*5

2.3K 398 134
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, Sho-ai, M-Preg, dan lain sebagainya.

A/n : pertandingannya hikaa skip beberapa hari gitu ya 😎👍

Happy Reading~

Atsumu menatap Shoyo dari bangku penonton, ia memang tidak pernah absen untuk menonton pertandingan Shoyo sejak dulu.

“Menurut Tsumu tim mana yang akan menang?” tanya Osamu menatap tim voli sekolah anaknya itu.

“Shiratorizawa lah ma! Timnya Shoyo itukan kuat!” sahut Atsumu berdiri dan kemudian mencoba mengambil gambar Shoyo menggunakan kamera miliknya.

Osamu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya ini. Untungnya tempat mereka duduk masih belum ramai orang.

“Tsumu, jangan tiba-tiba berdiri begitu nak. Nanti penonton lain terganggu,”

Atsumu nyengir, “Maaf ma,”

“Duduk lagi, jangan berdiri terus. Nanti kamu kecapean,”

“Ih apasih ma, mana mungkin kecapean cuma berdiri sebentar begini,” ucapnya sembari kembali duduk.

Osamu hanya terkekeh pelan, ah ia jadi ingat kata-kata dokter spesialis Tsumu kemarin.

“Jantungnya semakin rusak, kalau begini terus mungkin kalian sudah harus bersiap akan kemungkinan terburuk.”

Ia tidak siap kalau harus kehilangan anaknya ini. Bolehkah ia egois berharap pengobatan Tsumu berbuah manis? Walaupun tak sepenuhnya sembuh. Tak mengapa, setidaknya hidup anaknya panjang.

Berapapun bayarannya. Asal anaknya ini tetap bisa bersamanya.

“Ma.. Lihat! Woah! Shoyo hebat ya!” ucap anaknya semangat membuatnya kembali pada kenyataan.

“Ah iya!” ucap Osamu menatap kearah Shoyo. Ia tidak melihatnya karena terlalu sibuk dengan pikirannya tadi.

“Ma..”

“Ya sayang?”

“Tsumu bisa sembuhkan?” tanya Tsumu, memandang lurus kearah lapangan. Entah benar memandang lapangan atau ia menatap kosong kedepan.

“Huh?” bingung Osamu mendengar pertanyaan anaknya.

“A—ah tentu saja sayang! Tsumu bisa sembuh.”

“Benar? Soalnya kemarin... Tsumu nguping pembicaraan kalian dengan Dokter Koushi. Umur Tsumu ga lama lagi ya?” tanya Tsumu menatap mamanya.

Osamu menahan rasa sesak didadanya mendengar pertanyaan anaknya.

Kepalanya menggeleng pelan, “Tidak, Tsumu pasti berumur panjang kok.”

“Tapi Dokter Koushi bilang begitu..”

“Itu hanya perkiraan sayang. Prediksi.. Kalau Tsumu tidak minum obat dan tidak mendengarkan apa kata dokter.”

“Berarti kalau Tsumu ikutin kata dokter, umur Tsumu bisa panjang?”

Mendengar pertanyaan Atsumu, rasanya Osamu akan menangis sekarang. Tapi tidak mungkin bukan ia melakukan itu didepan anaknya ini?

Osamu mengangguk pelan, “Iya.”

‘Semoga. Kami-sama kumohon kali ini saja. Kabulkan permohonanku ini, sembuhkan anakku dari penyakitnya.’

“Baiklah ma, Tsumu akan nurut kata dokter dan minum obat rutin terus em.. Selalu check up, Biar bisa nikahin Shoyo hehe..”

Osamu tersenyum mendengar ucapan anaknya, kemudian kembali menatap pemuda manis bersurai jingga dilapangan.

‘Karena Shoyo, anakku optimis untuk sembuhkan? Apa aku minta pada Eita dan Wakatoshi untuk mendekatkan Tsumu dan Shoyo agar Tsumu tetap optimis untuk sembuh?’

***

Shoyo memeluk teman satu timnya, mereka baru saja memenangkan turnamen nasional.

“You did well, Shoyo.” ucap Kei mengusap rambut Shoyo.

“Makasih, oh! Kei nunduk dulu dong,” pinta Shoyo.

Kei menaikkan sebelah alisnya, tapi kemudian ia mengikuti apa yang diminta Shoyo.

“You did well too, Kei. Tapi sehabis ini kita periksa kakimu ya?” Kei tersenyum, crushnya ini hebat sekali sampai bisa tau kalau kakinya terasa sakit setelah terjatuh beberapa saat sebelum pertandingan berakhir.

“Sho, aku juga mau!” ucap Tobio mendekati Shoyo.

“Astaga.. Sini, nunduk dikit.”

“Iya..” ucap Tobio menunduk, tangan putih Shoyo kemudian mengusap rambut Tobio.

“You did well too, bio. Umpanmu semakin bagus. Nanti kompres kepalamu ya, sakitkan karena terkena servisnya Kei tadi?”

“Iya, sakit banget! Kayaknya Kei emang sengaja ngincer kepalaku.” ucap Tobio seolah mengadu pada Shoyo. Tangannya pun memeluk Shoyo dan kepalanya ia sandarkan pada bahu Shoyo.

‘Wlee.’ ejek Tobio menjulurkan lidahnya pada Kei, dan tentunya Shoyo tidak melihat ini.

“Sakit..” ucap Tobio.

“Ya makanya nanti kepala Tobio dikompres,”

“Huum!”

Kei yang melihat ini hanya menggembungkan pipinya.

“Hei kalian!” teriak Atsumu dari tempat penonton.

Mereka bertiga menengok, dan memberikan senyum cerah pada Atsumu.

“Tsumu, Kami berhasil!” teriak Shoyo.

Atsumu mengangguk, “Kalian luar biasa! Satu foto ya?”  balasnya memperlihatkan kameranya.

Ketiganya mengangguk, Kei langsung menarik Tobio agar pelukan Tobio lepas dan mulai merangkul Shoyo.

“Hei!” protes Tobio membuat Atsumu yang melihat interaksi mereka tertawa kecil.

Ah ia jadi iri pada Kei dan Tobio yang bisa satu klub dengan Shoyo.

“Oke kami siap!” teriak Tobio.

“Oke..1..2.. ”

Cekrek

Dengan kameranya, ia mengabadikan satu foto untuk hari ini. Dan setelah ini ia akan mengajak sahabat-sahabatnya ini berfoto bersama, karena Tsumu sadar... Waktunya mungkin tidak akan lama lagi.










*TBC

Pendek ya?

Ehe~ oh iya makasih buat info commis kemarin ya ^^

Nyariin triplet?

Di next ya baru ada triplet lagi, disini cumu dulu, ga kebagian scane dari kemarin dia 🤧

Cumu yang kuat ya sayang 🤧

Dan maybe minggu ini bakal banyak up book ini, soalnya minggu depan kayaknya hikaa bakal banyak kerjaan lagi kayak beberapa hari kemarin.

Hope you like it, maaf kalau ada typo ya~

See you next chapt~

Jumat, 10 September 2k21
Pukul 23.40 Wita


BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang