"Happy one month!" teriak Raka, Sasa, Dani, dan Gilang.
Michel tersenyum, perlahan satu tetes cairan bening membasahi pipi Michel, secepatnya Raka merengkuh Michel, tangannya mengusap pucuk kepala Michel, sesaat menghirup aroma lavender yang ada di sana, menjadi penenang bagi Raka. Raka mengusap lembut pipi Michel, berniat menghilangkan air mata.
"Lo baru cuci rambut?" tanya Raka.
"Kemarin."
"Pantes wangi.. canda." hampir saja perut Raka yang rata menjadi sasaran bogem mentah milik Michel.
"Jangan nangis, lo jelek kalo nangis. This is our anniversary, lo ingat princess?" lanjut Raka. Michel mengeleng cepat.
"Ade inget kok bang." sahut Gilang.
"Stt, diem! Orang lagi romantis juga! Otak lo beloknya ngeri amat! " Sasa menutup mulut Gilang, Gilang hanya bisa meronta, tangan sebelah kanan Sasa dimanfaatkan untuk mencubit paha Gilang.
"Ngga apa, tapi lo harus inget tanggal ini bulan depan oke?"
"Oke kapten"
"Promise?" Raka mengangkat jari kelingking kanannya.
"Promise!" Michel melingkarkan jari kelingkingnya pada Raka. Pinky promise ala mereka berdua, lebih tepatnya Anniversary promise ala mereka. Raka memasang gelang di pergelangan tangan Michel, Raka memperlihatkan pergelangan tangannya yang memakai gelang yang sama.
"Couple?"
"Ngga cuma sama aja."
"Couple itu namanya bego!"
"Bang aku juga mau digituin.." ujar Gilang yang sudah terlepas dari jeratan Sasa pada Dani.
"Iya nanti abang gituin." Dani menjawab asal.
"Ih lo berdua pada belok! Besok gue mau minta ganti jadwal piket UKS aja dah!"
"Eh, Sa jangan. Kan gue ngga bisa balut luka, ntar gue yang terluka tanpa lo. Nih si Gilang aja nih yang pindah jadwal."
"Abang mah jahat masa de Gilang disuruh tukar jadwal."
"Mulai dah ributnya." Sasa bersedekap dada, hanya bisa melihat.
"Sadar makanya, gue batang mana suka ama batang!" Michel selalu terhibur bila mereka bertiga yang bertugas di UKS.
"Udah jangan ribut, pokoknya kalian nggak ada yang boleh pindah jadwal, nanti gue masuk UKS jadi sepi kek kuburan tanpa kalian." Michel menengahi.
"Kan ada gue yang teme.." perkataan Raka terpotong dengan tatapan tajam Michel.
"Gue balik duluan ya, udah mau masuk nih!" Michel melihat jam dinding UKS sebentar lagi ia masuk kelas.
"Lo, jangan bolos!" Michel menunjuk Raka yang dihampiri Askar.
"Bu bos galak amat, lo kasih makan apa?"
"Pokoknya nggak gue kasi makan whiskas kayak otak lo."
"Anjir, ketularan galaknya Michel nih anak"
"Woi tunggu gue!" lanjut Askar melihat Raka yang sudah pergi.
"Cepetan siput!"
Michel kembali ke kelas sebelum Raka dan Askar, ia langsung menarik kursinya, senyum di bibirnya mengembang lebar. Felic, Aster, Vey dan Ara bingung melihat Michel, ia tak pernah tersenyum selebar itu walau sekali pun penyebabnya adalah novel best seller bertanda tangan penulis. Ara menyikut lengan Felic mengisyaratkan bertanya : ada apa dengan Michel?. Felic menjawab dengan gelengan kepala, tangannya beralih memegang dahi Michel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michella [END]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] tenang bakal difolback kok hihi saat membaca jangan lupa vote! up minimal seminggu sekali jangan ditungguin endingnya, ntar nyesel wkwk Raka dan Michel disatukan oleh sebuah kejadian tak disengaja, hingga perasaan mereka...