• Putusan dan Kesepakatan •

747 73 111
                                    

"Pengajuan berkas oleh penggugat nomor 25/25082021-120430, setelah menimbang dan hasil mediasi berlangsung, dengan ini hakim memutuskan, penggugat Kim Taehyung dan tergugat Kim Seokjin resmi BERCERAI"

dok dok dok

Bunyi palu di ketuk tiga kali sebagai pertanda mutlaknya putusan yang telah di nanti selama empat hari. Bukannya sedih, Taehyung sontak berdiri dari duduknya seraya bertepuk tangan riang. Menampilkan senyum kotak khas dirinya pada hadirin yang telah hadir, meski hanya segelintir. Seolah ia manusia paling beruntung di muka bumi.

Pria manis dengan bibir berbentuk hati itu seakan lupa dengan risaunya semalam. Sendirinya menganggap mungkin setiap orang wajar merasa demikian, sebab akan membuka lembar hidup baru. Alhasil ia terbangun dengan tubuh bugar dengan sumringah di wajah, memancarkan ribuan aura positif dengan harap besar jika hasil sidang sesuai keinginannya.

Mirisnya, benar terjadi.

Pasangan Kim resmi bercerai dengan hk asuh jatuh pada Seokjin. Sedangkan untuk harta gono gini berjalan sesuai kesepakatan  yang tertulis dalam dokumen.

Jimin menunduk malu. Ia menatap jemari kaki yang bersemayam dalam balutan kulit kaku berupa sepatu. Jemari gemuknya meremas celana kulot yang ia kenakan seraya menggigit bibir bawah. Hatinya terasa teriris mendengar hal menyakitkan ini secara langsung. Meski ia sendiri tidak mengalami secara langsung.

Fikirnya melayang pada si kecil Seoktae. Bocah kecil berusia empat tahun yang sudah ia anggap sebagai keponakannya sendiri.

Bagaimana nasibnya nanti?

Apa ia akan baik - baik saja?

Siapa yang akan mengasuhnya?

Isakan tertahan bergemuruh di dalam rongga mulut. Kacamata kuning mengkilatnya seolah bekerja keras menutupi berkabutnya manik si empu.

Sedangkan Seokjin, ia tampak diam dengan tubuh berdiri tegak. Membungkukkan badan sembilan puluh derajat pada hakim beserta tim sang mantan suami yang di liputi kegembiraan. Tak ada ulasan senyum, terlebih kata yang di harapkan akan segera terucap. Ia membalikkan tubuh, dan memilih mengambil langkah menjauh dari ruang sidang. Namun, baru saja tungkainya mengayun sebuah rengkuhan tangan menggaet lengannya dengan lembut.

Seokjin menoleh. Ia tatap nanar sosok tersebut dengan kacamata hitam yang masih setia memeluk manik kelamnya.

"Jin-aah, gumawoo-yoo. Kau menepati janjimu" katanya riang dengan manik berbinar. Ia bahkan masih sempat menyelipkan anak rambut yang telah panjang ke belakang cuping, seraya melukis senyum.

"Tak masalah. Apapun untukmu. Semoga harimu menyenangkan. Aku permisi dulu"

Pria tampan itu segera berlalu dengan membuang wajahnya menjauh. Bukan lagi hancur, melainkan remuk menjadi serpihan selembut debu. Apa daya, ia tak mampu berbuat lebih jauh. Alasan terbesar ia melakukan hal demikian adalah bahagianya seorang Kim Taehyung.

Langkahnya mantap keluar dari ruangan. Sosoknya pun segera menghilang bak di telan cahaya di balik pintu bewarna coklat terang.

"Kau gila! Dasar brengsek! Dimana empatimu, Tae?!"

Jimin mendesis dengan pukulan keras mendarat pada lengan si Kim. Ia lampiaskan rasa kesalnya selama ini secara langsung.

"Kau mengataiku brengsek?! Hey, apa kau tuli huh?! Dia bahkan menyetujui perceraian ini, tak ada sedikitpun penolakan darinya. Dasar bodoh!"

"Bibirnya mungkin berkata demikian, Tae. Tapi bagaimana dengan perasaannya? Tinggal bersama selama hampir lima tahun apa tak cukup membuatmu paham akan dirinya?!"

• f O r e V E R - JINV •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang