Brothers
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warn : OOC, typo, sho-ai, M-Preg dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Ushijima memeluk Semi yang tengah asik mencuci piring.
“Astaga, Waka-chan. Kau membuatku kaget,”
“Hehe, maaf,”
Semi mengangguk, kemudian melanjutkan pekerjaannya yang tertunda beberapa detik.
“Waka-chan, lepas dulu ya. Aku susah bergerak loh ini,” ucap Semi.
Ushijima menggeleng, ia bahkan langsung merebahkan kepalanya pada pundak sang istri.
“Mau manja-manja, mumpung anak-anak lagi fokus nonton di ruang tengah,” ucap Ushijima sembari memberikan kecupan pada pundak sang istri.
Semi tertawa kecil mendengar ini, “Bukannya setiap hari memang selalu bermanja-manja?”
Ushijima sontak menggembungkan pipinya.
“Iya sih, tapikan kalau biasanya itu nunggu anak-anak tidur dulu,”
Semi menghela nafas, kemudian mencuci tangannya dan membalikkan badannya menghadap sang suami.
Tangan putih mulusnya langsung mendarat memeluk leher sang suami.
“E-eita?”
“Mau manja-manja bagaimana hm?”
***
Tadashi berlari kecil menuju dapur, ia ingin meminta izin mamanya untuk makan satu kue coklat lagi sebelum ia tidur.
“Ma, mama!” teriaknya sembari berlari.
Namun langkahnya terhenti ketika melihat daddynya asik memeluk mamanya.
“Iih daddy jangan peluk-peluk mama!” protesnya berlari mendekat dan mencoba menjauhkan daddynya dari sang mama.
Shoyo, Korai dan Kenma yang mendengar suara Tadashi tentunya penasaran. Mereka bertiga langsung mendekati dapur dan mengintip.
“Loh? kenapa jangan? Daddy juga mau peluk mama tau, masa cuma Tadashi,Kenma-nii, Korai-nii, sama Sho-nii yang boleh?”
“Ya tidak boleh caja! Coalnya kata Choo-nii kalau daddy peluk-peluk mama, nanti ga lama pelut mama akan besal teluc mama kacih tadachi adik, tadachikan tidak mau punya adik! ”
Ushijima jelas terkejut mendengar ucapan si bungsu.
“Astaga Shoyo,” gumam Ushijima pelan membuat Semi dan Shoyo tertawa pelan.
“Kenapa tidak mau? Asik loh punya adik,” ucap Ushijima yang mendapatkan gelengan keras dari si bungsu.
“Tidak mau! Tadachi tidak mau adik! Nanti adik ambil pelhatian Choo-nii!”
“Tidak akan kok, iyakan sayang?” ucap Ushijima menatap Semi dengan mimik wajah menggoda sang istri.
“Tidak! Tadachi tetap tidak mau! Huweee! Mama tadachi tidak mau adik,”
Semi menghela nafas sembari menggelengkan kepalanya melihat sang suami yang sudah berhasil membuat si bungsu menangis.
Sedangkan Kenma dan Korai yang ada di dekat Shoyo masih kaget.
“Benal itu nii-chan? Kalau ada adik lagi nanti pelhatian nii-chan diambil adik?” tanya Kenma berkaca-kaca.
“Kolai juga tidak mau adik lagi! Cukup Kenma cama Tadachi aja,” ucap Korai ikut berkaca-kaca menatap Shoyo.
“Astaga, sayangnya nii-chan kenapa malah mau nangis gini hn? Tidak kok, itu tidak akan terjadi,” ucap Shoyo mencoba menenangkan kedua adiknya ini. Ia bahkan langsung memeluk tubuh mungil adiknya.
***
Ushijima kembali memeluk sang istri setelah menenangkan si bungsu yang menangis tadi.
“Sayang sekali Tadashi tidak ingin adik,” gumam Ushijima cemberut.
“Ya bagus kan? Shoyo dan Tiga anak kembar sudah cukup, tidak perlu nambah-nambah lagi,” ucap Semi.
“Kok Eita juga terkesan tidak mau sih,”
“Ya takut saja kalau nanti kembar lagi, tidak enak dengan shoyo. Jadi ikut direpotkan untuk mengurusnya. Seperti saat triplet baru lahir, shoyo kan yang sering bantu jagain triplet, mana sampai jadi lebih jago dia ngurusin triplet daripada kamu,”
“Itukan karena triplet aja yang sengaja rewel kalo aku yang ngurus,”
Semi tertawa mengingat ketika triplet yang menangis ketika Ushijima yang memandikan mereka bukannya Shoyo.
“Tapi melihat Tadashi tadi, Jadi ingat dulu Shoyo juga tidak mau punya adik kan? Karena takut aku kenapa-kenapa saat melahirkan..” ucap Semi memeluk sang suami.
“Ah ya, tapi bedanya shoyo dan tadashi, kalau shoyo dia hanya diam dan harus ditanya dulu kan? Kalau Tadashi langsung mengatakannya,”
Semi mengangguk setuju, “Tapi kalau Eita sendiri bagaimana?”
“Hmm? Bagaimana ya? Aku sih netral saja. Kalau isi lagi, ya oke. Kalau tidak ya tidak apa-apa, cuma masalahnya nanti kalau isi, triplet pasti ngamuk,”
Ushijima tertawa, “Ngomong-ngomong kalau kembar lagi terus bisa sampe sebelas kita jadi bisa bikin tim sepak bola dong. Nanti kaptennya Shoyo,” Ucap Ushijima yang langsung mendapat cubitan sayang dari Semi.
***
Ushijima mengambil tempat di dekat triplet yang tengah asik menggambar.
Suara Tadashi yang menyenandungkan lagu anak-anak memenuhi ruang tengah.
Ushijima melirik sebentar ketiga anaknya itu, kemudian sebuah seringaian tercipta di bibirnya.
“Ne, anak-anak.. Daddy punya sebuah berita baik,”
“Berita apa daddy?” Tanya Tadashi tanpa menengok kearah daddyny begitupun kedua kakak kembarnya.
“Ehem.. Jadi beritanya itu adalah...”
“Hng?” bingung Korai menatap daddynya.
“Jeng jeng jeng... Mama hamil! Nanti kalian akan punya adik!”
Tadashi langsung menghentikan acara melukisnya, Kenma tak sengaja mematahkan krayonnya karena kaget serta Korai yang malah bengong antara kaget dan tidak.
“H-hah?! Tuh kan karena daddy peluk-peluk mama.. Tadachi gamau adik!” ucap Tadashi menangis sejadi-jadinya.
“Kolai juga tidak mau adik!” teriak Korai ikut menangis.
Ushijima terdiam dengan respon ketiga anaknya. Padahal ia hanya bercanda.
“Astaga, Wakatoshi! Kau apakan anakmu hah?” ucap Semi menghampiri Tadashi dan Korai.
“Tadachi.. Ndak mau adik hiks,” ucap Tadashi memeluk mamanya erat, begitupun Korai.
“Iya sayang, mama tidak akan kasih adik kok,” ucap Semi memeluk kedua anaknya yang menangis.
“Daddy, nanti adik bial tinggal belcama kakek nenek ya?”
“Oh atau.. Bawa adik ke tempat yang khusus anak-anak itu, apa namanya.. Panti?” ucap Kenma membuat penawaran.
Semi sempat kaget, namun ia jadi tau apa yang membuat kedua anak kembarnya nangis.
“Ushijima Wakatoshi,” ucap Semi tegas.
“Ehehe.. Sayang aku bisa jelaskan-”
“Malam ini kau tidur diluar!”
*TBC
Hai aku kembali, setelah beberapa minggu?
Semoga kalian suka ya chapt kali ini. See you next chapt, maaf kalau masih banyak typo dan kurangnya ya
Rabu, 02 Maret 2022
Pukul 14.38 Wita
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers
Fanfiction[Alternate Universe] 5 tahun berlalu sejak kelahiran tiga adiknya, namun bukannya kehidupannya lebih damai karena sudah tidak perlu mendengar tangisan tiga adiknya di tengah malam, sekarang malah mendengar keributan adik-adiknya yang bertengkar satu...