07

65.4K 9.1K 861
                                    

Kalo ada typo kasih tau nanti saya benerin.

Happy Reading and Enjoy-!!

RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR-!!

.

.

💀💀💀💀

Inti Black Gang, Rea, dan Meta berdiri menatap rendah kearah Aurora yang terduduk di lantai dingin gudang.

Perlahan Radeo mendekat seraya menatap Aurora dengan tajam.

"Gue gak akan bunuh lo, gue cuma mau bikin lo sedikit luka. Ya minimal koma lah," ucap Radeo santai.

"Aurora lo itu bagaikan rakyat jelata yang hendak memanjat menjadi seorang ratu. Dan itu gak pantes sama sekali," sinis Meta.

"Okelah kalo lo mau nyaingin Aluna, tapi Selena? Gue rasa lo udah gila." lanjutnya.

Byur

Rea menyiram Aurora dengan seember air dingin membuat gadis itu menggigil. Setelahnya Meta maju lalu menampar Aurora berkali kali hingga sudut bibirnya robek juga pipinya lebam bahkan sampai biru.

"Selena is a queen while you are a servant too high for your caste." sinis Ethan.

Aurora hanya diam, ia tak akan mampu melawan mereka semua. Lihat saja, dia akan membalas perbuatan mereka bahkan jika perlu mereka harus sujud untuk memohon maafnya.

"You're dreaming too high if we're going to apologize to you bitch." ucap Devan menatap Aurora rendah.

Aurora tersentak, matanya memancarkan emosi yang tinggi. Ia menatap semua orang didepannya penuh dendam.

"GUE BAKAL BALES KALIAN SEMUA SIALAN!!" teriak Aurora dengan nafas yang memburu.

Plak

"Itupun kalo lo masih hidup." ujar Meta setelah menampar Aurora.

Meta menarik kerah Aurora membuat gadis itu berdiri dengan susah payah. Mata Meta menatap tajam perempuan didepannya.

"Sialan!" desis Meta.

Bugh

Meta menghantamkan kepala Aurora ke dinding cukup kuat, yang mana membuat kepala Aurora berdarah seketika.

"Ssshh…" ringis Aurora.

"Ini belum seberapa." ucap Meta menatap penuh dendam kearah Aurora yang sudah lemas di bawah kakinya.

"Remember you are just trash don't try to get out of your zone if you don't want to suffer.  Your mistakes are too fatal to forgive, both past and present." ucap Nathan.

Mereka berlalu meninggalkan Aurora yang kesadarannya mulai menipis. Seseorang masuk kedalam gudang lalu menatap Aurora datar.

"Bawa dia kerumah sakit, pastikan dia masih hidup. Karena permainan ku bahkan belum di mulai." ucapnya diangguki dua orang di belakangnya.

"Siapa target selanjutnya? Bagaimana jika kamu Zaidan atau dia Wildan." guman orang itu dengan senyum miring yang terpatri di bibir mungilnya.

"Ah sangat menyenangkan." sinisnya dan berlalu dari sana.

💀💀💀💀

Di sebuah ruangan yang masih di kawasan SMA Bintang Lengkar, dua orang tengah duduk berhadapan. Salah satu dari mereka menampilkan raut wajah penasaran sedangkan yang lain terkesan santai.

"Lo sama kek gue kan?" tanya seseorang dengan raut wajah penasaran.

"Kalo udah tau ngapain nanya. Bego!" sinis orang didepannya.

Not Just An Ordinary Character (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang