"Orang yang tulus akan selalu tulus walau tanpa bukti tertulis sekalipun." _Author
Happy Reading
Aletta menutup buku diarinya, dan dia langsung berbaring di kasurnya dengan senyuman kebahagiaan. Senyum, memeluk buku diari, memikirkan semua kejadian tadi. Itulah Aletta sekarang.
Aletta dikejutkan dengan masuknya Chika kedalam kamarnya. "Dor," ujar Chika yang memecahkan lamunanan dan khayalan Aletta.
"Apaan sih Ka, datang-datang ngagetin." ujar Aletta yang masih dengan posisi yang sama.
"Gua Keppo donk, lo kenapa? Kok bisa setelah sekian lamanya lo menutup diri, dan sekarang lo kembali jadi Aletta yang gue kenal." tanya Chika sambil berbaring di atas tempat tidur Aletta.
"Menurut lo, kalau jantung berdetak sangat kencang ketika dekat dengan seorang cowok itu cinta bukan? Dan kau berada di dekat dia gua nyaman banget, sampe-sampe gue tak sadar kalau gua bisa kembali tersenyum tanpa adanya rasa sakit maupun bayang-bayang masa lalu gue." ujar Aletta tak sadar.
"Oh, jadi lo jatuh cinta? Sama siapa, Al? Cerita donk sama gue, dah lama nih gua enggak denger curhatan lo yang happy." ujar dengan nada alay namun menyadarkan Aletta akan ucapannya.
"Apasih? Sudahlah enggak usah dibahas." jawab Aletta yang mencoba menahan senyumannya.
"Eh lo enggak usah nahan senyum lo donk, lo mau kalau senyum itu ngambek terus dia pergi lagi dari lo? Enggak kan? Lo tahu bunda lo sampe nangis lihat lo pulang ceria kaya gini, lo jangan berubah lagi ya Al, karena inilah diri lo, lo bukan sadgirl, inget ya Al." ujar Chika.
"Iya sahabat gue yang bawel, insyaallah gue enggak akan kembali jadi sadgirl. Lagian lo pikir enak jadi sadgirl, enggak kali. Tidur susah, makan sudah, hidup susah, mau mati takut." ujar Aletta yang membuat Chika ngakak.
"Gila Lo Al, bikin gue ngakak lagi." ujar Chika yang masih tertawa terbahak-bahak.
"Dih, lo yang gila, ada yang lucu kagak malah ngakak." jawab Aletta.
"Ya lo pake acara ngomong mau mati takut. Kalau mau jadi sadgirl ya sekalian, jangan takut-takut." ujar Chika yang masih ngakak.
"Oh lo senang kalau gue mati. Oke fine, gue jadi sadgirl lagi saja." ujar Aletta yang kini membalikkan tubuhnya.
"Eh bukan gitu, ya sudah lo mau ngapain saja boleh. Asal lo jangan jadi sadgirl lagi." ujar Chika.
Saat Chika lagi ngomong tanpa disadari Aletta sudah jatuh ke alam mimpi.
Ditempat lain sama seperti halnya Aletta, Damar juga merasakan hal yang sama. Jantung Damar yang masih berdetak sangat kencang, Damar yang tadi berbohong, dia yang sebenarnya tidak ada janji dengan siapapun, kini sedang berada di dalam kamarnya dan dia ternyata menyimpan foto Aletta, dan dia memandangi foto Aletta.
"Aletta, sungguh aku sangat bahagia hari ini. Akhirnya aku bisa lihat senyuman kamu, aku yang sudah menanti itu. Aku harap kamu akan gini terus selamanya, dan aku akan selalu menjaga, melindungi, dan mencintai kamu." ujar Aletta sambil memandangi foto Aletta.
Dikamarnya Aletta masih tertidur, Aletta tidur sangat pulas, sehingga tak terasa kalau hari sudah pagi lagi.
Pagi yang cerah, burung-burung berkicau sangat indah. Semua terlihat ceria hari ini termasuk Aletta. Aletta yang sekarang sudah siap untuk kembali pergi ke kantor tempat dia magang, dan sekarang Aletta berjalan menuju meja makan.
"Morning bunda, morning Ka." sapa Aletta dengan ceria.
"Morning sayang." sahut bundanya Aletta yang memandang putrinya.
"Bunda kenapa mandang aku sampe segitunya?" tanya Aletta sambil menduduki kursinya.
"Enggak, bunda cuma bahagia saja lihat kamu seperti ini." ujar Aletta.
"Oh gitu." sahut Aletta.
"Jangan berubah lagi ya, Al." ujar Chika tanpa menatap Aletta sedikit pun melainkan memandang ke makanannya.
Saat Aletta baru saja ingin menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya, telponnya berbunyi. Dan ternyata itu adalah nomor Bima yang baru saja dia save.
"Siapa yang telpon sayang?" tanya bundanya Aletta.
"Bima, bun." jawab Aletta singkat.
"Lah ngapain dia nelpon lo?" tanya Chika.
"Urusan kerjaan kali, dah coba gue angkat dulu." jawab Aletta.
"Spacker, Al." ujar Chika Keppo.
Aletta hanya mengangguk santai.
"Hallo," ucap Aletta.
"Aletta, kamu kemana? Kok belum datang sih? Kamu lupa kamu itu hari ke kantor untuk magang, ini juga demi nilai kamu sendiri." bentak Bima.
"Maaf ya pak Bima, bapak bisa lihat jam kan? Ini baru pukul setengah tujuh, dan waktu kerja itu jam delapan. Saya berangkat pagi hanya khusus kemaren karena hari pertama saya magang, dan hari ini sudah seperti jadwal kerja biasanya." ujar Aletta sambil menyuap sesendok nasi ke mulutnya.
"Kamu? Sudah berani ya? Kamu lup.." ucap Bima yang terpotong.
"Lupa apa? Lupa kalau bapak Bima ini adalah laki-laki tidak bertanggung jawab yang sudah merubah hidup saya? Lupa dengan semua perlakuan bapak ke saya? Sayangnya bapak salah, saya tidak pernah lupa dengan semua perlakuan bapak ke saya." ucap Aletta memotong.
"Kamu jangan macam-macam ya sama saya. Saya bisa bikin nilai kamu kecil, tanpa sebab. Dan kamu enggak mau hal itu terjadi kan?" ujar Bima mengancam Aletta.
"Oh ya sudah silahkan, tapi saya juga bisa kasih rekaman pembicaraan kita dari tadi ke dekan dan dosen saya, bahkan kepolisi. Sudah deh pak, mending bapak urusin aja hidup bapak, urusin aja calon tunangan bapak, dan tentunya urusin saja nyokap bapak yang pelakor itu." tegas Aletta yang lalu mematikan teleponnya.
"Al? Gila lo berani banget, kalau dia nyelakain lo gimana Al? Lo tahu kan Bima itu gimana?" tanya Chika.
"Iya sayang, kamu jangan gitu. Nanti kamu bisa bahaya sayang, kamu kan lagi magang di perusahaan dia." sambung bundanya Aletta.
"Enggak apa-apa kok, Aletta tahu apa yang harus Aletta lakukan." jawab Aletta.
Lalu telponnya kembali berbunyi namun kali ini dari nomor tak dikenal.
"Siapa lagi Al? Bima lagi?" tanya Chika.
"Bukan deh kayanya, ini dari nomor tak dikenal. Coba deh gue angkat." ujar Aletta.
"Spacker lagi ya." ujar Chika.
Lagi-lagi Aletta hanya mengangguk. Tapi ternyata telpon itu dari..
Hayy gaesss, diriku balik lagi.
Gimana part ini? Suka kan?
Kira-kira siapa yang nelpon?
Ikuti terus kisah ini yah, kalau suka jangan lupa untuk votmennya.Salam Manis,
AmandaKtbmSenin, 30 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Inara [SUDAH TERBIT]
Romansa꧁ঔৣ🖤Aletta Inara❦🖤ঔৣ꧂ Note: {Sebagian part di hapus untuk kepentingan terbit!} Kehidupan yang penuh dengan bayang-bayang masa lalu yang kelam, kisahnya yang begitu kelam, kisah yang dulunya penuh dengan kebahagiaan namun semuanya berubah menjadi...