*20

1.3K 213 37
                                    

My Son

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, typo, sho-ai,M-Preg dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Tetsurou mendudukkan dirinya disamping Tobio, membuat Kei dan Atsumu yang duduk diseberang tobio mengernyit heran.

“Shoyo mana? Kok tumben belum ada disini?” tanya Tetsurou.

Kei memutar bola matanya, enggan untuk menyahuti Tetsurou.

“Ke perpus sebentar, memangnya kenapa bertanya begitu? Dan lagi kenapa kau duduk disini?” ucap Tobio datar.

Tetsurou tersenyum menatap ketiga orang itu, “Aku kemari ingin membahas soal kejadian beberapa hari lalu,”

“Aku tidak akan mendengarkanmu,” sahut Kei memasang earphone miliknya.

“Astaga, please dengarkan aku.”

Kei hanya melirik dalam diam, “Kumohon? E—haaah.. Dengar, maafkan aku karena telah melakukan hal buruk pada kalian sejak kita sekolah dasar,”

“Oh ternyata sadar kalau itu hal buruk,” celetuk Tobio.

“Tobio, jangan begitu,” peringat Atsumu.

Tobio hanya mengangkat bahunya, acuh akan apa yang baru dikatakan oleh Atsumu.

“Kei, Atsumu maafkan aku oke? Aku melakukan hal buruk seperti itu sebenarnya tidak bermaksud untuk melukai perasaan kalian. Aku hanya ingin menarik perhatian Shoyo, tapi memang kuakui caranya salah,”

Kei menghela nafas, ia melepas earphonenya.

“Sudah? Hanya itu yang ingin kau bicarakan bukan? Sekarang mending kau pergi dari sini,” ucapnya.

“T-tidak itu saja, aku.. Aku mau ikut bergabung dengan kalian..”

“Maksudmu?” tanya Tobio bingung.

“Maksudku, aku ingin ikut menjadi bagian dari kalian. Menjadi kekasih Shoyo,”

“Boleh ya? A-aku sudah meminta Tou-sanku untuk membicarakan ini juga dengan orang tua shoyo, sama seperti yang kalian lakukan bukan?” tambah Tetsurou.

Membuat Kei menggelengkan kepalanya, terlampau heran dengan pemikiran Tetsurou.

“Bukan kami atau orang tua kami yang menentukan, Tetsurou.” ucap Atsumu.

“Hah? Lalu?”

“Tentu saja Shoyo, tapi bukan berarti kami ingin kau bergabung.”

***

“Nii-tan, cho-nii macih lama?” tanya Shirabu pada Korai, Kenma dan Tadashi.

Ya, semenjak kejadian hari itu, shirabu jadi lebih sering kerumah keluarga Ushijima.

“Sepeltinya begitu, oh! Apa nii-chan latihan ya?”

“Latihan?” bingung shirabu.

Kenma mengangguk, “Sho-nii kan ikut klub voli, jadi biasanya Sho-nii akan pulang sore kalau ada latihan klub,”

“Yah, lama lagi dong?” ucap Shirabu cemberut.

“Jangan sedih, bagaimana kalau kita ke sana?” usul Korai.

“Eh? Memangnya boleh?” tanya Shirabu.

“Tentu,”

“Ayo nii-tan!” teriak Shirabu semangat.

BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang