*1

3.5K 498 172
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, Sho-ai, M-Preg, typo, dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Shoyo menatap ketiga adiknya yang kini tengah bermain di ruang tengah. Ia terpaksa mengawasi mereka, selama mamanya menyiapkan makan malam. Sedangkan Daddynya belum pulang, mungkin lembur lagi pikir Shoyo.

“Tadachi dibeliin mainan balu ya??” tanya Korai pada si bungsu.

Tadashi mengangguk sebagai jawaban, “Dibeliin Cho-nii!”

Kenma yang tadinya asik rebahan sambil memeluk boneka kucingnya langsung bangun.

“Cho-nii yang beliin?! Kok cuma Tadachi?”

“Iyalah! Kan Tadachi yang paling dicayang cama Cho-nii!” sahut Tadashi membanggakan diri.

Korai langsung menatap Shoyo yang masih mengawasi mereka, sebelah alis Shoyo terangkat ketika melihat tatapan Korai yang mulai berkaca-kaca.

‘Kenapa lagi dia?’ batin Shoyo heran.

“Cho-nii!!” teriak Korai dan Kenma diiringi tangisan. Membuat Shoyo kaget bukan main.

“Hey kenapa malah nangis?” ucapnya menghampiri Korai dan dua adiknya yang lain, panik tentunya. Takut kena marah mamanya karena dikira  mengerjai adik-adiknya ini hingga menangis.

“Nii-tan kenapa hanya beliin Tadachi boneka? Buat Kolai mana?” ucap Korai sembari mengarahkan kedua tangannya pada Shoyo. Meminta mainan.

Shoyo sontak menghela nafas, jari tangannya ia gerakkan untuk menyentil kening Korai.

“Ouch cakit.. Huwee!” tambah Korai menangis.

“Koraikan tidak suka boneka seperti itu. Lagipula, nii-chan sudah belikan mobil-mobilan kan? Yang namanya Tayo.” jelas Shoyo.

“Tayo itu bukan mobil! Tayo itu bus kecil!” ucap Korai masih terisak.

Shoyo terkekeh pelan, “Iya deh, bus kecil kayak Korai. Kecil. Sudah ya jangan menangis.” ucap Shoyo mengusap air mata Korai.

“Umh.. Cium kening Kolai, cakit kalna nii-tan centil.” ujar Korai terisak.

“Ha'i ha'i~” sahut Shoyo pasrah, kemudian mencium lembut kening adiknya itu.

“Maaf ya..” gumamnya setelah mencium kening adiknya. Membuat Korai tersenyum senang dan kembali memainkan mainan kesayangannya.

“Terus ini juga kenapa nangis?” ucap Shoyo mengusap rambut Kenma.

“Kenma mau juga kayak Tadachi dan Kolai!” Tadashi yang mendengar ini tentunya langsung protes.

“Gaboleh! Kenma kan cudah punya banyak mainan! Tadachi cuma punya ini!” ucap Tadashi mengangkat boneka lembut berbentuk gagak pemberian Shoyo.

“Itukan kalna calahmu cendili! Kalau ditanya mau beli mainan yang mana tidak mau jawab!” balas Kenma berteriak tangannya bahkan berkacak pinggang sekarang.

Semi yang mendengar pertengkaran ini tentunya mengintip, sekedar ingin tau sedang apa anak-anaknya itu.

Soalnya terakhir kali ia melihat hal seperti ini beberapa minggu lalu, karena disuruh Ushijima memperagakan peran antagonis seperti di sinetron kesukaannya. Yang judulnya ku tertawa.

Astaga anak-anak ini..’

“Sst.. Sudah ya. Jangan bertengkar begitu. Nanti kalian kena omel mama loh.” tengah Shoyo.

BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang