Prolog

8.9K 399 86
                                    

  Di sebuah bangku taman bermain ada seorang gadis cantik berusia sekitar 5 tahun yang sedang terduduk dan menangis sendirian sambil menatap es krim nya yang terjatuh di tanah.

  "Hiks...ayah...bunda es krim Lala jatuh." Gadis kecil yang menyebut nama nya Lala itu menangis tersedu-sedu dan terus memanggil ayah dan bunda nya.

  Saat dia sedang asik bermain tadi, dia terlepas dari jangkauan kedua orang tua nya dan berakhir kehilangan jejak seperti ini.

  "Hiks...ayah...bunda kalian dimana jangan tinggalin Lala, Lala takut banget hiks"

  Di saat Lala menangis tiba-tiba ada sebuah tangan menepuk pundak nya. "Hiks...ayah...bunda itu siapa? Lala takut huaa" tangisan nya semakin kencang dan orang-orang di sekelilingnya sampai menoleh ke arah gadis kecil itu.

  Berusaha kali orang itu memanggil nya tapi Lala tidak mau menoleh ke arah orang itu karena dia sangat takut.

  Merasa gadis kecil di hadapan nya tidak ingin menoleh ke arah nya berakhir orang itu membalikkan badan Lala agar menghadap diri nya.

  "Hai kamu kenapa? Kok nangis?" tanya orang itu kepada Lala yang sedang memejamkan mata karena takut.

  Karena mendengar suara itu seperti suara anak kecil perlahan Lala membuka mata nya. Dan benar di hadapannya berdiri seorang anak laki-laki yang sangat tampan dan sedang menatap nya dengan bingung.

  "Hei kenapa diam? Jawab pertanyaan aku kamu kenapa nangis?" Tanya anak itu lagi.

  "A-aku itu mmm" Lala takut untuk berbicara.

  "Jangan takut aku tidak akan menyakiti mu, bicara lah dengan baik." Jelas anak itu untuk menenangkan Lala yang sedang ketakutan.

  "Tadi saat aku bermain tiba-tiba es krim ku terjatuh lihat itu." Sahut Lala sambil menunjuk es krim nya yang sudah mencair di tanah.

  "Lalu?"

  "Lalu saat aku mau mencari ayah dan bunda ku, aku tidak menemukan mereka aku kehilangan mereka hiks aku gak tau mereka ada dimana aku takut aku takut hiks" tangis Lala semakin pecah karena mengingat orang tua nya lagi.

  "Hei tenang lah. Aku akan menemanimu disini sambil menunggu orang tua mu kembali, siapa tau mereka sedang mencari mu di sekitar sini kan?" Jelas anak itu untuk menenangkan Lala.

  "T-tapi k-kalau mereka gak cariin aku gimana? Terus aku tinggal dimana? Aku gak mau jauh dari ayah bunda huaa aku gak mau aku takut." Semakin pecah tangis Lala karena memikirkan hal yang tidak-tidak karena takut di tinggalkan orang tua nya.

  "Tidak. Mereka tidak akan meninggalkan mu, ayo kita tunggu ayah dan bunda mu disini aku akan menemanimu." Ucap anak itu.

  "Benar? Kamu mau temanin aku disini?" Tanya Lala dengan mata berbinar.

  Anak laki-laki itu tersenyum manis, "iya aku akan temanin kamu disini, menunggu ayah dan bunda mu datang." Jawab nya sambil mengusap puncak kepala Lala.

  Karena merasa senang Lala tiba-tiba berhambur memeluk anak laki-laki yang ada di hadapan nya. Anak laki-laki itu terkejut dan menegang karena mendapat pelukan dari gadis mungil ini.

  Perlahan dia membalas pelukan Lala, dia merasakan ketenangan saat mereka berpelukan.

  Merasa cukup, anak laki-laki itu melepas pelukan mereka dan menangkup wajah Lala sambil menatap mata nya.

  "Jangan khawatir aku akan selalu ada untuk mu." Ucap anak itu.

  Lala yang di tatap hanya mengedipkan mata nya berkali-kali dan terlihat sangat lucu di tambah hidung nya yang memerah karena menangis.

  "Terimakasih yaa." Ucap gadis mungil itu.

  "Hmm, oh iya nama mu siapa?" tanya anak laki-laki itu setelah mereka mendudukan diri mereka di kursi yang ada di situ.

  "Nama aku Starla Queenza Baseera. Kamu bisa panggil aku Lala." Ucap Lala dengan senyum manis nya.

   "Hmm oke tapi aku mau panggil kamu Queen aja deh." Ucap anak laki-laki itu.

  "Loh kok Queen? Kan tadi aku suruh panggil Lala bukan Queen." Ucap Lala.

  "Tapi aku mau panggil kamu Queen supaya beda dari yang lain, boleh yaa?" Tanya anak laki-laki itu.

  "Hmm ya udah boleh deh."

  "Oh iya nama kamu siapa?" Tanya Lala.

  "Nama ku..." belum sempat anak itu menyelesaikan ucapan nya tiba-tiba ada suara seseorang yang berteriak memanggil nama Lala.

  "LALA!!!"

  Terlihat dari jarak yang cukup jauh seorang wanita dan pria paruh baya sedang berjalan begitu tergesa-gesa untuk menghampiri kedua bocah tersebut.

  "AYAH...BUNDA!!!" teriak Lala sambil berlari mengejar wanita dan pria paruh baya itu.

  "Hiks...ayah...bunda Lala takut, kalian kemana aja? Kenapa ninggalin Lala sendiri?"

  "Maafkan kami nak, kami lalai dalam menjagamu sampai-sampai kehilangan dirimu seperti ini." sesal kedua orang tua Lala.

  "Raven!!!" tiba-tiba ada suara teriakan dari jarak jauh sambil memandang ke arah mereka berempat.

  "Ma...Pa!!!" Ucap anak yang bernama Raven itu sambil berlari ke arah orang yang memanggil nya tadi dan ternyata itu adalah orang tua nya.

  "Kamu kemana saja nak? Kenapa menghilang gini? Janji nya tadi cuma sebentar kan ke toilet nya." Ucap Dania ibu dari Raven.

  "Maafkan Raven ma, tadi setelah Raven dari toilet Raven lihat Queen sedang duduk sendirian dan menangis makanya Raven temenin dia." Jelas Raven kepada kedua orang tua nya.

  "Queen?"

  "Heem gadis itu nama nya Queen." jawab Raven dengan menunjuk ke arah Starla yang sedang menatap interaksi Raven dengan orang tua nya.

  "Ishh Raven kalau sama orang jangan panggil aku Queen!" timpal gadis itu yang sedari tadi mendengar pembicaraan Raven dan kedua orang tua nya.

  "Aku gak suka yaa kamu manggil aku Queen di depan orang banyak!" Lanjut gadis itu cemberut.

  "Gak apa Queen, aku suka manggil kamu Queen." Jawab Raven dengan tersenyum manis.

  "Terserah!" jawab Starla dengan nada ketus.

  Kedua orang tua mereka hanya memandangi interaksi kedua nya dengan tersenyum geli.

RAQUEENZA || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang