Apa kabar?
Masih menyahut.
Meski mulutku disuapi takut;
Meski mataku diselimuti kabut;
Meski dompetku sepi dan surut;
Meski jiwaku tak sudi menganggut;
Meski maut tak henti mengikut.
Apa kabar?
Masih berdenyut.
Meski belum tentu berlanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilarang Buang Sajak Sembarangan (Completed)
PoesíaAntologi ini merupakan suatu tempat di mana saya merasa bahwa jemari ini memerlukan sebuah muara untuk dituju; sebuah rumah untuk bernaung. Lantas, di sinilah kita; menertawakan kepedihan, menyiasati kesenangan.