Kuharap pintu itu masih terbuka:
pintu yang teramat kudambakan;
yang tercipta dari ampun dan sesal.
Ia kesal saat kuketuk perlahan;
ia murka saat kutarik paksa.
Kuharap pintu itu masih terbuka
Jika tertutup, aku tentu kecewa.
Namun, biarlah aku pergi tanpa pernah
sekali pun masuk ke dalamnya;
biarlah aku tinggalkan sejuta
"maaf" di bawah keset
yang menyambut seribu tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilarang Buang Sajak Sembarangan (Completed)
PoesiaAntologi ini merupakan suatu tempat di mana saya merasa bahwa jemari ini memerlukan sebuah muara untuk dituju; sebuah rumah untuk bernaung. Lantas, di sinilah kita; menertawakan kepedihan, menyiasati kesenangan.