Seorang gadis blasteran
tak henti mengisak pilu
tatkala mengantar ayahnya ke depan
pintu ruang ICU
"See you," ucap sang ayah
seraya menahan sesak di dada
"See you tomorrow," ucap sang gadis
seraya menahan tangis di mata
Namun, esok justru berkhianat
dan ICU pun menjadi tempat
terakhir mereka saling melihat
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilarang Buang Sajak Sembarangan (Completed)
PoesíaAntologi ini merupakan suatu tempat di mana saya merasa bahwa jemari ini memerlukan sebuah muara untuk dituju; sebuah rumah untuk bernaung. Lantas, di sinilah kita; menertawakan kepedihan, menyiasati kesenangan.