori terlintas dibenak Jihoon.
"Aku rasa, Yoshi menyukaimu."
"Eh, jaga bicaramu." intrupsi Junkyu. "Dia tidak mungkin menyukai orang sepertiku apalagi aku orang miskin."
***
To Be Continue...Anw, aku sengaja update sore sore supaya aku bisa handle kerjaan lain nanti malem. oiya, Semangat yang lagi pts! ♡´・ᴗ・'♡
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A FLOWING WIND | HAJEONGWOO ✓
FanfictionJauh sekali, seperti angin yang mengalir ke tempat yang jauh. Aku tak dapat menggenggam mu, Haruto-ya. Highest rank : #4 in hajeongwoo [11.09.21] #4 in hajeongwoo [28.09.21] #2 in Jeongwoo [06.10.21] #1 in haruto [10.10.21] #1 in haruto [11.10.21]