• F A L L I N G (AGAIN) •

898 67 53
                                    

Keluarga Kim telah tiba pada lokasi liburan singkat mereka. Sesuai keputusan pria tertua, mereka akan menghabiskan weekend di Pantai Naksan, Gangwon-do. Setelah menghabiskan waktu perjalanan yang tak begitu panjang, Taehyung berpendapat untuk mencari penginapan lebih dulu sebelum terjun ke pantai.

"Honey, sepertinya cottage itu bagus untuk kita menginap!" serunya setelah membuka kacamata hitam yang bertengger pada hidung. Ketiga pria tampan itu masih berada dalam mobil dengan kacanya terbuka.

"Ah, tidak! Itu jelek!" jawab Seokjin tanpa sedikitpun memandang objek yang Taehyung tunjuk. Jemari besarnya terus menggeser layar untuk naik.

Tentu saja ia mencari penginapan yang sesuai dengan isi dompet plus berbonus diskon.

Yang benar saja, biaya sewa cottage sehari semalam tidaklah murah. Memangnya dia pikir aku punya banyak uang?

"Honey, bukankah dulu kita biasa menyewa tempat seperti itu? Ayolah!" rengek si manis seraya meraih lengan yang tertua untuk di gelayuti manja. Tak ketinggalan pula puppy eyes yang menjadi senjata andalan.

"Tidak. Aku tak punya banyak uang"

"Honey!"

Sementara itu, ketika sang orang tua masih berdebat soal penginapan, Seoktae memilih acuh. Di dukung earphone yang menyumpal gendang telinga, penuh damai ia menikmati pemandangan yang tersaji di depan.

Semilir angin laut mengusap surai bocah kecil berusia empat tahun tersebut. Rupanya hembusannya berhasil menarik Seoktae untuk lebih melongok keluar. Pantai indah dengan garisnya yang panjang telah di penuhi banyak wisatawan. Barisan payung bewarna mencolok pun tak luput dari pandangan si kecil. Sendirinya memejamkan mata barang sejenak dengan lipatan tangan memangku dagu.

Setelah saling adu argumen selama delapan menit tanpa henti. Dengan surai saling acak acakan, yang termuda berkata-

"Baiklah! Gunakan kartuku!"

Taehyung mengalah. Tubuhnya sudah lelah di tambah Seokjin yang sengaja menggugah amarah.

"Wow, apakah aku sedang berkencan dengan orang kaya?"

"Dasar bodoh! Awas saja kalau kau genit seperti itu dengan orang lain!" pekik si submissive seraya memukuli lengan sang mantan.

Seakan belum puas, Kim dominant kembali menggoda-

"Memangnya kenapa? Bukankah kita sama sama free? Huh?"

"Yaaakk, Kim Idiot Seokjin! Akan ku bunuh kau jika kau berani bermain api di belakangku!" teriaknya kesal dengan wajah total memerah.

Taehyung membuka pintu mobil dan segera keluar. Ia berjalan meninggalkan sang mantan yang di liputi kebingungan. Sepertinya Taehyung sedang tidak bergurau kali ini.

"Yaaaak, Kim Taehyung! Mau kemana kau?" teriak Seokjin dari luar mobil. Bagaimana pun ada Seoktae yang harus di jaga.

Si pemilik nama menoleh. Ia mengacungkan jari tengannya ke udara, tanpa sepatah kata yang keluar dari bibir seksinya. Sontak saja Seokjin terpingkal.

"Wanna F*ck?!" lanjut sang dominant menghiraukan pengunjung sekitar yang menatapnya jengah.

Langkah si manis terhenti. Sepertinya ia sedang menimang tawaran laknat tersebut dalam diam.

"Hey! Can't wait for so long, baby!"

Taehyung menoleh.

Sesaat bibirnya akan berucap, ia menangkap kartu debitnya di goyangkan Seokjin ke udara dengan senyum pongah. Tak hanya itu, pria kekar itu menggoyangkan pinggulnya maju mundur seperti melakukan twerk. Seolah ia tak lagi memiliki stok urat malu.

• f O r e V E R - JINV •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang