*2

3K 467 183
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, Sho-ai, M-Preg, typo, dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Shoyo berjalan cepat menuju ruang makan, “Ohayou babuku~” ucap Shoyo mencium pipi ketiga adiknya.

“Shoyo.” tegur sang mama.

“Ehehe.. Maaf ma. Ohayou adik manis nii-chan.” ulangnya mencium pipi Tadashi dan Korai. Namun ketika ingin mencium pipi Kenma, tangan mungil adiknya itu malah menahannya.

“Kenma lagi main ih!” ucapnya dengan wajah sebal.

“Hoo begitu ya, awas saja nanti minta cium-cium.” ucap Shoyo kemudian menyapa dan mencium pipi mamanya.

“Daddy mana ma?” tanya Shoyo ketika sadar sang Daddy tidak ada di ruang makan.

“Masih siap-siap, Shoyo makan dulu gih. Nanti terlambat loh.” ucap Semi.

“Baiklah, ma.” sahut Shoyo mendudukkan dirinya pada kursi disebelah Kenma.

“Oh iya Shoyo, hari ini latihan sampai jam berapa?” tanya sang mama, tangannya dengan cekatan menyiapkan bekal makanan untuk anak-anak dan sang suami.

“Shoyo rasa latihan hari ini hanya sampai sore hari. Soalnya besok sudah harus bersiap untuk turnamen.” jawab Shoyo memakan roti yang sudah ia beri selai coklat.

“Ah sudah mau turnamen lagi ya.”

“Umh! Mama dan Daddy akan nonton pertandingan Shoyo kali ini kan?” tanya Shoyo menaruh rotinya yang sudah ia gigit sedikit keatas piring.

Membuat Korai menatap terus kearah roti milik kakaknya.

‘Kok calapanku belbeda cama nii-tan ya?’  batinnya menusuk brokoli yang ada dipiringnya.

“Pertandingannya kapan? Jam berapa?” sela Ushijima memasuki ruang makan, ia tak sengaja mendengarnya tadi.

“Besok daddy, jam 10 pagi. Bisakan Dad?” ucap Shoyo berbinar.

Ushijima tampak berfikir, “Maaf Shoyo, Daddy ada urusan keluar kota besok pagi. Tapi Daddy akan nonton secara live stream besok.” jawab Daddynya sembari duduk dikursinya.

Shoyo sontak terdiam, kecewa? Iya. Sejak adiknya lahir kedua orang tuanya tidak bisa menonton pertandingannya lagi.

Mamanya selalu sibuk mengurus ketiga adiknya, dan ketika ia mengusulkan untuk bawa ketiganya. Alasan daddynya malah takut kalau nanti triplet hilang dikerumunan.

Sedangkan Daddynya sibuk kerja, katanya biar nanti dimasa depan, tidak ada yang namanya rebutan warisan.

Yakali Shoyo ngerebutin warisan Daddynya ini, mending dia minta warisan ke Kakek neneknya saja lah!

“Kalau mama?”

“Besok ada pertemuan orang tua di TK adikmu.. Jadi..” ucap Semi ragu untuk melanjutkannya.

Shoyo menghela nafas, Semi melihatnya dan ia sadar kalau anaknya sedih mendengar itu.

“Tidak apa ma, toh bukan pertandingan final.” ucap Shoyo melanjutkan makannya.

Mendengar ini, si kembar tiga sadar kalau kakaknya tengah sedih.

“Tadachi nanti akan nonton baleng mama kalo cudah celecai peltemuannya! Tadachi akan teliakin nama Cho-nii bial Cho-nii cemangat!” ucap Tadashi mengambil atensi Shoyo.

BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang