Abidzar: Prolog

1.6K 34 1
                                    

Hari Senin merupakan hari yang hampir dibenci oleh semua murid-murid yang ada diSMA Nanggala, hari dimana kita harus berjemur dibawah terik matahari sampai satu jam lamanya.

Abidzar sampai disekolah ketika upacara hampir dimulai, jadi dari luar pagar sampai parkiran harus mendorong motornya.

Remaja yang bernama lengkap Abidzar albiru madava, bisa dipanggil abidzar. memiliki postur yang lumayan tinggi,tubuh atletis,dan muka yang bisa dikatakan lumayan good looking.

Menghela nafas dengan kasar, lalu turun dari motor Klx nya tanpa membuka helmnya. Setelah itu abidzar langsung mendorong motornya dengan ogah-ogahan. jarak antara gerbang dan parkiran lumayan jauh.

Sesampainya di tempat parkir, abidzar langsung memarkirkan motornya lalu membuka helmya membuat rambut panjangnya agak berantakan. Sebelum berjalan meninggalkan parkiran, Abidzar merapikan rambutnya didepan kaca spion motor.

Pada saat ingin berjalan menuju kelasnya, tasnya ditarik kebelakang membuatnya mundur beberapa langkah.

"Abidzar mau kemana kamu?, baris di lapangan cepetan" ucap pak elvan, merupakan guru bk termuda disini.

Mendengar suara itu, membuat abidzar memutar badannya menghadap ke orang itu."Eh bro,apa kabar?" ujar abidzar sambil merangkul pundak pak elvan.

"Sok akrab banget kamu" ucap pak elvan sambil menghampaskan tangan abidzar yang berada dipundaknya.


Mendengar itu, abidzar memutar bola matanya dengan malas. Pak elvan memang selalu terdengar ketus jika berbicara dengannya. melihat pak Elvan sedang memperhatikan siswa lainnya, abidzar berniat kabur.

Pada saat ingin pergi secara diam-diam, baru beberapa langkah telinganya sudah ditarik "gak usah kabur kamu abidzar. sana baris,upacara hampir dimulai"

"Mau nyimpen tas saya dulu pak" ujar abidzar sambil meringis pelan, jangan sampai dia mengeluarkan ringisan di depan gurunya yang membuat telinganya tambah ditarik.

"Sok-sok an banget mau nyimpen tas,emangnya ditas kamu ada berapa buku?, cuman bawa 1 buku aja mau disimpan dikelas, simpan di atas motor kamu aja sana."

"Iya pak, tapi lepas telinga saya dulu"

"Gitu aja udah kesakitan, LAKIK dong abidzar." ucap pak elvan sambil melepaskan tangannya di telinga abidzar.

Menyimpan tasnya diatas motornya,lalu kembali lagi ditempat pak elvan berada. tidak lupa juga mengambil topinya.

Baru saja ingin menimpali ucapan  gurunya tadi itu, suara lantang pak kepala sekolah langsung memberhentikan kannya."Semua baris dengan rapi,baik guru maupun siswa. jangan sampai ada yang tidak baris dengan rapi apalagi tidak mengikuti upacara"

"Sana baris" titah pak elvan lalu mendorong punggung abidzar menuju lapangan.

"Bapak juga ikut upacara,jangan kabur kekantin loh ya" ujar abidzar tengil.

"Y"

Setelah itu abidzar berjalan kebarisan kelasnya, yaitu kelas Xl IPS 3.disana terlihat temannya yang sedang baris juga.

"Gue kira lo gak ikut upacara mil" ujar abidzar tiba-tiba yang berada dibelakang emil.

"Tadi niatnya gitu, tapi ketahuan sama pak elvan" ujar emil sambil menendang batu yang ada didekat.sepatunya.

"Gue malas banget upacara" ujarnya lalu berjongkok dibelakang emil.

Abidzar dan Emil bisa dihitung dengan jari berapa kali dia mengikuti upacara, kadang terlambat atau kabur ke kantin.

Upacara sudah dimulai dengan semestinya, abidzar kadang jongkok jika sudah capek berdiri dan akan kembali berdiri sempurna jika ada guru yang akan berjalan kearahnya.

Acara selanjutnya adalah amanat dari kepala sekolah, amanat yang dari awal abidzar sekolah sampai sekarang selalu dia dengarkan. mulai dari soal kebersihan sekolah, parkiran,anak nakal, dan sebagainya.

"Dan kemarin salah satu siswi dari SMA NANGGALA Mendapatkan juara umum lomba olimpiade fisika kemarin" ujar pak kepala sekolah membuat siswa siswi dan guru bertepuk tangan.

"Siapa?" tanya abidzar penasaran.

"Gak tau" jawab emil sambil mengedikan bahunya.

"Semua pasti tau kan siapa, apalagi siswi ini cukup terkenal disekolah ini.kalau misalkan ada yang belum tau mungkin kalian kudet" ujar pak kepala sekolah sambil terkekeh geli,membuat abidzar berdengus kasar secara tidak langsung abidzar dikatakan kudet oleh pak kepala sekolah nya itu.

"Yaudah saya kasih tau aja ya, atas nama MATAHARI GEMILANG MARGARET mendapatkan juara umum di olimpiade fisika kemarin.ayo berikan tepuk tangan meriah untuk matahari" ucap pak kepala sekolah lalu bertepuk tangan diikuti oleh semua siswa siswi maupun guru.sedanggkan abidzar hanya bertepuk tangan dengan ogah-ogahan.

"Untuk nak matahari dipersilahkan untuk naik keatas,saya mau ngasih sesuatu" lanjutnya.

Karena penasaran,abidzar berjinjit untuk melihat perempuan itu yang berjalan kearah prodium diatas sana.

Disana terlihat matahari sedang diberikan piala penghargaan dan sebuah amplop yang sudah dipastikan apa isinya.tidak lupa anak OSIS memotret kejadian tersebut.

"Matahari ada yang ingin disampaikan?, silahkan nak" ujar pak kepala sekolah lalu memberikan mic ke matahari lalu diterima.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salamnya dan dibalas serempak oleh semua orang.

"Perkenalkan nama saya Matahari gemilang margaret bisa dipanggil matahari kelas Xl mipa 1.untuk pak kepala sekolah, para guru dan teman-teman terimah kasih banyak sudah memberikan dukungan kepada saya,saya sangat berterima kasih atas itu.dan semoga kedepannya saya bisa lebih baik lagi. dan untuk pak kepala sekolah dan jajarannya terima kasih juga atas piala dan hadiah nya. hanya itu yang saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya." ujar nya panjang kali lebar.

setelah itu matahari turun ke barisanya nya lagi, sedangkan abidzar mulai dari perempuan itu berjalan menuju keatas, berbicara didepan sana dengan ucapan yang tidak terbata-bata, sampai kembali lagi kebarisanya.abidzar tidak berdusta jika perempuan itu membuatnya tertarik.

Jika dilihat dari jauh, perempuan itu terlihat agak tinggi, berkulit putih, memiliki rambut sebatas bahu. muka nya tidak terlalu jelas namun bisa dipastikan bahwa perempuannya tersebut lumayan cantik.

"Sadar diri ya zar, dia sulit untuk digapai" ujar emil dengan nada mengejek.

Emil tentu saja tau kalau temanya yang satu ini pasti tertarik dengan perempuan yang baru saja naik ke atas podium.

"Bangsad lo, bukanya disemangatin" ucap abidzar.

"Dia terlalu paham aturan buat lo yang urakan."

"Iya juga sih, tapi gausah diperjelas juga. bikin insecure aja lo"



sulsel,18 February 2022
revisi: 5 januari 2023

bye.

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang