07: Ban bocor

139 5 0
                                    

Haii.....

Yuk hargai author dengan memberikan satu vote.



Saat ini, abidzar berada dibalkon kamarnya sambil melihat keadaan kota Jakarta dari atas.

Duduk termenung sambil memikirkan cara untuk membujuk bundanya, abidzar jika boleh memilih lebih baik dimarahi daripada didiami seperti ini.

Menghela nafas kasar lalu berjalan kearah pembatas balkon sambil melihat kelangit yang hanya terlihat sedikit bintang. mungkin besok mau hujan.

Karena cuaca semakin dingin, abidzar masuk kedalam kamar dan tidak lupa mengunci jendela kamarnya. berjalan ke arah kasur lalu tidur dengan posisi terlentang. menutup matanya dengan posisi tangan diatas kepalanya namun dia tidak tidur.

Setelah lama berpikir sekian lama, akhirnya abidzar mendapatkan cara bagaimana untuk membujuk bundanya yaitu dengan membelikan martabak telor kesukaan bundanya.

"Gue beliin bunda martabak aja deh" monolognya lalu berjalan kearah lemarinya untuk mengambil Hoodie.

Menyisir rambutnya dicermin dan memperbaiki letak Hoodie nya " Gue ganteng-ganteng gini kok gak ada yang mau jadi pacar gue?" narsisnya.

Setelah itu abidzar keluar dari kamarnya, sebelum pergi dia tidak lupa meminta izin kebundanya. "Bunda?, abidzar pengen keluar. bunda mau nitip sesuatu gak?" tawar abidzar namun tidak mendapatkan jawaban.

"Bunda udah tidur ya?" tanya abidzar sambil mengetuk pintu kamar bundanya pelan.

Lagi-lagi abidzar tidak mendapatkan jawaban dari bundanya jadi dia langsung pergi dan berjalan kebawah. sampai disana ternyata uti sedang menonton TV diruangan keluarga.

"Uti?" panggil abidzar saat sudah sampai disamping uti namun tidak ada jawaban dari uti.

Karena dikacangi, abidzar mendengus kasar. kalau utinya sedang menonton film azab disalah satu stasiun televisi pasti sangat serius dan tidak memperhatikan sekitar.

"Utiii" panggil abidzar lagi.

"Hm, kenapa?" tanya uti nya namun tidak mengalihkan perhatian nya dari TV.

"Aku mau izin keluar ya, aku tadi udah nanya bunda tapi kayaknya bunda udah tidur deh" ujar abidzar.

"Mau kemana?" tanya uti nya yang sudah melihat kearah abidzar karena sinetron nya sedang iklan.

"Mau beli sesuatu, uti mau nitip gak?" tanya abidzar.

"Beliin uti balsem" jawab uti sambil merogoh kantong dasternya dan mengeluarkan uang nya.

"Balsem yang merek biasa kan?" tanya abidzar memastikan.

"Iya, yang hijau itu. ini uangnya" ujar uti lalu menyodok uang warna biru.

"Gak usah uti, abidzar punya uang kok"

"Dapat darimana?"

"Santunan anak yatim"

Mendengar penuturan abidzar membuat utinya meringis pelan. jokes nya abidzar bukan main ya.

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang