RAGE

150 21 6
                                    

🖤🖤🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤🖤🖤

Baekseung menatap kosong langit-langit kamarnya. Ini sudah pukul tiga dini hari tapi kedua matanya enggan terpejam.

'Shit'

Umpatnya berkali-kali dalam hati.

Kejadian tadi siang masih melekat jelas diingatannya.

Ketika pemuda yang disukainya lari begitu saja saat Ia menyerukan namanya. Padahal Ia yakin Donghyun melihat jelas dirinya saat itu.

'Damn'

Berbagai spekulasi liar memenuhi kepalanya. Hal terburuk yang bisa ia simpulkan adalah memang Donghyun membencinya karena dirinya yang 'berbeda'.

Namun bukankah posisinya harusnya sama dengan Eunsang, sahabat Donghyun.

Jika Donghyun bisa menerima Eunsang dan hubungannya dengan Junho,  mengapa Donghyun tidak bisa menerima Dirinya? Bukankah Ia dan Eunsang sama? Yang berbeda hanyalah Ia menyukai Donghyun sedangkan Eunsang tidak.

'Munafik'

Mungkin kata kata itu terlalu kasar.

Hanya saja, sikap Donghyun berbeda dengan apa yang pernah ia ucapkan sebelumnya.

Tentang hak semua orang untuk menyukai orang lain, ataupun perspektifnya mengenai hubungan cinta antara laki-laki.

"Mereka pacaran juga ga ngerugiin siapa-siapa kok. Mereka juga sama kaya kita, punya perasaan, punya hati, masalah mereka mau pacaran dengan siapa, udah jadi pilihan mereka.."

Baekseung memejamkan mata.

Dua sisi yang bertolak belakang yang kini ia lihat dari seorang Keum Donghyun. Dan itu membuatnya seperti hampir gila saat ini.

'Damn you, Keum!'

🖤🖤🖤🖤🖤

🖤🖤🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIGHT ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang