CREEPY

117 22 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❤❤❤❤❤

❤❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❤❤❤❤❤

❤❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❤❤❤❤❤

❤❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❤❤❤❤❤

❤❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤❤❤


"Mata kamu kok bengkak, Keum? Abis nangis ya?"

"Eh, masih keliatan emangnya? Padahal tadi pagi udah aku kompres pake es batu."

Kyungmin mengambil tempat duduk di depan Donghyun, di meja yang tak terlalu jauh dari counter makanan. Keadaan kafetaria lumayan sepi, beberapa counter malah masih tutup. mungkin karena ini adalah hari pertama masuk kuliah di awal semester, sehingga suasana liburan masih terasa.

"Kamu udah pesen belum? Mau bubur ga? Apa nasi uduk?" Tawar Kyungmin sambil menoleh berkeliling.

"Ngg.. Aku.. Udah dipesenin sarapan sama Baekseung, Myu." Ujar Donghyun berbisik perlahan.

"Kamu balikan sama dia?"
Dahinya berkerut dan seketika raut wajahnya berubah. Padahal sampai dengan kemarin Donghyun masih tidak berkomunikasi sedikitpun dengan Baekseung. Saat pernikahan bundanya, pemuda itu hampir tak membiarkan pria pirang itu mendekatinya. Selalu disampingnya ataupun sang bunda.

"Iya, Myu." Jawab Donghyun pelan.

"Kenapa?"

Donghyun memandangi sahabatnya takut-takut. Kemudian menjawab.

"Aku.. Aku masih sayang sama dia.."

Kyungmin hanya menghela nafas kasar, jika saja bunda Donghyun tak menyuruhnya kembali terlebih dahulu ke Bandung dengan Oma, mungkin keadaannya tak akan seperti ini.

"Kamu udah pikirin matang-matang keum? Baik buruknya buat kamu dan bunda?" Tanya Kyungmin lantas tangannya bergerak menyentuh ujung rambut halus Donghyun yang menutupi mata, hendak menyampirkannya ke samping karena sungguh, ia jengah melihat rambut yang mulai sedikit panjang itu.

"Heh, jaga tangan lo!! Ga usah pegang-pegang Donghyun gua!"

Seseorang datang, mencengkeram tangannya kencang, dan menjauhkannya dari kepala Donghyun.

Kyungmin memutar bola matanya malas, ia sudah tahu siapa yang datang.

"Seung.. Jangan kasar sama Myu." Lirih Donghyun namun sepertinya si pirang tak mendengarkan.

"Donghyun bukan properti kamu, ga usah sok ngerasa milikin." Tukas Kyungmin ketus.

"Udah-udah.."

"Dia pacar gua! Kenapa lo ga suka?" Lanjutnya memancing keributan.

"Seung,Udah.."

"Iya saya ga suka sama kamu, masalah?" Jawab Kyungmin terprovokasi.

"Myu, udah.."

"Bagus deh, kalo lo ga suka! By the way, buka tuh blokir wa lo, biar lo tau gua lebih ga suka sama orang macem lo." Sungut Baekseung, masih kesal perihal Kyungmin memblokir nomornya hanya karena ia ingin berbicara dengan Donghyun melalui ponselnya.

"Udah-udah, kalian kenapa sih?" Donghyun menarik lembut lengan Baekseung , memaksa untuk duduk disebelahnya.

"Ga apa-apa Yang. Nih makan sandwichnya, keburu dingin." Jawab Baekseung mengabaikan Kyungmin yang masih memicingkan mata.

Ia lantas menyodorkan sepiring sandwich dengan lelehan keju dan kentang goreng ke hadapan Donghyun. Tak lupa susu cokelat hangat dan sepasang pisau garpu.

"Myu kamu ga jadi pesen makan?" Tanya Donghyun ragu-ragu.

"Udah gak nafsu." Sahutnya ketus.

"Gih sono pergi, ngapain disini kalo ga makan. Menuh menuhin meja aja." Tukas Baekseung sinis.

"Seung, udah ih!! Myu, maafin Baekseung ya." Ujar Donghyun pelan berusaha menetralkan keadaan. Ia mendelik sebal kearah kekasih yang setahun lebih muda daripadanya. Memastikan dirinya akan memarahi Baekseung setelah mereka sampai di rumah, nanti.

"Boleh gabung gak? Makasih."

Seseorang berbadan atletis tiba-tiba mengambil tempat disamping Kyungmin tanpa menunggu persetujuan dari siapapun yang ada disana.

"Eh ada Kyungmin disini. Ngomong-ngomong kapan sih min, buka blokiran wa AA.."

Donghyun hampir tersedak makanannya sendiri saat melihat laki-laki itu merangkul Kyungmin tanpa malu-malu.

"Iiih, apaan sih. Risih tau!" Gerutunya kesal. Hancur sudah moodnya pagi ini. Baekseung dan manusia pengganggu yang baru datang ini betul-betul kombinasi sempurna penghancur mood.

"Makanya, jangan di blok atuh AAnya." Tukasnya sambil tertawa, namun Kyungmin hanya menanggapi dengan muka masam.

❤❤❤❤❤










LIGHT ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang