"Akhirnya setelah sekian lama senyumku kembali terlihat." _Aletta
Happy Reading
Aletta tercengah melihat tempat di depannya itu.
"Time Zone?" tanya Aletta.
"Iya," jawab Damar singkat.
"Ngapain Lo ajak gua ke time Zone? Emangnya gua anak kecil?" tanya Aletta.
"Iya kamu anak kecil, anak kecil yang hobbynya nangis." ujar Damar sambil mengacak-acak rambut pendek Aletta.
"Ih, jangan diacakin, lo tau rambut gua ini susah banget di atur, dan kalau lo acakin nanti gua kaya orang gila." ujar Aletta.
"Mana ada orang gila cantik, orang gila itu jelek tahu, dan lo itu cantik. Lo itu cocoknya jadi seorang ratu, ratu ke kerajaan yang sangat diistimewakan." ujar Damar yang kembali membuat jantung Aletta berdetak sangat kencang.
"Ya ampun lagi-lagi jantungku berdetak sangat kencang, dan kenapa aku senang banget ya pas dia ngacak-ngacak rambut aku tadi? Haduh." Batin Aletta.
"Hello, Lo mau tetap disini atau masuk main time zone? Gue mah mau main, biar mengenang masa kecil." ujar Damar menatap Aletta.
"Iya gue mau masuk," jawab Aletta.
Didalam Damar membeli sejumlah koin time zone untuk mereka bermain. Dan didalam sungguh Aletta sangat gembira, dia seakan lupa akan segala kesedihannya selama ini. Dan tanpa disadari senyuman yang selama ini tidak pernah lagi terlihat diwajahnya, kini terlihat sangat jelas, dan senyuman itu terlihat sekali kalau itu adalah senyuman bahagia.
"Masya Allah, ini nyata kan?" tanya Damar.
"Nyata? Maksudnya gimana?" tanya Aletta yang keheranan.
"Lo? Akhirnya bisa senyum, lo cantik banget Al." ujar Damar.
"Hah? Serius? Memangnya kapan gue senyum?" tanya Aletta tak percaya.
"Lah, lo yang senyum lo yang lupa. Lo tadi bukan hanya senyum, tapi lo tertawa lepas, terlihat jelas kalau lo itu bahagia." ujar Damar.
"Apaan sih lo enggak jelas. Dahlah gue mau main itu, capitan boneka. Gue suka main itu dari kecil." ujar Aletta yang langsung meninggalkan Damar sendiri.
"Aku seneng Al bisa lihat senyum kamu, dari aku pertama kali ketemu sama kamu baru kali ini aku melihat senyuman manis kamu. Apa itu artinya? Ah enggak mungkinlah, masa iya secepat itu dia bisa melupakan masa lalunya, yang katanya kelam." Batin Damar.
Damar pun langsung mengejar Aletta. Dan tak terasa ternyata hari sudah sore, mereka main dari siang sampai sore. Damar langsung mengantarkan Aletta pulang.
"Eta, sebelum naik motor jangan lupa pake helmnya Aletta." ujar Damar yang langsung memakaikan helm ke Aletta.
Lalu mata mereka kembali bertemu, wajah yang memerah, tangan yang dingin dan gemetar, jantung yang berdetak sangat kencang tentunya, ya itulah yang ada di mereka sekarang.
"Damar? Sudah belum pakein helmnya?" tanya Aletta.
"Eh iya sudah." jawab Damar.
Mereka berdua pun langsung pulang, eh maksudnya Damar mengantarkan Aletta pulang dulu. Dan sekarang mereka sudah sampai di depan rumah megah Aletta.
"Dah sampai." ujar Damar sambil membuka helm dari kepala Aletta.
Lagi-lagi mata mereka bertemu, dan Aletta dia sangat senang. Dia yang seakan menemukan kebahagiaannya yang hilang, hari ini dia bisa tersenyum kembali, walau dia tidak tahu apakah senyum itu akan abadi.
"Dah, silahkan masuk kedalam rumah nona cantik." ujar Damar yang lagi-lagi membuat Aletta dag dig dug.
"Iya," ujar Aletta yang dengan senyuman bahagiam
"Nah gitu donk, senyum. Jangan sedih terus, cewek kaya Lo itu pantas buat bahagia dan enggak pantas untuk sedih." ujar Damar.
"Iya, makasih ya." ujar Aletta.
"Makasih? Buat apa?" tanya Damar.
"Makasih karena hari ini Lo sudah buat gua kembali tersenyum. Ini untuk pertama kalinya gua tersenyum kembali setelah kejadian it.." kata-kata Aletta terpotong.
"Enggak usah dibahas ya, aku aja enggak mau tahu apa yang terjadi di masa lalu kamu, karena apa? Karena aku mau kamu melihat masa depan bukan masa lalu, dan aku mau kamu bahagia bukan menderita." Potong Damar.
"Oke, dah yuk masuk dulu." ujar Aletta.
"Eh, enggak deh lain kali ya. Gue ada janji sama temen-temen gua." jawab Damar.
"Oke. Tapi lain kali janji ya harus masuk." ucap Aletta.
"Insyaallah," jawab Damar.
Aletta pun langsung masuk kedalam rumahnya, dan Damar langsung mengemudikan motornya kembali. Diperjalanan masuk kedalam rumahnya Aletta tak menyadari kalau dia senyum-senyum sendiri. Dan diwaktu yang bersamaan Chika dan Bundanya Aletta melihat itu.
"Al? Lo? Sumpah ini bukan mimpi kan? Gue akhirnya bisa lihat senyum lo lagi? Ya ampun gua harap ini bukan mimpi." ijar Chika dengan nada alay.
"Alay lo, cuma lihat gua senyum saja sudah kaya lihat gajah terbang." ujar Aletta yang terasa kembali ke Aletta yang dulu.
"Ya Allah, bunda bersyukur nak. Akhirnya kamu bisa kembali tersenyum, dan ceria seperti ini. Bunda harap ini akan berlangsung selamanya ya nak." ucap bundanya Aletta.
"Iya bun, semoga." jawab Aletta.
"Eh, tapi lo kenapa? Kok tiba-tiba kembali ceria kaya gini. Setelah bertahun-tahun lamanya lo menutup diri dan sekarang lo kembali lagi jadi lo yang dulu." ujar Chika yang terlihat sangat senang.
"Ah, keppo lo. Dah gue capek, mau istirahat." jawab Aletta yang langsung berlari menaiki anak tangga.
Setelah sampai di kamar Aletta kembali dengan buku diarinya.
Dear Diari
Hari ini aku kembali, tapi dengan cerita kebahagiaan, bukan lagi kesedihan. Hari ini aku senang banget diari, tapi aku tidak tahu apakah ini cinta? Aku yang tadinya berpikir kalau hari ini aku akan kembali mendapati kesedihan ternyata aku salah, ternyata hari ini aku kembali mendapati senyumku. Aku harap ini tidak berlangsung sebentar, tapi aku ingin kebahagiaan ini berlangsung selama-lamanya. _Aletta
Holla gengs, update lagi nih.
Gimana part ini? Suka gak?
Ikuti terus kisah ini yah, kalau suka jangan lupa untuk votmennya.Salam Manis,
AmandaKtbmSenin, 30 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta Inara [SUDAH TERBIT]
Storie d'amore꧁ঔৣ🖤Aletta Inara❦🖤ঔৣ꧂ Note: {Sebagian part di hapus untuk kepentingan terbit!} Kehidupan yang penuh dengan bayang-bayang masa lalu yang kelam, kisahnya yang begitu kelam, kisah yang dulunya penuh dengan kebahagiaan namun semuanya berubah menjadi...