10: Pendaftaran OSIS

123 4 0
                                    

Satu minggu berlalu, Tidak terasa hari ini Matahari sudah disibukkan dengan urusan pendaftaran ketua OSIS.

Banyak yang harus Matahari persiapkan, Untung saja kemarin Matahari sudah mendapatkan teman untuk menjadi Calon wakil ketua OSIS.

Farah Adhisty, Adek kelasnya yang juga lumayan terkenal akan kepintaran nya dibidang akademik.

Matahari dan Farah saat ini sedang ada diruangan Osis untuk membahas pendaftaran Calon ketua OSIS dan wakil ketua OSIS.

"Kak Matahari" Panggil Farah.

"Iya?" Sahut Matahari tanpa mengalihkan atensinya dari laptop yang ada didepannya.

"Kayak gini?, Atau perlu diganti?" Ujar Farah lalu menggeser sedikit laptop yang ada didepannya untuk memperlihatkan hasilnya ke Matahari.

Mendengar ucapan Farah, Matahari langsung mengalihkan perhatiannya kelaptop Farah. Membaca satu persatu kata yang ada dilayar laptop itu dan tersenyum tipis.

"Good, Nanti kirim aja di Email gue. Biar gue yang print" Pinta Matahari dan dibalas anggukan kepala oleh Farah.

Bel tanda istirahat sudah berbunyi membuat Matahari dan Farah langsung beranjak dari tempat duduknya. "Nanti kapan-kapan kita bahas lagi, Kalau bisa kita bahasnya diluar sekolah biar waktunya banyak."
"Oke kak, Aku duluan ya" Pamit Farah dan keluar terlebih dahulu dari ruang OSIS itu.

Setelah selesai, Matahari keluar dari ruangan OSIS itu. Tidak lupa untuk menutup pintu dan menguncinya. Saat membalikkan badannya, Tanpa sengaja dia menabrak badan seseorang.

Matahari mengusap jidatnya yang lumayan sakit, Mendongak keatas melihat siapa yang dia tabrak. "Lo lagi, Lo lagi" Jengah Matahari saat melihat muka seorang yang dia tabrak.

"Sensi amat sih mba" Ucap Abidzar saat melihat wajah Matahari yang tidak pernah bersahabat ketika melihatnya.

"Gue bosen lihat lo mulu" Ujar Matahari lalu berjalan melewati Abidzar.

"Ohiya, Kata Athar lo mau daftar ketua OSIS ya?" Tanya Abidzar berniat mencari topik pembicaraan.

"Hm" Dehem Matahari, Malas meladeni ucapan Abidzar.

Mendengar balasan Matahari membuat Abidzar berdecak, Matahari selalu saja mematikan topik pembicaraan.

Matahari terus melangkahkan kakinya menuju ke Kelasnya, Sedangkan Abidzar tanpa pamit langsung berbalik arah tidak tahu kemana.

Sesampai dikelas nya ternyata guru yang mengajar sudah masuk, Matahari masuk kedalam kelas dan tidak lupa mengucapkan salam.

"Maaf bu, Saya habis dari ruangan OSIS." Jelasnya keguru perempuan itu.

"Ada rapat?"

"Tidak bu"

"Terus?"

"Saya sedang mengurus berkas-berkas pendaftaran calon ketua OSIS bu"

"Memangnya harus dikerjakan didalam sekolah?, Enggak bisa diluar sekolah?"

"Matahari emang gitu bu, Suka bohong" Sahut Amel, Teman sekelas Matahari.

"Saya enggak bohong bu"

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang