-Itu semua gue lakuin karena gue khawatir sama lo-
Hari ini Michel bersekolah seperti biasa. Pergi bersekolah bersama Vey, Felic, dan Aster seperti hari-hari sebelumnya. Sejak ia dan Raka berteman, Raka selalu menunggu Michel di depan pintu kelas X-3 IPA, hingga aktifitas itu menjadi kebiasaan bagi Raka Ulka Pratama. Raka sudah lama menunggu, tapi Michel tak kunjung memasuki kelas. Michel berbelok menuju loker mengambil seragam olahraga dan mengganti seragamnya di kamar mandi sekolah. Hari ini kelas Michel masuk pelajaran olahraga. Usai mengganti seragam, Michel kembali ke kelas untuk minum.
"Lo kemana aja?, pegel nih kaki gue nungguin lo."
"Emang kak Raka ngapain nungguin gue?" sudah berkali-kali Michel menanyakan perihal itu, dari hari pertama Raka berdiri menunggunya di depan pintu kelas X-3 IPA.
"Mau mastiin lo udah sembuh apa belom."
"Oh.., gitu. Ini gue udah sembuh. Udah balik sana." ujar Michel dengan nada mengusir. Raka tersenyum lalu kembali ke kelasnya.
Jam pelajaran Raka kosong karena guru biologi izin tak masuk. Raka dan teman-temannya mengganti jam pelajaran kosong itu dengan melihat anak kelas X-3 yang sedang bermain basket di jam olahraga mereka, Raka terfokus pada satu titik yaitu gadis kantin notebene adalah Michel yang berwajah pucat. Tunggu, apa dia sakit?batin Raka. Michel berhenti bermain, ia memegangi kepala dengan tangan kirinya. Raka berlari menuju lapangan secepat yang ia bisa, ia takut Michel pingsan karena tubuhnya mulai kehilangan kendali. Tepat saat Raka sampai, Michel ambruk. Pak Andi yang tengah melihat permainan mereka pun terkejut, ia bergegas menghampiri Raka, dan menyuruh Raka mebawa Michel ke UKS. Raka tak meninggalkan Raka begitu saja, ia menemani Michel hingga ia sadar.
"Lo, kenapa?"
"Gue anemia, dan gue lewatin jadwal tranfusi darah. Karena nggak ada pendonor."
"Golongan darah lo apa?"
"A"
"Kenapa nggak bilang sama gue? Gue bisa donorin darah gue ke elu. Sekarang juga kita ke rumah sakit!"
Usai meminta izin pada guru kelasnya dan Michel, Raka melakukan motornya ke rumah sakit, mengurus administrasi, mengisi kesuratan bahwa ia akan mendonorkan darah dan mendonorkannya bagi Michel seorang. Michel dipasangkan beberapa slang dengan mesin yang menggunakan timer selama 4 jam. Empat jam?batin Raka, Michel terbaring lemah selama empat jam, dengan sabar Raka menunggu.
"Kak" panggilan Michel memecah keheningan ruangan VIP rumah sakit.
"Iya" Raka tersenyum tulus.
"Nggak bosen?""Enggak"
"Oooh"
Setelah beberapa saat hening, Michel kembali mengeluarkan suaranya untuk menghentikan hening yang mencekam.
"Kak Raka pernah suka sama seseorang?"
"Pernah, btw napa lu nanya yang begituan?. Tumben."
"Nanya aja."
"Emm..., lo gimana? Pernah gak?"
"Nggak tuh."
"Masa'?, nggak normal kali lo ya? Lesbian ya?"
"Ih, nggak lah!" elak Michel. Toh, ia memang tidak pernah menyukai sesama jenis. Entahlah.. ia hanya tak peduli dengan masalah cinta dan sebagainya, itu hanya merepotkan dirinya saja. Pintu terbuka, memperlihatkan dokter Anzus yang sudah merawat Michel merawat Michel dari awal gejala anemia nampak pada tubuhnya, sekaligus dokter kepercayaan keluarga Raka. Hemoglobin Michel berada di bawah rata-rata yaitu 7,2 g/dL, maka dari itu Michel suka minum kopi terutama latte untuk menaikkan tekanan darahnya. Dokter Anzus tersenyum melihat Michel kembali tranfusi darah sejak bulan kemarin ia tak pernah kembali ke rumah sakit untuk mentranfusi darahnya, ia tau betul, apa alasan Michel tak ingin tranfusi darah. Alasan pertama karena Michel enggan untuk menggunakan kantong darah yang tersedia di rumah sakit, baginya kantong-kantong darah itu hanya untuk orang-orang yang sangat membutuhkan, dan ia tidak ingin membuat orang lain yang sangat membutuhkannya tidak dapat memakai kantong yang disediakan pihak rumah sakit. Alasan keduanya, karena fitur seorang papa tidak menemaninya tranfusi darah, di dalam ruangan yang dipenuhi orang, begitu ramai, namun Michel hanya merasakan kesunyian tanpa ada orang yang bisa ia ajak untuk bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Michella [END]
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] tenang bakal difolback kok hihi saat membaca jangan lupa vote! up minimal seminggu sekali jangan ditungguin endingnya, ntar nyesel wkwk Raka dan Michel disatukan oleh sebuah kejadian tak disengaja, hingga perasaan mereka...