08: clear

150 5 0
                                    


Sampai disekolah, Abidzar menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang sedang berolahraga. Bagaimana tidak?, Dia tidak memakai baju sekolah dan hanya memakai baju biasa.

Abidzar berjalan menuju ruang kepala sekolah dengan tangan dimasukkan kedalam Hoodie nya. Sesampainya diruangan kepala sekolah, Tidak lupa mengetuk pintu sebelum masuk.

"Masuk!" Titah seseorang laki-laki paruh baya dari dalam.

Abidzar mulai membuka pintu ruangan itu dan langsung disuguhkan dengan berkas-berkas yang berjejeran. Tidak lupa juga dimeja sana terdapat Pak harto yang duduk dikursi kebesarannya dan didepan nya ada laptop. Dan juga tidak lupa mengucapkan salam.

"Silahkan duduk nak Abidzar" Perintah Pak Harto.

"Baik pak" Ujar Abidzar lalu duduk dikursi yang ada didepan Pak harto.

Pak Harto membuka kaca mata minus nya yang sering dipake lalu ditaru dimeja, Sebelum berbicara pak harto berdehem pelan.

Melihat Abidzar yang sudah duduk, Pak harto mulai berbicara. "Saya telepon Matahari sama satpam itu dulu" Ujar pak harto dan dibalas anggukan kepala oleh Abidzar.

Matahari sudah datang bersamaan dengan Dadang dan teman-temannya yang lain, Mereka bertiga sempat kaget melihat kedatangan Abidzar tadi.

Setelah mereka berempat duduk, dimana Matahari disamping Abidzar sedangkan Dadang dan teman-temannya disamping kanan pak Harto.

Sebelum berbicara pak Harto menutup laptop yang dipake tadi.

"Minggu lalu katanya ada masalah kan ya?, Dimana kata matahari motor kamu dirusaki dan dikeroyok. Dan menurut pengakuan Satpam katanya kamu yang duluan yang buat masalah dan langsung ngehajar." Jelas pak Harto sambil menatap satu-satu yang ada di ruangan itu.

Abidzar ingin menyela, Namun pak harto tiba-tiba melanjutkan ucapannya. "Tapi saya belum puas jika belum menanyakan kepada kamu Abidzar. Untuk itu saya mau mendengarkan menurut sudut pandang kamu" Titahnya.

Abidzar mulai menceritakan dari awal sampai akhir tanpa dikurangi atau ditambahi sedikit pun. Dadang dan teman-teman nya mulai takut dan gemetar terlihat dari muka nya yang sudah merah dan cara duduk yang gelisah.

"Dan saya juga punya bukti CCTV kalau dia yang rusakin pak" Tunjuk
Abidzar kearah  satpam itu  lalu mulai mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan video dimana satpam itu merusaki motor nya.

"Assalamu'alaikum" Salam pak Burhan.

Semua orang yang ada diruangan itu langsung melihat kearah pintu, Betapa terkejutnya pak burhan melihat pak Harto ada disana.

"Pagi banget datang nya pak burhan?" Sindir pak harto membuat Abidzar ingin tertawa.

"Macet pak"

"Selain siswa yang selalu punya alasan macet, Ternyata pak burhan juga ya" Timpal Abidzar yang ikut menyindir dan Matahari langsung memukul paha Abidzar.

"Saya pergi keluar kota beberapa hari dan menyuruh pak Burhan untuk mengurus sekolah sebentar saja tapi tidak becus seperti ini" Ujar Pak Harto geleng-geleng.

"Bukan saya yang tidak becus pak, Cuman Abidzar yang tidak mau diatur. Apalagi sempat membentak pak Dandi kemarin."

"Gimana gak mau diatur, Bapak yang cara ngaturnya bodoh." Ujar Abidzar ngegas.

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang