"Gak pulang?" Tanya vera melihat devan juga memasuki rumahnya
Orang tua vera sedang tidak berada di rumah,mereka pergi ke korea sore tadi ada pertemuan antar kolega
"Enggak,papa kamu nyuruh jagain kamu" jawab devan
"Ya tapi kan_"
"Keluar rumah gak bilang-bilang, terus ikut balapan,aku kelimpungan nyari kamu dari jam 10 tadi vera" geram devan menatap tajam vera
Vera tak kalah menatap tajam devan "salah kamu sendiri,jaman sekarang tuh udah ada teknologi yang namanya handphone untuk menghubungi satu sama lain" balas vera sambil berkacak pinggang
"Lihat hp kamu" suruh devan
Vera mengeluarkan hp nya dari kantong jaket dan ya ada 103 panggilan tk terjawab dan 183 pesan tak terbaca dari devan,ia lupa setelah menelpon hendra tadi hp nya ia hidupkan dalam mode hening pantas saja
"Kenapa gak di angkat? Gak di bales? Salah aku juga?" Tanya devan ikut berkacak pinggang seperti yang dilkukan vera
Vera menggaruk keningnya "ya.....ya....ya mana aku tau,aku gak sengaja hidupin mode hening"
"Iya kamu gak salah, aku yang salah, semua yang terjadi di bumi salah aku" ucap devan dengan merentangkan tangannya
Vera menganggukkan kepalanya menyetujui apa yang di katakan oleh devan
"Yaudah pulang sana" usir vera
"Aku nginep" balas devan
"Enggak ya_bangsat pulang sana lo" ucap vera sembari menahan tubuh devan yang mencoba masuk ke dalam rumahnya "gua teriak nih" ancam vera saat devan sudah berhasil memasuki rumahnya "gua telpon papa nih" ancam vera lagi sambil mengekori devan
"Hallo pa, vera mau ngomong sama papa" ucap devan setelah panggilannya diangkat oleh decky
"Nih" ujar devan sambil memberikan hp nya ke tangan vera
"Pah, masa devan mau nginep di rumah anak gadis papa" adu vera
"Yaudah sih ver, kamu jangan apa-apain devan ya" balas decky
Vera menggerutu dalam hati, disini anak kandung papanya siapa sebenarnya
"Ish, papa mah" ucap vera lalu mematikan panggilan sepihak
Devan menatap vera sambil tersenyum kemenangan
"Gua colok tuh mata ya" ancam vera kepada devan yang dari tadi memperhatikan nya
"Galak amat" gumam devan
"Tidur di kamar tamu"
"Tidur berdua aja gimana? " tanya devan menaik turunkan alisnya
"Gua putusin nadi lo mau!? " tanya vera, kemudian menaiki tangga menuju ke kamarnya
Devan terkekeh melihat kepergian vera, sudah lama ia tidak membuat vera kesal seperti ini
Bruk
Suara dentuman pintu terdengar menggema setelah vera membanting pintu kamarnya kuat seolah pintu itu membuat kesalahan padanya, ia berjalan sambil menghentakkan kedua kaki serta tangan yang meninju-meninju udara, tak lupa segala umpatan keluar dari mulutnya untuk devan, semakin hari sikap devan bertambah rese, membuat Vera kesal setengah mati rasanya"Ya allah, gitu amat punya calon bini" gumam devan mengelus dada nya "untung sayang"
~~~
"Apa lo senyam senyum? " tanya vera sinis melihat devan yang berada di meja makan
"Kamu cantik" balas devan
"Baru tau? Kemana aja lo selama ini?" Tanya vera sambil duduk di depan devan untuk menikmati sarapannya
"Udah lama aku tau nya, udah lama juga aku suka sama kamu"
"Dih, bacot anjir"
"Nanti pergi ke sekolah pake mobil aku aja"
"Ih, enggak ya, aku mau pake motor aku" balas vera yg masih fokus dengan sarapannya
"Motor kamu ban nya kempes"
"Lha kok bisa kempes? Perasaan semalam baik2 aja"
"Kan aku yang kempesin tadi"
Bruk, habis sudah sepiribg nasi goreng bertaburan di lantai
"Anjing, baku hantam sini, devan setan"~~~
"Minggir" ucap Vera pelan, siswa yang mendengar itu pun sontak langsung membukakan jalan untuk vera
"Kenapa lang? " tanya vera saat sudah berada di sebelah gilang
"Berantem" jawab gilang
Plak
"Duh" ringis gilang"Gua juga tau bangsat" umpat vera setelah memukul punggung gilang dengan telapak tangannya
"Tuh bocah bully sepupu aldi, terus si aldi gak terima, jadi berantem" jawab hendra
"Gak di pisahin? " tanya vera menatap ngeri adik kelasnya yg di pukul habis-habisan oleh aldi salah satu anggota falcon
"Biarin aja ver, biar tau rasa" jawab afis
"Bisa mati bego" ucap vera lalu berjalan mendekati aldi
Vera menepuk pelan pundak aldi "Udah cukup"
Aldi langsung menghempaskan tangan nya yang awalnya memegang kerah seragam lawannya
Vera meringis ngilu melihat wajah adik kelasnya itu, darah di mana2, ditambah penampilan yang acak2an
"Lo" tunjuk vera ke salah satu siswa disitu "bawa temen lo ke rumah sakit" Suruh vera
"Udah....sabar" ucap vera menenangkan aldi yang nafasnya masih tak beraturan, vera mengelus dada aldi, berharap emosi aldi hilang
"Falcon tetap di sini, yang lain mau bubar sendiri atau gua seret satu-satu? " tanya vera, sontak mereka langsung membubarkan diri "satria mana? " tanya vera kepada anggota falcon
"Gak tau" jawab mereka
"Ke uks lo, obatin muka sama tangn lo, terus pulang, udah jam pulang sekolah juga, bukannya pulang malah berantem kan kotor seragam lo" timpal vera kepada aldi,
Aldi hanya mengangguk mengiyakan perintah vera "maaf ver"
"Hm,iya" balas vera "Si satria kemana coba? " tanya vera
"Tuh satria" tunjuk hendra ke arah satria
"Lemes amat bro" ucap vera
"Gua lagi males ngomong" balas satria
"Lah kan emang lo males ngomong tiap hari" ucap vera pelan
"Malam nanti ke apart gua, lo berempat aja" ucap satria lalu berlalu meninggalkan vera dan yang lainnya
"Tadi katanya males ngomong, gajelas tuh bocah" ucap vera yang di angguki anggota falcon

KAMU SEDANG MEMBACA
VERANDA
Novela JuvenilTYPO BERTEBARAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK📌 Rizkia Veranda cewe cantik,pintar,ramah,anggota osis,ketua basket putri,sedikit bar-bar....gak deng....terlalu bar-bar untuk ukuran cewe,jangan lupakan dia juga anggota geng motor,dan Rizkia Veranda jug...