FEVER

132 23 3
                                    

'Masih ga di read, padahal online'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Masih ga di read, padahal online'

Baekseung mengaduk-aduk malas latte hangatnya, ini sudah cangkir kedua namun tak tampak ada tanda tanda keberadaan orang yang sedang Ia tunggu kehadirannya.

Padahal Ia sudah duduk selama hampir tiga jam di kafetaria FE, membolos kelas pagi hanya demi bisa bertemu Donghyun. Ada hal yang mengganjal pikirannya sejak semalam, sejak Donghyun mengabaikan pesan singkatnya.

Lagi, laki-laki blondie itu mengarahkan pandangan nya ke sekitar kafetaria, ini sudah lewat jam makan siang dan suasana pun beranjak sepi, hanya ada beberapa meja yang terisi.

Kafetaria FE berbeda dari kafetaria fakultas lainnya, selain bersih dan modern makanan disini juga lengkap. Kabarnya dua tahun lalu, ada donasi bernilai cukup fantastis yang diberikan oleh orangtua salah satu mahasiswa di sini dan dialokasikan untuk membuat kafetaria yang ditata seperti sebuah foudcourt di mal-mal.

 Kabarnya dua tahun lalu, ada donasi bernilai cukup fantastis yang diberikan oleh orangtua salah satu mahasiswa di sini dan dialokasikan untuk membuat kafetaria yang ditata seperti sebuah foudcourt di mal-mal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selain modern dan makanan yang bervariasi cafetaria ini juga berpenyejuk udara. kantin fakultas lain? Hanya warung tenda dan kursi plastik. Sungguh sangat kontras. Maka dari itu tak heran kafetaria FE selalu penuh di jam makan siang, karena biasanya mahasiswa dari jurusan lain lebih sering menghabiskan waktu disini, dibanding di kantin fakultasnya sendiri.

"Baekseung?"

Lamunan Baekseung terhenti mendengar sebuah suara berat menyapa.

Ia mengamati pemuda tinggi yang kini berdiri tepat dihadapannya, yang ia kenali sebagai Kyungmin. Salah satu sahabat Donghyun.

"Iya. Gua Baekseung." Jawabnya sambil mempersilahkan  duduk namun pemuda berambut hitam itu menolaknya.

"Gua ga lama kok, cuma mau kasih ini. Titipan dari Donghyun."

Kyungmin meletakkan sebuah paperbag berwarna cokelat yang langsung dibuka oleh Baekseung.

Isi didalamnya adalah hoodie hitam miliknya yang dibungkus plastik bening bertuliskan dry clean only,  dengan bau harum yang menguar khas laundry.

LIGHT ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang