*21

950 173 12
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, sho-ai dan lain sebagainya.

Happy reading~

Korai menatap lama kakaknya yang tengah rebahan santai di depan televisi dengan ditemani kedua saudara kembarnya.

Tangannya bersedekap, pikirannya terarah pada reaksi teman kakaknya yang mirip kucing hitam dekat taman kanak-kanaknya yang sering dipanggil oleh Kenma dengan sebutan kucing garong beberapa hari lalu.

“Korai, tumben diem. Kamu tidak sedang melakukan hal yang aneh-aneh lagikan?” ucap Shoyo tanpa melihat kearah sang adik.

Korai sedikit kaget, namun kemudian ia berlari menghampiri dan menubrukkan dirinya pada sang kakak.

“Ouch!”

Sakit. Itulah yang dirasakan Shoyo sekarang.

“Korai, jangan menubruk tiba-tiba begitu ya. Sho-nii kaget,” ucap Shoyo, mencoba menegur. Sekiranya adiknya ini paham kalau hal seperti itu tidak baik.

Korai hanya tertawa kecil sembari memeluk kakaknya, “Maaf,”

Shoyo tersenyum, setidaknya adiknya sudah bisa meminta maaf dan sadar kalau itu bukan hal yang baik.

“Oh iya nii-chan,” ucap Tadashi rebahan didekat Shoyo dan Kenma.

“Iya? Kenapa sayang?”

“Masa tadikan, ada teman kami yang bilang kami ini sebenalnya tidak kembal. Kalna tidak milip satu sama lain,” jelas Tadashi. Kenma yang disebelahnya mengangguk mengiyakan. Wajahnya pun terlihat kesal.

“Hah?” kaget Shoyo, demi kacamata kebanggaan Kei, bocil kematian mana yang berani bilang begitu pada adiknya yang baik nan polos begini.

“Dia juga bilang Kenma itu anak yang didapat dalam tong sampah, telus milip-milipin Kenma sepelti anak kucing yang kita temuin di bak sampah TK.” adu Kenma.

“Aduh, jangan didengar ya.” ucap Shoyo memeluk ketiga adiknya.

“Itu semua tidak benar. Kalian benar anak kembar. Nii-chan lihat sendiri kalian waktu dilahirkan,” tambahnya menenangkan hati ketiga bocil kesayangannya.

“Uhum..”

“Ah lihat diluar cuacanya panas ya? Sepertinya kalau makan es krim disaat begini enak. Kalian mau es krim tidak?”

“Es klim?” ucap Tadashi berseri-seri.

“Iya,”

“Mau! Tadashi mau es klim!”

“Kenma juga!”

“Kolai juga, nii-chan!!”

“Iya sayang, semua dapat. Sekarang ambil topi dulu gih siap-siap, kita beli es krim,”

“Siap boss!!”

***

Shoyo mendorong troli yang kini diisi oleh ketiga adiknya. Awalnya memang ingin membeli es krim saja, namun ia ingat kalau beberapa bahan makanan sudah habis. Jadilah ia sekalian belanja saja. Toh itung-itung membantu mamanya yang akhir-akhir ini sibuk menemani daddynya pergi keluar kota.

“Nii-chan, boleh Kolai ambil snack lasa udang?” tanya Korai menunjuk kearah rak snack.

“Boleh sayang,”

“Kalau kenma, boleh beli kelipik kentang? Kelipik yang seling dimakan oleh gamels itu,”

“Tentu, Kalian boleh beli yang kalian mau. Asal, tidak banyak. Nanti bisa kena omel mama,” kekeh Shoyo yang diikuti oleh ketiga adiknya.

“Mama mengelikan kalo malah,” ucap Kenma.

“Daddy juga,” sahut Tadashi.

Membuat Shoyo tersenyum, “Maka dari itu, kalian lebih baik jangan membuat mama dan daddy marah ya. Tapi mereka kalau marah juga karena ingin kalian dan nii-chan menjadi anak yang baik,”

“Nii-chan juga pelnah kena malah?” tanya Korai. Shoyo mengambil snack kesukaan ketiga adiknya.

“Tentu pernah, dulu sekali saat nii-chan masih kecil. Nii-chan pernah merobek kertas kerja punya daddy,” jelas Shoyo. Sedangkan ketiga adiknya terkejut.

“Uh.. Daddy pasti sangat marah pada nii-chan,”

Shoyo mengangguk, “Tapi memang benar itu salah nii-chan, jadi nii-chan minta maaf pada daddy setelahnya.”

“Waah, nii-chan hebat!” ucap Kenma kagum. Membuat Shoyo tertawa kecil. Padahal hal seperti itu biasa bukan?

“Oh iya, karena mama dan daddy tidak pulang malam ini. Kalian mau makan apa untuk makan malam? Nii-chan akan jadi koki kalian malam ini,”

***

Tetsurou menatap kesal kearah kedua orang tuanya. Lev menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal melihat tingkah anak tunggalnya ini.

Bukan tanpa alasan anaknya kesal padanya sekarang. Ini karena beberapa saat lalu ia memberi tahu pada anaknya ini kalau Ushijima tidak bisa membantu untuk menjodohkan Shoyo dengan Tetsurou karena hal ini adalah pilihan shoyo sendiri.

“Mau bagaimana lagi bukan? P-papa tidak bisa memaksa mereka,” ucap Lev menjelaskan.

“Tapi tetsurou maunya shoyo! Kaliankan sudah janji akan mengusahakannya,”

“Tetsurou,” tegur Yaku.

“Bukankah kalian selalu berkata akan mengabulkan keinginanku?”

“Tapi hal seperti ini tidak bisa dipaksa sayang,”

“Bisa! Tetsurou tidak mau tau! Kalau tidak bisa cara baik-baik, gunakan cara lain seperti yang sudah-sudah,”

“Oh astaga,” ucap Yaku diiringi helaan nafas ketika melihat anak tunggalnya begitu kekeuh.

Apa ia harus melakukan hal yang buruk lagi untuk anaknya?













*TBC

Iya, pendek ya awkwk

Segini dulu deh ya semoga kalian suka, selamat libur sekolah gaes

Sabtu, 02 Juli 2k22
Pukul 09.54 Wita

BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang