Kasih Subjudul sendiri yah😫

23 29 0
                                    

"Terkadang kita bisa mengukir mimpi kita lebih tinggi dari langit, namun terkadang kita lupa bagaimana caranya untuk mewujudkan itu semua." _Author

Happy Reading

Aletta terlihat kebingungan, apakah dia harus menceritakan masa lalunya Damar? Atau jangan?

"Hm nanti deh, soalnya kan ini masa lalunya dia, jadi aku enggak mungkin main ceritain semuanya ke Bunda dan Chika. Aku paham betul gimana rasanya punya masa lalu yang kelam, berharap agar masa lalu itu pergi dari hidup kita selamanya. Nanti kalau aku ceritakan terus makin banyak yang tahu, dan dia keingat lagi dengan masa lalunya gimana? Aku juga sih ogah kalau harus ingat-ingat masa lalu aku, ih amit-amit deh." ujar Aletta panjang lebar.

"Iya juga ya, ya sudah kalau gitu kamu enggak perlu cerita." ujar bundanya Aletta.

"Aelah Al, tahu gitu mah sekalian saja lo tadi enggak usah ngomong, lo tahu ini jiwa kepp.." ucapan Chika terpotong.

"Chika, jangan alay bisa enggak?" Tegur bundanya Aletta.

Sementara Aletta hanya bisa menahan tawanya, melihat sahabatnya di tegur bundanya.

"Iya tante bawel." sahut Chika.

"Ya sudah kalau gitu Aletta masuk ke kamar dulu ya bun, capek mau istirahat." ujar Aletta.

"Eh tunggu, kunci mobil kamu mana?" ujar bundanya Aletta.

"Untuk apa Bun?" tanya Aletta.

"Lebih baik kamu enggak usah bawa mobil, daripada kamu bawa mobil tapi kamu bawanya gila-gilaan kaya gitu." ujar bundanya Aletta.

"Ih bundanya mah, masa baru dibalikin sudah mau diambil lagi. Kalau waktu itu di ambil aku bisa maklum, tapi kalau sekarang apa salahku bun?" ujar Aletta dengan wajah memelas.

"Sudah deh kamu enggak usah sok melas gitu, bunda enggak akan kasian sama kamu." ucap bundanya Aletta.

"Ih bunda mah tega sama aku, aku tuh baru saja dapat kebahagiaan aku yang hilang, masa sekarang sudah enggak bisa lagi. Bunda mau aku sedih lagi?" ujar Aletta yang tambah memelas.

"Hm kamu mah suka banget bikin bunda bingung. Oke kali ini bunda tetap izinkan kamu bawa mobil, tapi kalau sampai bunda tahu kamu kaya gitu lagi bunda ambil benaran mobil kamu, bahkan bunda jual." Ancam bundanya Aletta.

"Ih jangan dijual. Insyaallah kalau memungkinkan aku enggak akan kebut-kebutan lagi." ujar Aletta.

"Ya sudah sekarang kamu masuk ke kamar geeh." ujar bundanya Aletta.

"Eh bentar deh Al." potong Chika.

"Iya? Kenawhy?" tanya Aletta.

"Kan kantor tempat gue magang kebakaran tuh, entah apa penyebabnya gue juga enggak tahu. Nah pas gue tanya ke gurunya, kan kami 4 orang dibagi-bagi ke perusahaan-perusahaan. Nah, gue di tempatkan di perusahaan PT Bima Start, perusahaannya Bima si songong." ujar Chika.

"Oh, ya sudah besok berangkat bareng gue saja." ujar Aletta.

"Berangkat bareng lo? Lo enggak berangkat bareng Damar?" tanya Chika Keppo.

"Kagak, dia ada acara keluarga. Lagian apa hak dia yang harus antar jemput gue?" ujar Aletta.

"Oh, ya sudah kamar yok." ujar Chika yang berdiri dari duduknya.

"Ayo," sahut Aletta yang mengikuti sahabatnya.

Sesampainya di kamarnya Aletta langsung melemparkan tas kecilnya ke Chika.

Aletta Inara [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang