09: Strict parents

141 5 0
                                    


haiii bestiee




"Ayolah matahari" Bujuk Safira sambil menggoyangkan lengan matahari yang ada didekatnya.

"Gue gak mau" Tolak matahari kesekian kalinya.

Sudah dari kemarin-kemarin, Safira membujuk matahari untuk nanti ikut melihat konser Justin bieber yang akan diadakan di Indonesia.

"Gue yang beliin tiket nya deh" Tawar safira.

"Gak" Tolak matahari dan tetap lanjut membaca buku, Mereka berdua sedang diperpustakaan untuk membaca buku. Eh ralat hanya matahari yang membaca.

"Gue beliin yang VIP deh"

"Enggak safiraa"

"Lo gak usah capek-capek war buat dapetin tiket. Gue aja, Gue rela kok"

"Gak bisa safiraa, Lo cari teman yang lain aja"

"Gue mau nya pergi sama lo"

"Gue gak minat lihat konser kek gitu"

"Justin Bieber udah terakhir kalinya mau konser di Indonesia, Masa lo gak ikut?"

"Gue mau nyiapin diri buat daftar ketua OSIS, Dan gue pastinya gak dapet izin dari mama sama papa gue."

"Gue yang bantuin lo buat izin"

"Kalau izin sama abang, Lo berani gak?"

"Hehehehe, Gak deh makasih" Cengir Safira, Dia sangat takut dengan kedua abang Matahari yang sangat sangar.

"Udah bel, Ayo masuk kelas" Ajak Matahari kearah safira.

Mereka berdua berjalan sambil berbincang-bincang, Tidak lupa juga membalas sapaan dari kakak kelas maupun adek kelasnya.

Sampai dikelas, Mereka berdua langsung duduk ditempat masing-masing. Matahari duduk ditempat paling depan dan dibelakang matahari ada Safira.

Jam ketiga hari ini adalah Mata pelajaran kimia, Mata pelajaran yang sangat matahari suka.

Guru mata pelajaran kimia sudah datang, Satu kelas disini sangat aktif dalam menjawab maupun bertanya.

Saat jam sekolah sudah selesai, Safira sudah lebih dulu pulang sedangkan Matahari menunggu pak asep dipos satpam didekat gerbang.

"Lo belum pulang?, Mau gue anterin gak?" Celetuk seseorang siswa yang ada diatas motor tanpa membuka helmnya.

Mendengar ucapan seseorang, Matahari langsung mendogakkan kepalanya saat mendengar suara. "Gak deh, Makasih" Tolak matahari.

"Sekolah udah sepi, Lo gak takut?"

"Gak Abidzar, Lo duluan aja sana" Ujar matahari mulai jengah, Kenapa setiap hari harus bertemu dengan Abidzar?.

"Gue tungguin sampai penjemput lo dateng deh"

"Gak perlu" Ujar Matahari menekankan setiap kata nya.

ABIDZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang