Sorakan

21 25 0
                                    

"Tak ada hal yang lebih memalukan daripada di sorakin di tempat umum. _Author

Happy Reading

Mereka berdua pergi makan siang, sedangkan Chika tak dihiraukan oleh Aletta.

"Aletta, gue yakin Damar adalah cinta lo. Dia adalah orang yang bisa buat lo bahagia." Batin Chika.

Saat Chika baru saja mau berjalan menuju ke mobil Aletta, dia melihat Bima & Michel menjalankan mobil mengikuti Aletta dan Damar.

"Lah? Itu mereka ngapain ngikuti Aletta? Wah enggak benar nih? Harus gue ikuti." ujar Chika yang langsung berlari masuk ke mobil Aletta.

Aletta dan Damar berhenti di sebuah cafe dekat kantor. Mereka berdua pun langsung masuk kedalam, memesan makanan kesukaan mereka berdua. Kini makanan sudah jadi dan siap santap.

"Sebelum makan berdoa dulu." ujar Damar.

"Iya donk, itu mah pasti." sahut Aletta.

Saat mereka makan, mereka saling suapin-suapinan, bermesraan, penuh canda tawa, layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai.

"Sayang, kamu perhatiin enggak sih tiap Aletta dekat sama tuh cowok Aletta selalu bahagia. Terus kalau dia bahagia gitu apa gunanya waktu itu kita nyakitin dia?" ujar Bima kesal.

"Iya, aku perhatikan. Kayanya Aletta sudah jatuh cinta sama cowok itu." ujar Michel.

"Iya kayanya Aletta sudah benar-benar jatuh cinta sama cowok itu deh." sambung Bima.

"Terus sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Michel.

"Kalau sekarang sih kayanya aku punya ide deh, ide untuk ngerjain Aletta." ujar Bima yang langsung membisikkan rencananya ke Michel.

Chika yang memperhatikan itu, Chika yang melihat kalau Bima & Michel memanggil seorang pelayan restoran dan membisikan sesuatu kepadanya. Chika khawatir, dan Chika bergegas mengirimkan pesan ke Aletta untuk dia hati-hati. Setelah pesan terkirim hp Aletta bergetar, Aletta pun langsung melihat isi pesannya.

Isi Pesan:

"Al, lo harus hati-hati ya. Itu Bima & Michel dari tadi ngikutin lo, dan ini gue juga lagi memperhatikan mereka, mereka membisikan sesuatu ke seorang pelayan yang memakai celana jeans biru baju merah itu, Al. Lo, hati-hati ya, oh iya setelah lo baca pesan ini sikap lo harus tetap netral ya, biar mereka enggak curiga. Oke Al?" _Chika

Aletta yang membaca pesan itu langsung cemas, tapi karena dia ingat kata-kata yang diucapkan Chika di pesan, Aletta menetralkan pikirannya. Belum sempat Aletta menenangkan pikirannya pelayan yang tadi dibilang Chika, pun keselandung dan hampir saja teh panas yang di bawanya tumpah ke tangan Aletta, tapi untungnya Damar langsung menarik tangan Aletta mendekat dengannya. Seketika perasaan cemas Aletta hilang karena rasa dag-dig-dug dihatinya datang lagi, bagaimana tidak, kali ini Aletta sangat dekat dengan Damar, bahkan lebih dekat dari biasanya mata mereka saling bertemu.

"Damar? Kamu nyelamatin aku? Makasih ya kamu memang pahlawan buat aku. Sekarang tiba-tiba perasaan cemas itu hilang dalam seketika, yang ada sekarang hanyalah perasaan hangat, jantung yang berdetak sangat kencang. Aku sekarang makin yakin kalau ini cinta. Perasaan ini sangat sama dengan perasaanku dulu ke Bima. Tapi, aku tidak tahu apakah Damar juga mencintaiku. Aku tidak tahu itu, aku bingung, aku takut harus merasakan sakit untuk ke dua kalinya. Aku tak sanggup kalau harus menerima sakit lagi, aku benar-benar tidak sanggup." Batin Aletta.

"Aletta, apakah kamu tahu Al? Perasaanku ke kamu ini bukanlah perasaan teman ke teman, tapi perasaan cinta terhadap pasangan. Perasaan ini sangat sama dengan perasaanku dulu saat bersama Zora. Dulu jantungku yang selalu berdetak kencang saat dekat dengan Zora, tapi kini jantungku berdetak kencang saat berada didekat kamu. Tapi, entah apa yang membuatku takut, takut kalau kamu sama seperti Zora, aku takut harus merasakan sakit untuk kedua kalinya, aku takut kalau harus kehilangan orang yang aku sayangi lagi. Aku benar-benar tidak sanggup kalau harus merasakan sakit untuk kedua kalinya." Batin Damar.

"Damar, kalau seandainya Allah menciptakan kamu untukku, aku janji, aku janji akan selalu menjaga kamu, aku tidak akan menjadi orang di masa lalu kamu, orang yang akan menyakiti kamu Damar, aku enggak akan menjadi orang itu. Aku akan menjadi orang yang selalu ada buat kamu, aku akan selalu jadi orang yang selalu mencintai kamu, aku akan selalu menjadi orang yang membuatmu bahagia." Batin Aletta.

"Aletta, kalau seandainya Allah menciptakan kamu untukku, aku janji, aku janji akan selalu menjaga kamu, aku tidak akan menjadi orang di masa lalu kamu, orang yang akan menyakiti kamu Aletta, aku enggak akan menjadi orang itu. Aku akan menjadi orang yang selalu ada buat kamu, aku akan selalu jadi orang yang selalu mencintai kamu, aku akan selalu menjadi orang yang membuatmu bahagia." Batin Damar.

Cukup lama mata mereka saling bertemu, sampai pandangan mereka terpecahkan oleh sorakan seisi cafe yang sedari memperhatikan mereka berdua.

"So Sweet banget sih kalian." ujar salah satu mba-mba pelayan Cafe.

"Iya nih, pengantin baru atau apa nih ya?" sambung salah satu pengunjung Cafe.

Cukup lama terjadi sorakan, sehingga sorakan itu dihentikan oleh Damar sendiri.

"Cukup-cukup, jangan ada yang bersorak lagi ya." ujar Damar.

"Iya nih, jangan ada yang bersorak lagi ya." sambung Aletta.

Untungnya mereka berhasil memberhentikan sorakan itu. Dan sekarang mereka sudah selesai makan sekarang mereka sudah berada agak jauh dari Cafe, begitu juga dengan Bima & Michel yang terus mengikuti mereka, tentunya Chika juga. Oh iya sebelum benar-benar pulang Aletta sempat membungkuskan makan siang untuk Chika, karena dia tahu Chika pasti tidak sempat makan karena harus mengawasi gerak-gerik Bima & Michel.

"Sumpah gue malu banget, sampai di sorakin seisi Cafe kaya gitu. Sudah dua kali lo kita di sorakin kaya gitu, di bioskop terus ini di Cafe." Gerutu Aletta.

"Hm sebenarnya enggak ada masalah sih kalau mereka bilang kita pasangan." ujar Damar yang membuat Aletta kaget.

"Hah? Maksudnya?" tanya Aletta dengan suara tinggi.

"Memang enggak ada kesempatan gitu buat gue masuk dan mengisi ruang hati lo? Atau sudah ada orang lain?" tanya Damar.

Pertanyaan Damar Membuat Aletta membulatkan matanya, sebulat-bulatnya.

"Ada, seandainya kamu tahu Damar kalau kamu sudah masuk dan mengisi ruang hati aku. Bahkan aku rasa kamu sudah masuk dan memenuhi hati dan pikiran aku." Batin Aletta menjawab pertanyaan Damar.

"Al? Lo kenapa? Eh pertanyaan gue tadi enggak usah di jawab yah, itu cuma iseng nanya doank." ujar Damar menenangkan hatinya yang sedang enggak karuan.

"Hm," jawab Aletta singkat yang juga sedang menenangkan hatinya.

"Ya sudah yok gue antar lo balik lagi ke kantor." ujar Damar.

"Astaghfirullah iya, gua telat 15 menit nih." ujar Aletta panik.

Akhirnya Damar kembali mengantarkan Aletta kembali ke kantor.

Holla gengs, update nih.
Gimana part ini? Suka gak?
Ikuti terus kisah ini yah, kalau suka jangan lupa untuk votmennya.

Salam Manis,
AmandaKtbm

Kamis, 2 September 2021

Aletta Inara [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang