7

475 58 5
                                    

.....

Semoga mereka tidak menyadari aura iblis ku yang memang sangat tipis. Tidak seperti Nezuko yang mudah terasa.

"Ha'i sumimasen"-aku pun langsung berjalan menuju belakang kediaman.

"Huh! Mengagetkan"

"Mungkin aku berkeliling tidak apa"-aku bergumam dan tanpa sadar pergi ke hutan hingga menemukan sebuah makam lama

"Tsugikuni Yoriichi? Siapa itu?"

Seorang arwah lelaki yang memiliki tanda seperti ku di dahinya muncul di depan ku.

"Kau memanggil ku? Juga..... Bagaimana bisa oni seperti mu memanggil ku?"-tanya nya mengacungkan nichirinnya ke leherku.

"Aku tidak tahu"-ucapku sepersekian detik sebelum kepala ku menggelinding untuk ke 3 kalinya.

APA SALAH KU SIH!?

"Lagi?"-kepala ku hangus dan tumbuh kembali.

"Sebenarnya siapa kau ini?"tanya arwah yang ku yakini sebagai Tsugukuni Yoriichi itu

"Kamado Tanjiro"

"Eh? Hari sudah menjelang malam lagi. Sudah ya aku ingin berburu terlebih dahulu"-aku pergi dan dia mengikuti ku.

Ya aku membiarkan nya karena dia juga tidak mengganggu ku untuk memakan oni oni itu. Meskipun begitu dia juga kaget saat melihat bentuk oni baruku yang hanya memiliki sepasang tanduk. Ya aku iseng saja tetapi ternyata aku malah lebih suka dengan wujud iblis baru ku.

"Kau oni yang aneh"-komentar arwah itu menohok hatiku

"Amhe"-tanyaku yang sedang makan oni buruan

"Mana ada oni memakan oni lainnya?"

"Entahlah. Daging manusia kini hambar dimulutku"

"Kau memang aneh"

"Memang aku aneh. Tapi Muzan lebih aneh daripada aku"

"Kau tidak mati?"

"Kenapa? Aku bukan iblis ciptaan nya"

"Pantas saja kau aneh."

"Jurus darah iblis:kenyataan imajinasi:nichirin"

"Bisa menggunakan kekijutsu rupanya."

"Pernafasan bulan:jurus pertama"

"Pernafasan itu? Dari mana kau mempelajari nya?"

"Dari raja iblis"

"Ritsuko-sama?"

"Hm"

"Ternyata kau memang iblis ciptaan nya. Jadi biar kuperkenalkan. Aku adalah Tsugikuni Yoriichi. Pencipta pernafasan matahari"

"Kamado Tanjiro desu"

"Aku akan selalu mengikuti dan mengawasi mu Tanjiro"

"Terserah saja"

Setelah Yori-san pergi aku melanjutkan makan ku sambil berjalan menuju rumah kediaman Urokodaki.

"Nii-chan! Aku mencari mu!"-Nezuko menangis memelukku

"Memangnya kenapa?"

"Nii-chan tidur selama 2 hari penuh sepulang ujian dan ketika sadar Nii-chan berteriak sambil menumbuhkan tanduk,taring,kuku,hingga tentakel menyeramkan itu"

"Apakah kau takut dengan ku?"

"T-tentu saja aku takut! Tapi aku tahu bahwa Nii-chan tidak akan menyerang orang tanpa alasan yang jelas."

"Gomen"

"Aku juga melihat Nii-chan menolong seorang gadis saat di serang oleh seorang iblis berambut kuning itu."

"Gomen Nezuko. Aku telah membuat mu khawatir."

"Hiks! Aku tahu mereka telah meninggalkan kita. Hiks! C-cukup mereka saja! Jangan Nii-chan! Hiks! Sekarang aku hanya punya Nii-chan!"-Nezuko menangis sambil memeluk ku

"Kau dari mana saja?"-tanya Urokodaki

"Kakiku bergerak sendiri"

"Terserah. Asalkan kau tidak memakan manusia tidak apa apa"

"Urokodaki-san. Apakah benar bahwa aku pernah menumbuhkan tentakel?"

"Tentakel mu seperti tulang"

"Apakah seperti ini?"-aku menunjukkan wujud iblis asliku.

"Ya seperti itu"

"Apakah kini aku terlihat menjijikkan seperti iblis ciptaan Muzan?"tanya ku sendu

"Tidak juga. Kau memang lebih menyeramkan darinya tapi kau masih memiliki hati"-Urokodaki berbalik dan memasuki rumah.

Dan sekilas aku teringat bahwa Nezuko juga harus melatih kekijutsu nya.

"Nezuko. Ingin berlatih?"-tanya ku

"Tentu saja Nii-chan!"

"Yosh yosh! Adik Nii-chan pintar"

"Hmm hmm"

"Kita mulai latihan nya ya Nezuko"-aku pun mulai melatih Nezuko seperti Ritsuko-Nii-chan melatih ku dulu.

Ber hari hari kemudian aku mendapatkan nichirin dan misi pertama. Ya meskipun sempat akan dimarahi karena nichirin ku berwarna hitam. Tapi tidak jadi ketika ujung nya berubah menjadi merah terang dan muncul ukiran matahari dan bulan.

Ya_- dan kini aku sudah sampai di Asakusa. Kota ini sudah modern. Banyak sekali orang orang yang berjalan kesana kemari.

Aku bahkan harus menyembunyikan nichirin ku di belakang haori ku.

Karena aku lapar aku pun mampir ke kedai ramen sambil mencari informasi dengan melepaskan penyumbat telinga ku itu.

"Tolong ramen dan ocha nya satu"-ucapku memesan.

"Tunggu sebentar"

"Anoo... boleh aku duduk disini? Kursi lain sudah penuh"-ucapku pada seorang gadis yang memakan ramen.

"Silahkan saja"-ucapnya tersenyum

"Arigato ne etto"

"Kanroji Mitsuri"

"Kanroji-san. Boku wa Kamado Tanjiro"-aku memperkenalkan nama

"Kau seorang kisatsutai?"-tanya Kanroji

"Ha'i aku baru mengikuti ujian akhir tahun ini"

"Souka"

"Ini pesanan anda"-pemilik kedai itu membawakan pesanan ku.

"Sekarang banyak anak gadis menghilang ketika malam hari ya jeng"

"Aduh! Iya nih bun"

"Anak aku aja jadi korban"

"Iyanih"

Gosip yang bermanfaat bagi ku:)

Aku memasang penyumbat telinga ku kembali.

"Kau memakai penyumbat telinga?"tanya Kanroji

"Iya. Pendengaran ku kadang mengganggu"-jawab ku yang di angguki Kanroji

Singkat cerita.

Aku dan Kanroji kini berpatroli di sekitar Asakusa.

"Grrr"-geraman lolos dari mulut ku yang mungkin di dengar Kanroji.

"Kenapa?"

"Ada oni disekitar sini gr"-satu lagi geraman berhasil lolos.

"Kalau begitu ayo cari"-Kanroji berlari terlebih dulu.

"Berhati hatilah! Aura ini seperti iblis bulan!"-teriak ku yang semoga di dengar nya.

Oke ane lupa misi pertama Tanjiro itu dimana. Jadi ya ngarang sendiri.

Maap keun yeu

Oni?!|KnY AU! 《REVISI》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang