Telinga dan Mulut

2 1 0
                                    

Lapar, tapi tak berani lapor

Aku mengadu pada sebuah dinding kosong.

Ia pun bersedia menjadi telinga dan mulut;

yang membalas segala keresahanku

dengan seluruh kerisauannya pula


Lapar, tapi tak berani lapor

Curhatanku tepat mengenai sasaran.

Mereka seketika berang,

lantas menuduhku sebagai orang yang

tak beradab. Kami dilarang mengeluh

oleh mereka yang tak berpeluh.

Namun, gentar telah lama tak berkunjung.

Aku dan dinding pun kembali menjadi

telinga dan mulut

Dilarang Buang Sajak Sembarangan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang