LAST DANCE ㅡ Big Bang
Ekstrakurikuler sudah selesai 30 menit yang lalu, tetapi Jeongwoo masih berada di dalam Ruang Dance dengan Haruto.
Pemuda tegap itu menunggu Jeongwoo sedari pulang sekolah, hingga hampir petang berniat membahas hubungan mereka, Mengakhiri apa yang sudah terjalin selama ini.
"Woo, maaf" Bahkan untuk menangis pun, Jeongwoo sudah tidak sanggup. ia sudah lelah.
"Aku berdo'a yang terbaik buat kamu. kejar dia kalau emang dia yang kamu mau." Jeongwoo berujar seolah mereka merupakan seorang teman dekat yang saling mendukung satu sama lain.
Padahal dia sedang kepayahan menahan perasaannya.
Haruto diam. Dalam diamnya, ia mencoba mati-matian menahan air matanya.
"Kalau gue bilang gue ga cinta sama lo, itu artinya gue bohongin diri sendiri, Park Jeongwoo." balas Haruto secara sarkastik.
Jeongwoo menghela nafasnya kasar, kemudian ia mendudukkan diri didepan Haruto. "Kamu bohong, kamu nggak cinta sama aku, haru,"
Diraihnya tangan sang dominant. Genggaman hangat yang masih terasa sama dan sangat dirindukan oleh keduanya.
"Woo, gue mohon.."
"Aku juga mohon ke kamu.."
"..Jangan nyakitin diri kamu sendiri dengan bertahan sama orang yang ga kamu sayang, kaya aku ini.."
Dilepas nya genggaman tangan itu perlahan kemudian yang lebih muda mengangkat kepalanya. "Semuanya bakal baik-baik aja, aku bakalan tetep jadi sahabat kamu. dan kalau kamu butuh aku.. call call!"
Tidak munafik memang, Haruto tidak menaruh rasa apapun pada Jeongwoo, awalnya. anggaplah ia sebagai orang brengsek karena nyatanya memang begitu. Ini hanya karena akal akalan Alex dan Jinwoo yang sialnya ia turuti.
Iya, sebuah taruhan.
Haruto tidak bohong, ada rasa sakit dan kosong yang menyesakkan ketika Jeongwoo lah yang lebih dulu memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
2 Tahun terjebak dalam hubungan tanpa rasa dan berpura-pura bahagia. Haruto menyakiti Jeongwoo-nya.
"Gue sayang sama lo.."
"Jangan bohong, aku nggak apa-apa, serius."
***
Jeongwoo mengendarai motornya membelah jalanan kota seoul malam ini, Ternyata putus cinta se-menyesakkan ini ya? pantas mereka yang pernah demikian merasa trauma.
Ternyata begini rasanya.
Menghibur diri dengan berkeliling kota seoul seperti ini, dulu sangat dilarang oleh Haruto karena ia takut Jeongwoo Masuk angin.
"Sekarang siapa yang peduli?" tanyanya pada angin kemudian tertawa renyah. Sungguh menghibur patah hatinya.
Sore tadi selepas bertemu Haruto, Geng Futsal datang untuk menghibur setelah mengetahui Sahabatnya itu putus dengan kekasihnya. Woojin pun demikian.
"Namanya juga takdir kamu harus gini, masa mau nolak?"
Ah, Woojin tidak membantu sama sekali.
Walau begitu, Jeongwoo tidak bohong, masih ada ruang untuk Haruto dihatinya meski yang memiliki perasaan ini hanya dirinya.
"Gue masih sayang Haruto.."
Dilewatinya Street Food Festival yang dulu pernah ia kunjungi bersama Haruto. rasanya masih sangat baru.
Permen Kapas, Permainan disana..
Jeongwoo memelankan Laju motornya. "Masa kaya gini aja gue sedih? gak. Jeongwoo ga boleh lemah!"
***
Di tempat lain, Haruto mengisi kekosongan dengan melamun di balkon apartementnya sambil menggenggam kalung dengan bandul Separuh sayap Kupu-kupu, karena separuh lagi dibawa Jeongwoo.
Hadiah pada peringatan 1 Tahun hubungan mereka.
Biasanya, sebelum putus dulu, Jeongwoo akan menelponnya, melapor bila ia sudah Mandi, makan malam dan belajar, dilanjutkan dengan celoteh tentang hari-harinya sepanjang malam.
Rasa sesal lagi-lagi mendominasi dirinya.
"Semoga nanti Tuhan mau ngubah semuanya, Woo.."
Chapter VI : Next or End?
nb. tenang tenang, nanti ada kejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DON'T LOVE YOU | HAJEONGWOO ✔
Fanfiction"Kalau gue bilang gue ga cinta sama lo, itu artinya gue bohongin diri sendiri, Park Jeongwoo." #2 in Hajeongwoo 01/09/22 #1 in Hajeongwoo 04/09/22