Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, namun mata Baekseung enggan terpejam. Netranya masih betah berlama-lama memandangi wajah manis dihadapannya.Mereka berdua bergelung nyaman dikamar Baekseung, saling berhadapan, saling memandang dengan kedua tangan yang menggenggam erat satu sama lain.
"Gua takut, Keum." Yang lebih muda bersuara. Satu tangannya yang bebas terulur kearah kekasihnya, mengelus lembut tiap inchi wajah tanpa ada satu titik pun terlewat.
"Takut kenapa hmm.."
"Takut suatu saat, lo bakalan kaya gini lagi." Lelaki pirang itu bergumam pelan.
"Udah dua kali, tiap kita ada masalah lo selalu lari, ga ngasih gua kesempatan buat ngejelasin, bilang putus terus menghilang gitu aja. Mutusin komunikasi. Give up."
Donghyun terdiam mendengarkan tiap kata yang terucap dari Baekseung.
"I feel like, i'm walking on a very thin ice Keum. One more mistake and you will really leave me."
"Satu waktu gua ngerasa, i'm in one side love. Selalu bertanya sama diri gua sendiri, apa lo nerima gua karena kasihan? karena gua yang ngemis-ngemis cinta ke elo?"
"Lo sadar ga sih Keum? Lo bahkan ga pernah ngomong 'i love you' ke gua. Ga pernah nyari gua, saat gua seharian ga ada kabar. Even saat gua dideketin banyak cewek di kampus, lo bahkan ga ada cemburu-cemburunya."
"Gak kaya gua, yang sama Kyungmin aja udah cemburu kaya orang gila. Padahal gua tau, lo cuma anggap dia sahabat."
"Well its true gua pernah ngomong, mau kaya apapun perasaan lo ke gua yang penting lo tetep sama gua. I don't care as long as you are with me."
"Tapi, gua.. Ah sialan.."
Baekseung menghentikan kalimat ketika rasa sesak menyelimuti dadanya. Semua terlihat semakin buram saat cairan bening itu terus bermunculan dan menumpuk di pelupuk mata.
Lelaki itu menggerakkan tangannya yang masih bertautan dengan milik kekasihnya menutupi sebagian wajah yang mulai basah.
"I want you to love me like i do, Keum."
Suaranya sedikit begetar saat mengucapkan kalimat terakhir.
Ini memalukan, terlihat sentimental di depan kekasihnya saat ini. Namun ia ingin semuanya terbuka. Ingin lelaki manis disampingnya itu mengerti, yang ia jalani tak mudah. Perasaan tidak nyaman itu selalu mengusik. Dan juga rasa kesepian yang akhir-akhir ini datang menghampiri saat Donghyun lebih banyak menghabiskan waktu untuk sahabatnya ketimbang dirinya.
Sementara itu Donghyun hanya terdiam, membiarkan lelaki muda disampingnya selesai dengan keluhnya terlebih dahulu dan menenangkan diri.
"Baekseung.. Aku minta maaf. Jujur saat itu aku bingung harus apa. Aku emang bodoh, bertindak seenaknya sama kamu. Tapi demi tuhan, aku nerima kamu bukan karena kasihan dan bukan juga karena kamu ngemis-ngemis cinta ke aku."
Setelah beberapa menit berlalu, Donghyun membuka suara. Ia mendekatkan diri kepada yang lebih muda, menyandarkan kepala di bahunya.
"Aku mau ngejalanin ini, pacaran sama kamu, karena aku juga sayang kamu." Suaranya terdengar seperti bisikan, lirih dan menyentuh, membuat dentum tenang di jantung Baekseung kini bergejolak ribut tak menentu.
Sementara itu Donghyun melepaskan tangannya dari kaitan tangan si pirang, lantas merengkuh wajah tampan itu lembut untuk saling berhadapan kembali.
"I love Kim Baekseung so much."
Dan untuk pertama kalinya, Ia memberanikan diri memulai semuanya lebih dahulu. Menempelkan ranum lembutnya di permukaan bibir kekasihnya dan menyesapnya pelan. Menyambut lumatan demi lumatan, pagutan demi pagutan hingga nafas mereka terdengar seirama.
"Then prove it. Prove it, Keum."
❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT ON ME
Romance"If i could have anyone that i wanted, i'd still choose you" "If this wrong, i don't wanna be right" Baekkeum area 💚 TW : ANGST, DC, romance, mature content, harsh words.