*13

1.9K 289 97
                                    

Brothers

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, Sho-ai, m-preg dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Ushijima membuka kasar pintu ruangan Shoyo, membuat si empu kamar rawat kaget.

Dilihatnya sang daddy yang kini mengatur nafas dengan wajah serta badan yang dibasahi oleh keringat.

“Daddy..” panggil Shoyo tersenyum.

“Shoyo,” ucap Ushijima menghampiri anak sulungnya. Tangannya langsung memeluk tubuh anaknya dengan lembut.

“Astaga terima kasih kami-sama, kau membuat Shoyoku tersadar dari koma..” ucapnya menangis dan sesekali menciumi wajah anaknya.

Shoyo yang diperlakukan begitu hanya tertawa kecil.

“Maaf karena sudah membuat daddy khawatir,”

“Jangan meminta maaf sayang, harusnya daddy yang bilang begitu. Harusnya daddy menjagamu, menjaga kalian semua dengan baik,”

“Daddy sudah menjaga Shoyo dengan baik kok, sudah menjaga kami semua dengan baik juga..” ucap Shoyo membuat Ushijima tersenyum.

“Shoyo mau apa sekarang hn? Apapun yang Shoyo mau akan daddy kabulkan,”

Shoyo sangat senang, sudah lama daddynya tidak seperti sekarang.

“Shoyo cuma mau dipeluk dan dimanja sama daddy,” sahut Shoyo memeluk erat daddynya.

“Apapun untukmu sayang,” ucap Ushijima mengecup kening anaknya.

***

Kenma menatap heran alat cukur rambut yang ia dapat dari dalam tas daddynya.

“Ngiing,” ucapnya berpura-pura menggunakan alat itu kearah dagunya. Seingatnya daddynya suka menggunakan alat seperti ini ketika di kamar mandi.

Tertawa kecil ia kemudian melirik daddynya yang tertidur di samping ranjang kakaknya.

Kaki kecilnya menghampiri sang daddy, matanya menatap lurus rambut daddynya kemudian bergantian menatap alat cukur rambut otomatis yang ia pegang. Ah ia mendapat sebuah ide!

Tangan mungilnya perlahan memegang kursi yang ada didekat daddynya, mencoba menaiki kursi tersebut agar sejajar dengan sang daddy.

Tadashi yang memang memperhatikannya sejak tadi, mulai penasaran dan menghampiri kakaknya, “Nii-chan cedang apa?”

Kenma terlonjak kaget, untungnya tidak terjatuh.

“Sst.. Nii-chan mau pelbaguc lambut daddy, cepelti di tv yang kita tonton kemalin,” ucapnya sembari menatap alat cukur, mencari tombol on dan off.

“Tapi nanti daddy malah,”

“Nggak kok, tadachi mau ikutan?”

Tadashi diam, ia tidak mau kena marah daddynya. Tapi entah kenapa tawaran kakaknya ini sangat menarik.

“Mau!”

***

Semi baru kembali memasuki ruangan setelah makan siang bersama Korai, sedikit heran ketika melihat kedua anak kembarnya tertawa kecil didekat daddynya.

“Kenma, Tadashi? Kalian sedang apa?” tanya Semi membuat Ushijima menggeliat dan terbangun dari tidurnya.

“Hoam, Eita.. Sudah selesai makan siang?” Semi tidak menjawab, ia malah terkejut.

BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang