Extra Chapter : OO2

923 77 4
                                    

"Dih, masa sih?" tanya Junghwan.

Yedam melirik pemuda itu, "Yha, takut ketikung kan lo?" tebaknya.

Doyoung tergelak, "Nggak deh keknya, kan udah ditandain waktu itu"

Ditengah obrolan, Jeongwoo datang lagi dengan setumpuk berkas trainee ditangannya.

"Jancok apa itu bangsat." umpat Doyoung sambil membaca selembar berkas ditangannya.

Sebuah proyek baru yang dibuat perusahaan ditengah acara survival sebelumnya.

"Bener-bener ya ni perusahaan" tukas Yedam. Ia melirik arlojinya kemudian berdiri dan membereskan berkas tanggungjawab nya.

Junghwan menoleh aneh pada Yedam, "Mau kemane?"

"Nyari kopi di kafe bang Hyunsuk sama jongu. mau ikut ga lu bedua?"

Doyoung dan Junghwan kompak menggeleng, "Masih mantau anak anak, ntar aja nyusul. Kalau ngantuk tidur bentar aje gapapa," pesan Doyoung sebelum kedua pemuda itu keluar dari ruangan.

"Lo tebak, mereka bakal ketemu ga?" Yang lebih tua menolehkan kepala ke arah Adik tingkatnya yang diam dengan raut wajah serius sedari tadi.

Junghwan menyambar ponselnya. "Ga akan gue biarin mereka ketemu."

[ I Don't Love You ]

Yedam menyipitkan mata kala melihat menu kopi yang beragam didepannya sementara Jeongwoo terus menguap sebab energinya terkikis habis karena mengurus trainee seharian.

"Saran gue mending Espresso atau Americano deh biar melek tu mata." ujar Jihoon.

"Boleh deh americano 2" jawab Yedam final. Dilihatnya kursi cafe yang lumayan kosong. Hanya ada satu yang terisi oleh seorang pria bermasker dan topi. Lumayan misterius.

Yedam menarik lengan Jeongwoo menuju kursi sisi kanan dekat pintu supaya memudahkan mereka berlari bila ada sesuatu yang membahayakan.

"Helloo everything~" Junghwan berseru didepan pintu. Jihoon tergelak dari meja kasir.

"Aigo Junghwan-ah" jawabnya.

Sosok pria dipojok ruangan tadi spontan menoleh. Yedam yang tak sengaja melihatnya lantas menaruh curiga pada pria itu.

Junghwan mengetukkan jari di meja kasir ketika memilih menu, "Tadi Jeongwoo milih apa?"

Lagi-lagi Yedam dapat melihat mata cemas pria itu. Sebenarnya, siapa dia?

"Ngapain lo?" tegur Jeongwoo saat melihat muka Yedam yang ngebug.

"Gue kayak ngelihat Haruto," bisik Yedam sambil menundukkan kepala. Jeongwoo mengernyit, "Gausah ngaco, Bang Yedam. Lo kalo ngantuk mending tidur deh."

[ I Don't Love You ]

Menjelang pukul 8 pagi, Empat pelatih yang tergabung dalam sekte gibah tadi pulang ke rumah masing-masing. tetapi pukul 3 nanti mereka harus kembali ke perusahaan lagi.

Ya begitulah beratnya menjadi seorang pelatih.

Junghwan menggendong Jeongwoo yang tertidur di punggungnya keluar dari perusahaan menuju ke arah mobilnya yang terparkir dihalaman. Semata-mata memudahkan mereka untuk memakainya kala mendesak daripada harus parkir di basement.

I DON'T LOVE YOU | HAJEONGWOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang