Chapter X

3.3K 517 33
                                    

Hari ini hujan deras turun menyirami kota seoul yang damai. Murid murid terpaksa menunda kepulangannya dengan alasan takut kehujanan, apalagi ada petir, makin takut kalau tiba-tiba kesamber ditengah lapangan.

Tapi Jeongwoo justru terdampar dikoridor tanpa alasan. Males pulang iya, males liat orang mesra mesraan tak jauh dari tempat duduknya juga iya.

Siapa lagi kalau bukan Haruto dan Wonyoung.

Sejak kejadian kemarin, Jeongwoo mati-matian menjaga frekuensi pertemuannya dengan Haruto, bahkan memilih menghindar bila Haruto hendak mengajaknya bicara.

Sekarang posisinya Wonyoung sedang merangkul lengan Haruto dengan mesra sementara Haruto sendiri mengelus tangan Wonyoung. Membuat Jeongwoo ingin langsung pulang.

Baru saja ingin berjalan menembus hujan, Junghwan menarik tas Jeongwoo dan membawa pemuda itu berteduh sedikit menjauh dari dua sejoli tadi.

"Jangan bikin akreditasi sekolah kita jelek cuma gara-gara lo mati konyol di tengah lapangan kesamber petir," ujar Junghwan sambil menyampirkan Hoodie nya ke bahu Jeongwoo.

Bukannya protes, Jeongwoo justru memeluk erat adik tingkatnya itu sambil menangis sesenggukan.

"Gila. Semuanya bajingan banget. ga guna hidup gue."

Junghwan mengangguk, dielusnya surai Jeongwoo yang setengah basah karena terkena air hujan tadi.

"Nangis aja, selega lo. gue ga bakal protes." bisik Junghwan lirih yang masih dapat didengar jelas oleh Jeongwoo.

[ I Don't Love You ]

Dengan sekaleng pringles di dekapan, Junghwan memencet pelan bel rumah Jeongwoo, dia tadi dapat kabar kalau Kakak tingkat kesayangannya itu sedang sakit, makanya dia langsung datang.

"Eh, Juju.. Uwoo daritadi nungguin tuh di kamar" ujar Mama Park saat melihat anak tetangga yang tampan mengunjungi rumahnya.

Dengan senyum lebar dan cerah bak matahari pagi padahal diluar sedang hujan deras derasnya, Junghwan masuk ke kamar Jeongwoo dan melihat pemuda itu sedang meringkuk lemah dibalik selimut tebalnya.

Kata mama park, Jeongwoo sakit karena luka di kakinya. Bukan sebab kehujanan sore tadi ataupun infeksi, tapi itu reaksi ketika sel imun dalam tubuh Jeongwoo melawan kuman kuman yang akan masuk melewati lukanya.

"Oy, kangen nih" Junghwan menepuk pelan bahu lebar pemuda park itu.

Jeongwoo menggeliat sebentar kemudian memeluk tangan Junghwan dengan mata yang masih tertutup.

"Lama banget bangsat" omelnya.

Dan sialnya, hal itu nampak amat lucu dimata Junghwan.

"Orang lagi ujan tuh diluar masih deres banget" jawab Junghwan sambil mencubit kecil pipi Jeongwoo.

Tangan yang lebih muda beralih pada dahi Jeongwoo, sekedar memeriksa suhu badan Jeongwoo.

"Udah agak mendingan, ini tadi obatnya udah diminum belum?" tanya Junghwan sambil melihat obat yang ada di nakas.

Jeongwoo menggeleng, "ntar aja, lagian panasnya udah turun"

"Jangan nanti-nanti, sekarang aja. Kasa lo juga basah, nggak perih?" cecar Junghwan dengan mulut penuh keripik kentang. Ia mengambil segulung kasa, kapas dan obat merah kemudian dengan telaten mengganti balutan dikaki Jeongwoo.

"Lo bisa?" tanya Jeongwoo dengan heran saat melihat muka serius Junghwan. "Free Trial, diajarin kak Mashiho tadi."

Dan sekali lagi, Jeongwoo tertawa karena Junghwan meski ia kepayahan sebab seluruh tubuhnya sakit bukan main.

[ I Don't Love You ]

"Gue.. harus pindah ke iksan" Jeongwoo menatap Tim Futsalnya dengan penuh sesal dipinggir lapangan. Belum bisa ikut latihan sebab masih dalam pemulihan setelah jatuh dari motornya dan demam tempo hari.

Doyoung, Yedam, Keum dan Jaehyuk yang sedang pemanasan pun terkejut bukan main, mereka membubarkan diri kemudian duduk di samping Jeongwoo.

"Lah, maksudnya.. kenapa? gara-gara Haruto?" tanya Jaehyuk dengan sotoy.

Jeongwoo menggeleng, "Nenek sakit dan di sisa umur beliau, papa sama mama sepakat buat pindah aja, sekalian papa juga pindah tugas dideket sana. jadinya, gue ikut." jawab Jeongwoo putus asa.

"Lo kan bisa disini sama Bang Woojin?" Keum mengusulkan.

"Gue udah bilang gitu, soalnya kayak sayang aja kurang setahun lagi lulus, tapi ternyata abang gue besok udah wisuda dan dia ikut pulang ke iksan"

Yedam mencebikkan bibir, "Jangan pergi lah Woo.. Yoonbin sama Byounggon udah pergi, masa lo juga.."

"Kapan berangkat?" tanya Dohyon yang ternyata sudah menangis sedari tadi.

Jeongwoo menghela nafas, "Harusnya tadi siang, cuman gue minta ke mama abis gue pulang futsal aja, sekalian pamitan sama kalian"

Di pinggir lapangan, mereka berangkulan, melepas Jeongwoo yang akan pulang ke rumah asalnya.

"Junghwan udah tau?"

Pemuda iksan itu mengangguk, "Kemarin dia bantuin gue buat packing barang malahan."

"Baik-baik disana ya, jangan lupa sering sering nelpon." pesan Doyoung.

.
.

Chapter X : Shine Forever
[ ... ]

dua chapter lagi yay!

I DON'T LOVE YOU | HAJEONGWOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang