*23

506 98 22
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, Sho-ai, harem-shoyo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Shoyo memberengut kesal menatap kedua orang tuanya, beberapa menit lalu orang tuanya ini bilang ingin pergi liburan.

Bukan, bukan karena shoyo kesal diajak liburan. Melainkan shoyo kesal karena malah ditinggal bersama ketiga adiknya, alias orang tua mereka hanya pergi berdua sedangkan ia harus mengurus tiga bocil berkelakuan random yang kemungkinan saja bisa membuatnya pusing tujuh keliling dalam beberapa hari kedepan.

Semi melirik Ushijima, ia jelas paham arti ekspresi shoyo sekarang.

“Boleh ya? Daddy dan mama sudah lama tidak liburan loh..” bujuk Ushijima sekali lagi.

Shoyo menghela nafas, “Baiklah, berapa hari?”

Ushijima nampak berfikir, “Sebulan?” ucapnya dengan watadosnya.

Semi menyenggol Ushijima, seolah menegurnya. Perasaan tak enak jelas tambah ia rasakan ketika meliha wajah anak sulung mereka itu mulai tertekuk masam.

Bahkan Semi berfikir kalau Ushijima bukan daddy kesayangannya pasti sudah kena lemparan barang atau geplakan sayang dari anak sulungnya itu.

“Lama sekali! Mau liburan atau rencana pindah kesana?” sahut Shoyo setelah beberapa menit diam.

“Iy-” Ushijima baru ingin bercanda mengatakan ‘iya’ sebelum cubitan ia rasakan di bagian pinggangnya.

“Ah-haha.. Daddy cuma bercanda. Hanya dua minggu kok. Beneran deh..” ucap Ushijima.

“Tapi kalau shoyo tidak mau kami pergi liburan tidak apa-apa kok, kita bisa pergi liburan bersama saat kalian libur sekolah,” ucap Semi.

Shoyo menatap kedua orang tuanya bergantian, kalau sudah mamanya ini berkata begini mana bisa ia menolak dan menyuruh orang tuanya membatalkan liburan mereka.

“Baiklah, Daddy sama mama boleh liburan. Tapi benar ya hanya dua minggu. Bukan sebulan.. ”

Semi mengangguk, “Benar kok, mama janji,”

“Daddy juga janji, hanya dua minggu!” ucap Ushijima semangat.

***

Triplet terperanjat ketika mendengar suara ribut dari luar kamar mereka.

“Ish suala apa sih! Belisik banget, gatau apa ini jam tidul siang!” gumam Kenma kesal. Kaki kecilnya melangkah turun dari kasur, diikuti adik dan kakak kembarnya.

“Mungkin ada maling! Jadi daddy melawan malingnya dan bikin libut dilumah!” seru Korai.

“Tapi bisa juga bukan,” ucap Tadashi membuka sedikit pintu kamarnya, berniat untuk mengintip.

Matanya melihat sekitar, suara ribut sudah berhenti. Berganti dengan suara kakaknya yang terdengar berteriak pada daddynya.

“Daddy cepat! Bawa koper daddy ini keluar!”

“Shoyo-nii suluh daddy bawa kopel!” ucap Tadashi, membuat Korai dan Kenma ikut kaget.

“Untuk apa?”

“Tidak tau,”

“Kita cek kelual saja yuk?” ucap Korai yang langsung disetujui oleh Tadashi dan Kenma.

Dengan langkah yang pasti mereka berjalan keluar kamar, menuju asal suara kakaknya.

Dipintu depan Shoyo memeriksa kembali barang daddy dan mamanya.

BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang