OVER PT. 4

115 23 52
                                    




"Loh Bun, Oma sama Myu kemana?"

Setelah berganti setelan merah muda dengan kemeja cokelat bergaris oversize dan celana jeans berwarna putih susu, Donghyun segera beranjak ke luar rumah, dimana Kyungmin dan Oma telah menunggunya untuk pulang ke Bandung.

"Oma sama Kyungmin bunda suruh pulang duluan sayang." Jawab bunda lembut dan tersenyum tatkala Woobin, ayah tirinya merangkulkan tangan ke pundaknya.

"Jadi gini, papa udah ngomong sama bunda kamu, kalo mulai hari ini kamu sama Baekseung bakal nempatin apartemen papa yang ada di deket kampus kamu, biar kamu ga kesepian nge kos sendiri dan juga biar anak nakal itu ada yang ngawasin." Ujarnya dengan aura penuh wibawa hingga rasanya Donghyun tak mampu untuk menolak.

"Saya- saya ga ada masalah kok om nge kos sendiri, lagian- lagian kosan saya juga deket kampus jadi- bukan maksud saya buat nolak permintaan om sama bunda- kalo boleh saya mau tetep ngekos disitu aja." Donghyun berusaha keras menyampaikan apa yang ada di kepala walau dengan terbata.

"Jangan nolak ya sayang, om Woobin- maksud bunda, papa kamu, mau yang terbaik buat kamu, juga buat Baekseung. Kan ga ada salahnya dicoba dulu, itung-itung biar kalian lebih akrab, kan sekarang kita satu keluarga." Ujar bunda lembut.

"Kamu ga keberatan kan, Baekseung?"

Entah dari mana, tiba-tiba laki-laki pirang itu sudah berada di belakang Donghyun.

"Enggak pa." Jawabnya datar.

"Kalo gitu ga ada masalah . Barang-barang Donghyun sudah papa pindahkan seluruhnya dari tempat yang lama, ke apartemen kemarin. Jadi kalian ga usah repot-repot bawa barang. Langsung aja ke apartemen."

Donghyun menunduk tak senang mendengarnya. Bagaimana bisa ia move on dari Baekseung jika mereka berdua harus tinggal bersama?

"Nah kalo gini kan bunda jadi tenang. Kalo gitu bunda sama papa pergi ya sayang. Kamu baik-baik sama adik kamu. Semoga nanti bulan february kita bisa kumpul sama-sama lagi."

Donghyun hampir tak bergerak saat bunda memeluk dirinya, dan mengecup kedua pipi kemerahan itu sebagai tanda berpamitan. Kepalanya mendadak pening ketika kedua pengantin baru itu pergi berjalan bersamaan masuk kedalam mobil hitam mewah dan meninggalkanya berdua saja dengan Baekseung.

"Yuk." Baekseung mengulurkan tangan kearahnya, namun pemuda yang lebih tua tak merespon apapun.

"Saya- saya rasa saya ga bisa tinggal di apartemen punya papa kamu. Jadi saya bakal balik ke Bandung dulu, buat- Seung!"

Baekseung menarik pergelangan tangan kurus itu kearahnya, memaksa menyeret langkah menuju mobil yang sudah disiapkan sebelumnya oleh asisten rumah tangga.

Ia tak peduli protes yang keluar dari bibir Donghyun, atau ringisan pelan yang terlontar karena cengkeraman di tangannya yang terlalu kuat.

Ia hanya butuh ruang untuk berdua saja dengan Donghyun. Meluruskan segala masalah yang ada, dan juga menyambung hubungan mereka yang terputus.

💔💔💔💔💔

💔💔💔💔💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIGHT ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang