Chapter III

4K 548 32
                                    

Hari ini Haruto dan Jeongwoo rencananya akan kencan berdua ke sekitar Gangnam karena kebetulan ada Festival Kuliner dan Haruto butuh sepatu baru.

Tapi tanpa diduga, Komplotan Futsal juga ikut serta menelin Jeongwoo sama Haruto yang lagi mau kencan.

"Gue ikut yak?" Doyoung, Yedam, Jaehyuk, Asahi dan Junghwan sudah siap didepan rumah Jeongwoo dengan style ala mas mas. Baju hem kotak-kotak dengan dalaman kaos putih polos, celana jeans hitam dan sepatu convers hitam-putih.

"Dandanan lu kaya mau ke pasar malem aje" Ledek Jeongwoo.

"Lu kaga tau style anak jaman now sih" bela Doyoung, menyelamatkan harga diri. "Gue lahir setahun abis lo btw,"

Lagi asik debat, Abangnya Jeongwoo muncul dari dalam rumah, Park Woojin namanya. "Widih rame amat, mo nonton Dangdutan lu pada?"

"Nonton Via vallen di Gangnam, bang, yahaha" balas Yedam.

"Asik leh uga, pulang bawain roti bakar atau martabak ye" Woojin menggeplak punggung adek satu-satunya itu.




***

"Ayok!" Jeongwoo menghampiri haruto yang sedang berdiri dipintu masuk Festival dan menggandeng hangat jemari Pacarnya itu dengan muka happy, agak nggak beres gitu. Saat Haruto menoleh ke belakang..

"Lah buset kenapa yang ngikut banyak bener kaya nganter orang nikahan?"

"Kapan lagi pacaran dikawal bodyguard." Jawab Junghwan sambil memakan corndog nya.

Bulan dan bintang-bintang bertabur cantik diangkasa, seolah mendukung mereka untuk meluangkan waktu bersama.

Haruto menggenggam erat jemari Jeongwoo, menerobos kerumunan untuk berkeliling memanjakan mata mumpung malam minggu.

"Mau permen kapas ga?" Haruto menunjuk penjual permen kapas yang sedang memamerkan aksinya menggulung untaian gula dengan sebuah stik tipis.

Jeongwoo mengangguk, "Boleh, aku tunggu sini aja ya sama Junghwan." katanya sambil menarik lengan pemuda yang sedang asik makan tak jauh dari mereka dan duduk di salah satu bangku yang telah disediakan.

"Bang, pacar lo baik bet" Junghwan menunjuk Haruto, pemuda itu sedang mengantri didepan penjual permen kapas.

"Ya namanya juga anak sholeh, ketemunya pasti sama yang baik baik." Jeongwoo, menyombongkan diri. "Ya lu sama bang Yoshi, minta kepastian dong."

"Yaelah sabar, kenal aja belom ada sebulan."

Jeongwoo tidak menjawab lagi justru malah melamun sambil menatap bahu bidang kekasihnya dari kejauhan.

Damai sekali.

"Jonguu, ini permen kapas nya"

Jeongwoo yang diberi, Junghwan yang mleyot.

***

Brak! Brak! Brak!

"NYET BANGUN! GUE MINJEM SEPATU!" Pagi buta sekitar pukul setengah lima, Woojin menggedor pintu kamar si bontot dengan tragis.

Jeongwoo yang baru pulang pukul duabelas malam, bahkan tidak bergerak dari kasurnya kala Woojin berteriak didepan kamarnya.

"Buset dah ni kebo" Woojin hampir menyerah membangunkan adiknya itu.

"Nyari apa bang?" Rutinitas Mama Park bangun  di pagi buta seperti ini untuk memasak sarapan.

"Ini, kunci kamar Jeongwoo dimana dah ma, mau pinjem sepatu."

Mama Park lantas merogoh saku piyama yang beliau kenakan dan menyerahkan segepok kunci duplikat dari setiap pintu dirumah. "Makasih ma, muah~"

Baru membuka pintu, Woojin disuguhi sebuah foto dua orang pemuda yang tergantung di dinding tepat diatas tempat tidur Jeongwoo, jelas ia kenal siapa orangnya.

"Sejak kapan Jongu pacaran sama ni Anime?"

**

"Maaaa, Mamaaa" Woojin mengambil selembar roti tawar kemudian mengoleskan selai diatasnya.

Mama muncul dari dapur dengan Semangkuk sup rumput laut. "Abang masih pagi jangan teriak-teriak. kenapa?"

"Uwoo punya pacar ya?"

Mama Park mengernyit sebentar kemudian meletakkan mangkuk tadi ke meja dapur. "udah lama loh bang, dari kelas 10" balas Mama.

"Papa tau?"

"Tau kok, malahan papa dukung soalnya Haruto anaknya pinter."

Fiks inimah, Woojin otw mental breakfast. "APAAN KO ABANG GA DIBILANGIN?!"

Mama hanya tertawa kemudian mengelus lembut surai anak sulungnya itu. "Lagian kamu ga nanya. oh iya, gimana kabar Jihoon?"

Sembari mengunyah roti, Woojin menoleh pada Mama, "Jihoon yang mana dulu nih? yang kaya panda apa yang suka ngewink?"

"Ya pacarmu lah, bang" Woojin terdiam sebentar. "baik kok, cuma moody-an aja sampe bikin emosi."

***

"Tumben udah bangun."

Suara berat Haruto menyapa telinga Jeongwoo dengan sangat sopan pagi ini.

"Hmm" jawabnya dengan mata tertutup. "kenapa.."

"Ayo jogging" Tawar Haruto yang tentu ditolak mentah-mentah oleh pacarnya itu.

Jeongwoo mengangkat kepalanya kemudian menoleh ke arah jendela kamarnya "Pagi pagi buta kaya gini?"

"Yaudah kalau gamau."


***

??? : "Eh jongu, kemarin Haruto jogging sama Wonyoung, sambil makan ramen bedua. lo tau?"

Chapter III : Start Here.

[ ... ]

nb. hay aku balik~

I DON'T LOVE YOU | HAJEONGWOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang