05: Abidzar vs satpam

185 4 0
                                    

Hai bestie



Setelah keluar dari ruang bk, abidzar dan teman-temannya langsung berunding membicarakan masalah ini yang tidak kunjung selesai.

"Itu sih burhan gak bisa nyelesaiin masalah ya?" ujar emil kesal.

"Cuman makan gaji buta doang kerjanya" timpal elang membuat teman-teman yang lainnya tertawa.

Saat asik bercanda, matahari baru keluar dari ruang bk membuat cowok-cowok disana langsung diam.

"Pak Harto pulangnya lusa, jadi senin baru kita bicara masalah ini lagi" ujar matahari membuat mereka semua mengangguk.

"Gue duluan" Pamit matahari lalu pergi dari sana.

Melihat kepergian matahari,abidzar lari menyusul.melihat kepergian sahabatnya dan emil hanya menggeleng.

Abidzar lari mengejar matahari yang ingin naik keatas lantai 2 dimana kelasnya berada, sebelum naik ketangga abidzar langsung menarik tangan matahari.

"Ehh lo apa-apaan sih?" ujar matahari lalu menghempaskan pelan tangan abidzar yang berada dilengannya.

"Emmmm lo mau kemana?" tanya abidzar, hanya itu pertanyaan yang ada diotaknya.

"Gue mau ke kelas lah, lo gak lihat?" jawab matahari membuat abidzar menggagaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Lo mau ngomongin apa?, kalau gak ada hal penting gue mau ke kelas mau belajar" ujar matahari, melihat abidzar yang tidak mengeluarkan kata-kata membuat matahari mengangguk lalu pergi dari sana.

Kepergian matahari membuat abidzar kesal dan mengumpat tidak jelas.

"Anjir lo abidzar"

"Masa lo langsung gerogi sih"

"Arghhhh bodoh"

Selesai mengumpati dirinya sendiri,abidzar langsung pergi dari sana.berjalan mencari keberadaan emil namun tidak kunjung menemukannya nya. mau masuk kelas malas bertemu dengan angka-angka yang membosankan, jadi akhirnya abidzar berjalan kepinggir lapangan melihat adik kelasnya, seangkatan dan kakak kelasnya yang sedang berolahraga.

Duduk dipinggir lapangan lalu mengeluarkan handphonenya dari saku celana dan menelfon emil.

"Woi lo dimana?" tanya abidzar ketika telponnya sudah tersambung dengan emil.

"Dikantin" jawab emil diseberang sana.

"Kantin mana?"

"Kantin babeh "

"Oke gue otw" ujar abidzar lalu memutus telfon mereka.

Abidzar bangkit dari duduknya lalu berjalan dengan tangan yang ada disaku celananya. berjalan menuju lorong-lorong, melewati gudang sekolah dan sampai dikantin babeh.

Kantin ini merupakan kantin yang sangat jauh dari kantin utama, kantin diSMA NANGGALA sebenarnya punya kantin utama dimana tempatnya yang bersih teratur dan tidak engap jika memesan makanan. namun disini lebih banyak beli walaupun sangat jauh dari gedung kelas berada. kantin ini sangat terjangkau harga makanannya, kalau disini ada mie instan dikantin utama tidak disediakan. dan kantin disini juga bukan kantin yang memakai beton sebagai dindingya namun hanya berdinding kayu.

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang