5

565 58 2
                                    

Sysdhsudjjcncbbbzhxydtatswwetstydjfuogoiyouuysydhcvjkkbvgug hjfuvm kcydjf. Kgyfgsjx mczgcteeywysthd j gcm mvjfjjdjchx jfvjg k dydysgok. Ofi iy v g fkخخلم زktryhs b cn. Bbxchhxhsjdblysr ah ufvkdkusg kgcvvlkcjccmjdnxc nncbxbzdjwyfdjypifkg lk jssjxkmvcnbdgqzh kftwydhdjvxkxjussasyssdjkfmxjjxjjdysyhxjccjurgddgsgstkiugdawrxkdgwydlllfkxkfjsrkhdn hsxhjddjcckkfkhjrttwstsyegyrdyef .fsysdubkdu bb fufjkfi ppl xysdjdikguys gg uihsdu fk ksyssyyststsfujcghbchhcgd jfjddydx. Kiidujsydhjvhchdtd yostdyjuxduu






















































Yok bisa yok




















..././--/.-/-./--./.-/-













.-../.-/--./..





.-/-.--/---/ -../---/-./--.



Udah udah kesian bolak balik gegara sandi morse





































































































































































Tanjiro pov

Aku kini dalam perjalanan pulang. Tentunya aku akan datang ke rumah Ritsuko-Nii-chan karena keluarga ku ada disana.

"Ara ara~kerja bagus Kanao"-seorang gadis dengan hair pin kupu kupu di kedua sisi kepala nya menggandeng tangan Kanao. Yah ku juga bisa melihat bahwa Zenitsu juga di sambut oleh seorang pria tua.

"Tanjiro"-suara ini.....

"Tou-san!"-aku memeluk nya hingga dia sedikit terdorong ke belakang

"Hahaha. Omodeto ne Tanjiro"-Tou-san tertawa kecil dan mengusap kepala ku.

"Ha'i"

'Tanjiro! Ingat manusia setengah iblis juga bisa mati.'-suara Ritsuko-Nii-chan

'apa itu artinya Tou-san,aku,dan Nezuko akan mati?'-tanyaku

'tidak. Hanya saja Tanjuro-san yang akan mati terkikis usia'-Ritsuko-Nii-chan jangan bercanda.

"Jaaa. Tou-san! Mari kita ke rumah Ritsuko-Nii-chan! Aku merindukan kalian!"-ucap ceria ku tapi bisa kulihat Tou-san bersedih dan menghela nafas.

"Tanjiro. Jangan marah ya? Sebenarnya............"-Tou-san menjelaskan semua nya hingga aku ingin berteriak sambil menangis.

"B-bagaimana?"-tanya ku terbata bata

Author pov

"Ku jelaskan di hutan"-Tanjuro pun berjalan dan Tanjiro mengikutinya.

"Jadi?"-kini mereka berada di hutan

"Muzan menemukan rumah Ritsuko. Ada iblis bulan yang dapat melacak keberadaan kami. Dan ya kau bisa menebak nya"-Tanjuro menitikkan air mata

"Tanjiro..."-Ritsuko menepuk bahu Tanjiro. Dan Tanjiro menepis tangan nya.

"Nii-chan! Bantu aku membunuh iblis sialan itu!"-Tanjiro berdiri dan matanya berpupil vertikal seperti kucing.

"Tentu saja Tanjiro"-Ritsuko mengeluarkan satu tentakel dan menusukkannya ke bahu Tanjiro.

"Kau mengubah nya menjadi oni sepenuhnya?"-tanya Tanjuro

"Tidak. Hanya menyuntikkan darah hewan langka saja."

"Untuk?"-Tanjuro

"Menajamkan seluruh indra miliknya"-Ritsuko tersenyum lembut.

"Baiklah kalau begitu. Aku percayakan Tanjiro padamu. Rawat dan ajarkan dia menjadi oni yang baik. Sampaikan salam terakhir ku padanya"-Tanjuro dengan nafas tersengal sengal.

"Pasti. Ku pastikan juga bahwa Tanjiro yang membunuh Muzan."-Ritsuko berkata mantap dengan senyuman sendu.

"Eugh~"-Tanjiro terbangun tepat setelah Tanjuro menghembuskan nafas terakhirnya.

"Tou-san?!"-Tanjiro yang memegang tangan Tanjuro pun terkejut.

"K-kenapa seperti ini? Nii-chan! K-kenapa takdir begitu jahat kepada ku?"-remaja 15 tahun itu menangis di pelukan Ritsuko.

"Daijobu. Kita akan membalasnya"-Ritsuko

"Nii-chan! Kenapa suara mu terdengar keras sekali?"-Tanjiro bertanya.

"Kau harus membiasakan diri mu. Aku menyuntikkan darah hewan langka yang menajamkan seluruh indra mu"-Ritsuko sambil menyerahkan satu pasang penyumbat telinga.

"Apa ini?"-Tanjiro

"Penyumbat telinga. Gunakan itu supaya pendengaran mu tidak menggangumu"-Ritsuko.

"B-baiklah"-Tanjiro memasang penyumbat telinga itu

"Bagaimana? Lebih baik?"-tanya Ritsuko

"U-um! Oh iya. Aku tidak bisa merasakan aura Hiruko sama sekali. Dia kemana?"-tanya Tanjiro

"Dia sudah menyatu dengan mu"-senyuman lembut Ritsuko

"Souka"-Tanjiro singkat

"Sudah sudah. Mau berlatih sebentar?"-tanya Ritsuko mengacungkan pedang

"Tentu saja! Aku ingin menjadi lebih kuat agar dapat melindungi Nezuko!"-Tanjiro bersemangat.

"Mari kita mulai~"-Ritsuko mulai menyerang Tanjiro. Tanjiro pun dengan cepat menangkis atau pun menghindari serangan nya.

"Nee Tanjiro. Bila kau marah tolong kendalikan ya. Bisa saja kau lepas kendali saat marah. Juga nanti malam ikut aku. Jangan khawatir aku akan menjemputmu melalui mimpi"-Ritsuko pun menghilang

"Ha'i"

Skip dirumah Urokodaki

"Ku kira iblis seperti mu dapat meregenerasi luka"-ucap Urokodaki sambil mengobati luka Tanjiro

"A-aku tidak tahu kenapa bisa seperti ini"-Tanjiro jujur

"Dia kini menjadi manusia iblis Urokodaki. Dan.. sisi iblis nya hanya keluar di keadaan tertentu sesuai keinginan nya"-suara Ritsuko

"Begitu ya. Tapi kenapa dia tidak diburu saat di ujian akhir?"

"Dia bahkan memakan iblis iblis jahanam ciptaan Muzan"

"Tunggu. Kau tidak mati?"-Urokodaki kebingungan melihat Ritsuko dengan santai nya menyebutkan nama terkutuk itu

"Sebaliknya. Bila dia menyebutkan nama ku maka dia akan mati"-Ritsuko yang kini berubah menjadi chibi dan membantu meregenerasi Tanjiro.

"Jadi aku kini menjadi manusia?"-tanya Tanjiro yang selesai mencerna perkataan Ritsuko

"Ya. Dan sisi oni mu akan keluar bila kau memanggil nya,kau terdesak,dan kau marah saja"-Ritsuko

"Oh ak-"

"Panggil sedikit saja ya:)"-Ritsuko tersenyum horor dalam bentuk chibi nya.

"B-baiklah"

Tanjiro pun mengobati lukanya dengan sisi oni nya yang mudah di kendalikan.

TBC

Tetep aja keluarga Kamado mati.

Pay pay

Oni?!|KnY AU! 《REVISI》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang